"Kamu selalu sibuk dengan dia!"
Jjay sungguh pusing dengan kelakuan Fuaiz , ini sudah kesekian kali bibir itu mengutarakan masalah yang sama.
Perihal Jjay yang menjaga Bible.
Sebenarnya sudah beberapa kali dijelaskan namun sialnya Fuaiz tak pernah mengerti dengan kenyataan yang sudah terjadi. Kekasihnya itu tetap menganggap Bible sebagai saingannya.
"Wajar aku sibuk menjaganya, papa sedang menjalani perjalanan bisnis selama 2 minggu. Jika bukan aku siapa lagi?"
"Tingkahmu sudah tidak wajar Jjay! biarkan saja dia menjaga janinnya sendiri. Dia bukan anak kecil"
Gemertak gigi terdengar, itu bukti jika amarah Jjay sudah siap meluap meski tetap ia tahan lewat kepalan tangan.
"Apa maumu? aku harus berdiam diri di apartmu? hanya terfokus padamu?! aku juga punya kesibukan!"
"Kesibukan apa?! menjaga mantan kekasihmu itu hah!!!"
Tangan Jjay dengan sigap mencengkram rahang Fuaiz, kekasihnya itu benar-benar mengundang amarahnya.
"Aku sudah berulang kali sabar! namun kamu terus saja membahas hal ini! Dengar, dia sudah bukan menjadi milikku--- dia juga sahabatmu dulu. Kenapa bisa mulutmu terus saja berkata hal yang menyebalkan"
Fuaiz terdiam, sorot matanya mengerjap dengan penuh takut. Wajah Jjay yang memerah memperlihatkan jelas bagaimana amarahnya.
Cengkraman di rahangnya kini terlepas dengan tangan Jjay yang sedikit mendorong kepala Fuaiz cukup keras.
"Sekali lagi hal itu kamu bahas , akan ku selesaikan hubungan kita!"
"Dan aku tekankan! menjaga Bible sudah menjadi urusanku karena bagaimanapun posisinya saat ini sudah berbeda"
Fuaiz menghela nafasnya, bibir itu berhasil berutara hal sialan yang membuat Jjay semakin geram.
"Apa? kamu menganggap jika anak yang dikandungnya itu anakmu?! semua saja tentang dia menjadi urusanmu. Kamu jadi tidak ada waktu untukku Jjay!!"
Langkah itu memilih pergi dari hunian, daripada berdebat dengan hal yang sama berulang kali.
Jjay lelah menanggapi.
Pintu apart pun Jjay tutup keras sebagai pelampiasan rasa kesalnya.
"Sialan, awas saja akan kuberi kamu pelajaran Jjay!" ungkapnya setelah kepergian kekasihnya.
Perasaan Fuaiz terlalu banyak memendam kemarahan sehingga membuat pikiran itu terpikirkan hal yang cukup nekat.
•••
Jujur ,Bible merasa ingin bertemu Jes secepatnya, namun jadwal perjalanan bisnis suaminya itu belum selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot papa || JesBible
FanfictionHubungan gila Bible dengan ayah mantan kekasihnya.