Markas Rahasia dan Kecelakaan

250 26 7
                                    

Ceklek!
Kory membuka jendela kamarnya, udara dingin pagi hari sehabis hujan berhembus masuk ke kamarnya. Kory menggigil kedinginan, namun ia menikmati hal itu. Udara pagi di kota dan di desa sangat berbeda menurut Kory. Seperti... Ada yang berbeda, tapi tak bisa dideskripsikan. Apakah karena suasana tempat yang mempengaruhi udara pagi hari? Misalnya saat di desa, Kory menyambut udara pagi yang segar di kamarnya yang kecil dan nyaman, sedangkan di kota Kory menyambut udara pagi hari di kamarnya yang terasa asing dengan ditemani satu penghuni asing. Di kamar ini Kory merasa asing. Ia tidak merasakan adanya keterikatan antara dirinya dengan kamar ini ataupun dengan penghuni lain di kamar ini, seolah Kory adalah orang yang menumpang tidur di kamar ini dan sewaktu-waktu dapat diusir keluar.

Kory menoleh ke samping, dan mendapati penghuni lain kamar ini masih tertidur pulas di balik selimutnya yang hangat. Kory mengerutkan dahinya bingung. Biasanya penghuni itu sudah bangun sebelum ayam berkokok. Tapi karena di kota sudah jarang suara ayam berkokok, perumpamaan nya diganti : sebelum jam weker berbunyi. Yah apapun yang menyebabkan orang itu belum bangun sampai sekarang, Kory masa bodoh. Yang penting Kory bisa menikmati pagi hari ini dengan tenang.

Sebuah pesan masuk terdengar dari ponsel Kory. Buru buru ia berjalan ke tempat meja belajar, tempat ponselnya diletakkan. Kory melihat pesan yang dikirim ke ponselnya, dan langsung tersenyum lebar begitu membaca nama si pengirim pesannya.

Pesan itu hanya berisi ucapan selamat pagi yang sederhana, namun mampu membuat Kory sumringah.

Chat pov

Selamat pagi Kory 😁
06.20

Hanya ucapan selamat pagi yang sederhana bukan? Yang membuatnya istimewa adalah, nama si pengirim pesan tersebut

"Dolly"

Kory tersenyum membaca nama si pengirim pesan. Bagaimana bisa seorang gadis yang baru berkenalan dengannya kemarin langsung memberinya pesan seperti ini?

Kory jadi teringat kembali, saat kemarin ia masuk ke sekolah baru. Memang kemarin bukan hari keberuntungan Kory, karena ia masuk ke kelas yang sama dengan Ryan DAN duduk di bangku yang bersebelahan dengannya pula.

Sepanjang pelajaran, Kory juga menjadi bahan bisikan murid-murid sekelas, dan itu membuat Kory tak nyaman. Beberapa pasang mata terus tertuju pada Kory, seolah Kory adalah pusat perhatian. Sungguh pengalaman yang kurang mengenakkan menurut Kory.

Namun semua kejadian itu terbayarkan saat bel istirahat berbunyi, secara mengejutkan Dolly tiba-tiba berlari dengan antusias menuju meja Kory, diikuti oleh dua orang lainnya. Dengan wajahnya yang berseri-seri, Dolly mengungkapkan kebahagiannya karena Kory masuk ke kelas yang sama dengannya. Dolly tidak tahu akibat dari perkataannya itu, Kory berusaha setengah mati supaya tidak salah tingkah. (*peka dikit dong Dolly :v*)

Dolly juga membawa kedua temannya untuk dikenalkan pada Kory. Kory tidak terlalu memperhatikan mereka, yang Kory ingat salah satu diantara mereka memakai blazer berwarna hijau dan rambutnya dikepang. Anak itu yang paling cerewet diantara mereka. Sungguh mengganggu. Sementara anak yang satunya lagi memiliki perawakan mirip seperti Sora. Rambutnya pendek bergaya bob dan memakai kacamata bundar. Anak itu cukup pemalu untuk berkenalan dengan Kory, ia bahkan tak berani menatap mata Kory. 🙈

Kory memikirkan sebuah balasan yang tepat untuk Dolly. Agak canggung rasanya, karena ini pertama kalinya ia bertukar pesan dengan seorang perempuan // selain ibunya. Akhirnya ia mengetik sesuatu setelah beberapa menit berfikir.

Chat pov

Selamat pagi Kory 😁
06.20

Pagi juga Dolly

My Annoying Brother!  (Tobot Fanfic) // HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang