MPLS

599 79 1
                                    

———

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

———

Gyuvin itu paling malas jika disuruh oleh osis lainnya untuk berjaga, apalagi jika dirinya mendapat bagian menjaga adik kelas.

Then, why does he choose to be an Osis? Kata mamah Gyuvin sih seru, taunya malah kayak babu.

Dirinya menghela nafas sambil melangkahkan kakinya menuju kelas 10 IPS 1, kelas yang penghuninya baru pernah Gyuvin lihat.

Ya iya, ini saja baru MPLS hari kedua. Hari pertama Gyuvin izin pura-pura sakit agar tidak disuruh untuk jaga.

Baru memasuki kelas saja Gyuvin sudah mulai pusing. Dirinya dan Hanni disambut dengan meja berantakan dan kertas yang berserakan dimana-mana.

"Ni..." Gyuvin memanggil Hanni yang menyapa adik kelas mereka. Sedangkan Hanni yang sudah duduk dikursi layaknya seorang guru menoleh.

Gyuvin menunjuk lantai. "Sapuin kek ni... berantakan banget. Pusing gue liatnya." Perkataannya cukup membuat Hanni memutar bola matanya malas.

"Suruh adek-adek sana, tanyain yang berantakin siapa." Suruhnya pada Gyuvin yang disambut tatapan memelas. "Gakenal ni..."

"Ya kenalan." Balasan Hanni membuat Gyuvin menghela nafas pasrah.

Dirinya bersiap menanyakan kepada adik-adik kelas barunya, kenapa bersiap? Biasalah, gugup. Orang lebay ya begini.

"Adek-adek?" Panggil Gyuvin dengan suara yang mampu membuat kelas senyap dan semua atensi menoleh kearahnya.

Gyuvin yang diatensikan terdiam. Makin gugup. (Maaf ya, emang lebay.)

"I-ini yang berantakin kertas siapa? Disapuin yaa..." Jelasnya dengan awalan gagap. Selesai berkata seperti itu, semua menunjuk sebuah bangku yang diduduki dua orang berbadan besar. Sepertinya lebih besar dari badan Gyuvin.

"Gunwook sama Junghwan tuh kak!" Adu seorang cewek bernama Zoa.

Sedangkan yang ditunjuk—Junghwan lebih tepatnya, malah lebih menyalahkan Gunwook.

"Lah Gunwook tuh! Dia yang duluan ngelemparin gue!" Adunya kepada Zoa.

Sedangkan bocah yang ditunjuk bernama Gunwook itu langsung pergi kebelakang, guna mengambil sapu. Nurut juga ya ternyata. Begitu pikir Gyuvin.

Setelah selesai menyapu, Gunwook tiba-tiba menoleh kepada Gyuvin dan mengeluarkan suara. "Kak, boleh minggir gak?"

Gyuvin bingung. "Loh kenapa? Ngalangin ya?" Ucapnya sembari minggir sesuai perintah Gunwook.

And ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang