—————
Rewel dan bawel, itu yang ada dipikiran ibu Gyuvin saat anak semata wayangnya itu sedang sakit.
Tadi pagi Gyuvin dibangunkan oleh ibunya, yang dijawab dengan suara parau. Ibunya langsung mengecek anak itu, dan ditemukan Gyuvin sudah menggigil diatas kasurnya.
Jadilah, Gyuvin dengan terpaksa— mungkin tidak, melewati presentasi biologinya hari ini. Ribuan chat sudah diterimanya di aplikasi message dan ApaApp dari pagi tadi.
Yah, bagaimana mau membalas, kepalanya saja sudah sangat pusing.
Sekarang waktunya minum obat untuk kedua kali. Uh... Gyuvin benci obat, dia benci pahit. Gyuvin yang menyelimuti badannya dikasur mendengar suara ketukan.
Tumben ibunya mengetuk pintu? Padahal, biasanya ibu akan langsung masuk bahkan disaat Gyuvin sedang mengganti bajunya.
Suara kursi yang ditarik mengalihkan perhatian Gyuvin dari kasurnya. Dan... Oh. Itu Gunwook.
"Sakit kepalanya?" Tanya Gunwook setelah berhasil duduk disamping kasur Gyuvin. Gyuvin yang bingung menjawab hanya mengangguk.
Gunwook menghela nafas sejenak, "Makan dulu. Aku beliin bubur." Gyuvin terlihat mengernyit, baru saja mulutnya hendak terbuka Gunwook langsung memotong. "Gausah protes, makan. Biar cepet sehat."
Yah, pada akhirnya, Gyuvin memakan buburnya dengan disuapi Gunwook.
1 suapan....
2 suapan.....
3 suapan......
4 suapan......
Gyuvin langsung menggelengkan kepalanya pelan. "Gamau... kenyang Gunwook.."
Gunwook langsung menyodorkan sesendok bubur yang penuh didepan mulut Gyuvin. "Makan, sekali lagi aja. Habis itu minum obatnya."
Gyuvin dengan terpaksa memakan bubur itu, walaupun dengan rasa mual. "Sekarang minum obatnya." Tangan Gunwook dengan telaten menaruh sirup disendok khusus itu.
Wajah Gyuvin kembali memucat, "Gamau.. Pahit.."
Gunwook menghela nafas lagi, dirinya lalu berdiri dan berpindah duduk didepan Gyuvin.
Tanpa babibu Gunwook malah meminum sirup yang Gyuvin bilang pahit tadi. Gyuvin yang melihatnya langsung terkejut.
"Eh! Mmmp?!" Oh, setelah Gyuvin terkejut, kepala Gunwook langsung maju dan menciumi Gyuvin.
Mulut Gunwook meminta izin untuk masuk kedalam mulut Gyuvin. Mengirimkan sirup yang diminumnya tadi.
Untung saja, sirup tadi tidak jatuh kedagu Gyuvin atau bagaimana. Jadi, sirup itu sudah diterima perut Gyuvin.
"Mouth to mouth. Mau lagi?" Tawar Gunwook sambil menunjuk satu sirup lagi yang belum diminum Gyuvin.
Gyuvin hanya bisa tertegun sambil pipinya menjadi sangat merah. Sudahlah pipi yang memerah karena sakit, sekarang pipinya tambah memerah karena aksi Gunwook tadi.
Tapi... Gyuvin lebih suka jika itu dari mulut Gunwook. Sirup tadi terasa manis karena Gunwook.
End.
——————
Maaf DATENG dateng malah publish spt ini... aduh...
Tapi lucu banget kalo lagi sakit gyubi tuh kayaknya tipe yang rewel sampe gunwook capek sendiri.
Mmm wdyt??????
KAMU SEDANG MEMBACA
And I
Teen FictionIni cerita Gunwook dan Gyuvin, yang ada manis maupun pahitnya sesuai dengan realita dunia. a GUNVIN/GEONGYUB local fics. 2023, by beeenbin