18. CHAPTER 18

41 4 1
                                    

Halo semuanya...
langsung aja ya!
Jangan lupa vote dan komennya juga ya...



HAPPY READING

•••••••••••

Pagi yang indah untuk Hana hari ini. Bagaimana tidak, saat ia bangun tadi pagi, ia sudah disuguhi wajah bak pangeran sang kakak sulungnya.

Keluar kamar ia disambut manis oleh kecupan dikeningnya oleh sang Papa dan ucapan selamat pagi dari bungsu keluarga Erlangga, siapa lagi kalau bukan kava.

Sarapan bersama keluarga adalah harapan semua orang. Dan Hana harus sangat bersyukur karena menjadi salah satu orang yang harapannya terkabul.

Setalah sarapan bersama yang diawali dengan doa dan akhiri dengan senyuman. Ketiga sulung mereka memberikan pelukan untuk Hana sebelum mereka berangkat ke kampus. Lalu Hana dan yang lainnya berangkat sekolah bersama, beriringan dan berpisah dipertengahan jalan.

Bahkan Hana sempat menyalakan klasonnya saat Axel, Satya, dan Arsa berbelok menuju sekolah mereka. Dan dibalas klaksonan dari mereka juga. Jangan lupakan juga mereka yang saling berbalas senyuman.

haaaah, senyum mereka menyiratkan kebahagiaan bukan?

Sesampainya di sekolah Hana, Kava, Azriel, Arka, Venus, Jacky, dan juga Renal memarkirkan kendaraan mereka bersampingan kecuali Hana yang harus parkir ditempat khusus parkir mobil.

"Abaaaang!"

Jacky yang mendengar suara adik perempuannya langsung menoleh dan melihat Zea berlari dan merentangkan tangannya saat sudah dekat dengannya.

Dengan penuh senyuman Jacky langsung menangkap tubuh Zea dan memeluknya erat.

"Selamat pagi adiknya abang yang cantik," sapa Jacky lembut mengusap kepala Zea dengan sayang.

"Pagi abang," balas Zea mengecup pipi abangnya singkat membuat sang pemilik pipi tertawa kecil.

"Ada yang cemburu nggak nih kamu kecup-kecup abang, hm?" tanya Jacky melirik orang yang berdiri di sampingnya melihat ke arah lain.

Zea mendongak menatap Jacky kemudian melihat kearah samping lalu tersenyum menghampiri orang itu, memeluk dengan sedikit berjinjit lalu mencium pipi orang itu.

"Selamat pagi, sayang."

Cowok itu berjengit kaget akan sikap kekasih cantiknya barusan. Tangannya sontak merengkuh pinggang kekasihnya lalu mendekatkan wajahnya dan berbisik...

"Pagi juga sayang." Jawab Renal mencium pucuk kepala Zea.

"Awali pagimu yang cerah dengan kecupan dari ayang," celetuk Kava dengan menatap sinis sepasang kekasih yang masih asik berpelukan.

"Jomblo, ya? Kasihan~" ejek Azriel mengacak rambut Kava lalu berlari sebelum mendengar auman dari macan kecil itu.

"HEH! NGGAK PERNAH NGACA LO?! LO JUGA JOMBLO NYETT!" Teriak Kava sambil berlari mengejar Azriel yang sudah menarik tangan Hana agar berlari bersamanya.

"Mohon maaf kakak, ini di sekolah, tempat belajar, jadi bisa tolong dilepas pelukannya?" kata Arka dengan senyum paksanya kearah Zea dan Renal.

Zea mendengar itu langsung melepas pelukannya, tapi belum lima detik Renal sudah menggenggam jari jemari Zea dengan lembut.

Jacky terkekeh melihat tingkah adik-adiknya. Ia lebih memilih untuk pergi dulu meninggalkan mereka.

Arka menatap Renal datar lalu menghela nafas lelah. Venus disampingnya hanya bisa terkekeh kecil mengelus pundak saudaranya yang menyandang ketua osis disekolahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAVANKGAS || [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang