Tak Seperti Yang Dipikirkan

219 22 0
                                    

Jam menunjukan pukul 10 malam.

Pesta ditutup dengan acara karaoke bersama -yang pastinya hanya dihadiri oleh orang dewasa saja-. Kory sudah kembali ke kamar hotelnya. Sambil merebahkan dirinya di kasur, kory memainkan ponselnya. Su-bin, sudah pergi ke bandara kira-kira sepuluh menit yang lalu. Kory tak bisa mengantarnya, jadi ia hanya dapat mengontak pamannya saja.

Chat pov

Paman sudah di pesawat?
22.12

Belum, sepertinya pesawatnya delay
😓
22.12

Kasian 😜
22.13

😑
Masih di pesta?
22.13


Tidak, sekarang lagi di kamar
22.13

Hooooohh 😮
Ada Ryan disitu?
22.13

Kory memandangi pesan terakhir pamannya. Ia menghela napas kasar dan kembali mengetik pesan.

Tidak
22.14

Kenapa?
Dia sudah pulang?
22.14

Hah......

Kory meletakkan ponselnya diatas kasur. Kory sendiri tidak tahu kenapa Ryan tidak ada disini. Kamar hotel ini memiliki dua kasur terpisah. Dr. Char sengaja memesan kamar model ini untuk Ryan dan kory. Tapi kenyataannya hanya ada kory sendiri disini.

Tak ingin pusing memikirkan kenapa Ryan mendadak hilang, kory memutuskan untuk tidur dan masuk ke alam mimpinya.

.

Pagi hari telah datang. Matahari bersinar hangat. Bagi sebagian orang, mungkin matahari modelan seperti ini dapat membuat kantuk bertambah. Tapi tidak dengan kory. Dengan semangat kory berganti pakaian bebas, dan membiarkan rambutnya acak-acakan. Hari ini ia akan mengunjungi rumahnya untuk terakhir kalinya sebelum pindah ke rumah barunya di pusat kota. Ibunya menyuruhnya ikut ke rumah di desa, sekaligus untuk berpamitan dengan tetangga tetangganya.

Kory berjalan ke lobi hotel, tempat ibunya menunggu. Sambil berjalan kesana pandangannya tak sengaja melihat area ballroom yang dipakai berdansa oleh ayah dan ibunya kemarin. Kory tersenyum simpul mengingatnya, karena tempat itu menjadi tempat pertama ia melihat Ryan. Tempat itu pula yang menjadi saksi betapa anggun ibunya berdansa.

"Kory disini! "

Suara so-young memasuki indra pendengaran kory.

So-young berdiri di dekat pintu keluar hotel dengan seorang pria yang kira-kira berumur 40 tahun-an.

Kory mengerutkan keningnya melihat sosok pria asing yang berdiri di samping ibunya itu. Meski ditatap tak mengenakan seperti itu, pria tersebut tetap menyunggingkan senyum ramah.

"Mari"

Pria itu meminta so-young dan kory mengikutinya keluar hotel menuju parkiran. Sampai disana pria itu menuju ke sebuah mobil dan menyalakannya.

Oh! Kory tahu mobil itu. Itu adalah mobil ciptaan dr. Char, yang menggunakan tenaga surya. Sudah lama kory ingin sekali naik mobil itu. Dan hari ini adalah kesempatannya!

Mereka bertiga menaiki mobil canggih itu dan meluncur menuju desa Yandong :v

(Sekip karena aku males 🗿)

My Annoying Brother!  (Tobot Fanfic) // HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang