Hermione tersentak bangun dari buaian hangat ranjang tidur nya. Pandangan nya menatap kasar seluruh penjuru ruangan mengabaikan rasa pusing yang menyerang kembali .
"DRACO!!!"
Hermione berteriak kala tidak menemukan lelaki yang dia panggil .
Semua mimpi?
Tidak!! Tidak!!!!
Hermione tertatih berjalan dari ranjang nya memeriksa kamar mandi berharap Draco berada disana.
Kosong!!!
Hermione menjerit kembali airmata kembali membludak keluar dan dengan rasa sakit diseluruh tubuh nya Hermione yakin itu bukan mimpi , atau itulah harapan nya.
"Draco!!! Draco!! Hiks.... DRACO!!"
Hermione dengan gaun tidur putih bersih nya berjalan mengitari setiap sudut kamar nya hanya untuk menemukan semua ruangan itu kosong .
Hermione berlari keluar seperti orang gila memeriksa bukti terakhir jika benar Draco berada disini semalam dan benar saja semua damai , masih ada pesona disana dan tidak rusak . Tidak ada kerusakan ditaman nya dan semua damai seperti biasa nya.
Hermione jatuh lemas , lututnya dengan lemas membentur tanah . Sekali lagi meratapi kebodohan nya , Draco tidak ada disana. Semua hanya mimpi , dan Hermione hanya bisa menangis terisak .
"HERMIONE ASTAGA!!!" Kepala Hermione terangkat cepat ketika melihat sosok Draco berada di depan pintu rumah nya yang terbuka lebar . Surai nya berantakan dan wajah nya panik.
Hermione tanpa kata mengabaikan darah dilutut nya segera berlari kearah Draco seperti orang gila , memeluk tubuh tegap itu dan menangis.
"Bukan mimpi hiks...bukan mimpi aku tahu itu!!" Hermione terisak dan merasa tubuh nya terangkat .
"Kau berdarah Mione"
Hermione makin mengeratkan tubuh nya didalam gendongan Draco , Menyamankan dirinya .
"Apa yang kau pikir kau lakukan Hermione!!" Draco meletakkan Hermione di sofa dan merapal sihir menutup luka dilutut Hermione .
"Maaf.."
Draco menghela napas kasar berniat meninggalkan Hermione . Hermione yang panik menahan tangan Draco . Draco yang terkejut menepis tangan itu , tatapan Hermione berubah sedih , Hermione merasa bodoh berharap Draco menginginkan nya .
Tubuh Hermione tenggelam di sofa dalam kesedihan yang sesak . Memalingkan wajah nya ketika dirasa airmata menggenang di pupil hazel nya.
"Hermione sayang.." Hermione memeluk dirinya dalam kesedihan . Mengabaikan panggilan Draco yang tercekat dan kesedihan didalam suara nya.
Apa yang kau harapkan? Dia sudah memiliki istri!! Demi Merlin!! Kau bukan siapa siapa dan dia hanya kasihan pada mu sebagai seorang teman!!
Kau benar benar kehilangan kepintaran mu sejak jatuh cinta kepada nya!! Dia bukan milik mu! Tidak akan pernah!
Hermione menangis , menggigit bibir nya menahan erangan kesakitan yang melanda perasaannya . Bisa dirasakannya sofa disebelah nya bergerak menandakan seseorang duduk disana dan itu pasti Draco.
Sebuah tangan menarik nya kedalam pelukan hangat. Hermione berusaha menolak namun kalah oleh tarikan kuat Draco.
"Kumohon jangan buat aku berharap lebih Draco" Hermione bergumam lirih airmata nya terus mengalir membasahi kemeja Draco.
"Maka teruskan Hermione! Aku tidak melarang mu! Maafkan aku menepis mu tadi , aku hanya terkejut , maaf"
"Tidak! Ini salah , kumohon hanya tinggalkan aku Draco , ini menyakitkan kumohon jangan datang!!!" Hermione mendorong Draco kuat , jeritan pilu Hermione memenuhi ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love (Dramione)
RomanceHermione jatuh cinta kepada Draco pertama kali , dan cinta nya semakin kuat. Dan ketika Draco menyadari nya , Hermione telah memilih pergi untuk kebahagiannya. Draco telah menikah , meninggalkan Hermione dalam kesedihan yang makin dalam setelah bert...