Halooo Ini cerita fanfic pertama aku Semoga sukaa (^o^)/ Enjoyy
Desa Yandong
Desa asri yang terletak tak jauh dari pusat kota Daedo. Hanya membutuhkan waktu 15 menit saja dari pusat kota. Disana kalian akan menemukan hamparan padang rumput yang asri dan sejuk. Tempat yang cocok untuk melepas penat setelah seharian bekerja. Pergi ke sebelah selatan, kita akan menemukan kawasan pemukiman disana. Dengan jejeran rumah rumah khas pedesaan, menambah cantiknya pesona desa Yandong bak negeri dongeng.
Rumah rumah disana memiliki struktur halaman belakang dan depan yang luas. Sehingga antara rumah satu dan rumah lain tidak saling berdempetan. Di antara jejeran rumah rumah itu, terdapat sebuah rumah yang tidak besar dan tidak kecil juga berdiri di antara rumah yang saling beradu megah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*ini hanya ilustrasi nya ya*
Rumah itu dihuni oleh dua orang, seorang ibu rumah tangga dan seorang anak. Ibu itu bernama kim So-young dan anaknya bernama kory. Mereka berdua hanya tinggal berdua tanpa adanya sosok suami ataupun ayah. Meski begitu mereka tetap hidup bahagia dan berkecukupan. Kory, sang anak tidak mempermasalahkan dirinya tidak memiliki sosok ayah. Cukup sosok ibunya saja. Namun setiap kory bertanya kemana perginya sang ayah, ibunya selalu mengelak dan tak pernah memberikan jawaban pasti kepada kory. Kadang kala sang ibu akan mulai menangis ketika kory bertanya perihal ayahnya untuk kesekian kalinya. Dan mulai dari saat itu, kory akan berhenti menanyakan ayahnya. Ia tetap menerima takdirnya sebagai anak tanpa ayah.
Kehidupan mereka sehari-hari berjalan cukup damai. Mereka bersama dengan tetangga tetangga yang baik dan juga ramah. Namun ada juga tetangga yang terus bergunjing dan menuduh So-young.
Tetangga tetangga itu -kory menyebutnya tetangga jahat- menuduh So-young telah hamil di luar nikah, karena mereka tidak pernah melihat sosok suami So-young. Dengan sabar So-young terus menjelaskan bahwa dirinya tidak hamil diluar nikah, dan kory adalah anak sahnya. Sungguh kory tidak mengerti kenapa tetangga jahat itu terus menuduh ibunya yang berhati malaikat. Wew
Namun semuanya berubah pada suatu malam..
.
Malam itu kory sedang mencari-cari buku cerita yang biasa ibunya ceritakan sebelum tidur. Ia menggeledah seisi lemari, namun tak kunjung menemukannya. Fokusnya teralih pada buku bersampul coklat tua yang disimpan di lemari bagian bawah. Kory tak pernah melihat buku itu sebelumnya -mungkin karena ia tak pernah membaca buku juga-. Sambil mengelap hidungnya yang ingusan, kory mengambil buku itu dengan hati-hati. Buku itu sangatlah berat -memang berat karena isi halamannya tebal-, sampai sampai kory kesusahan membawanya. Buku itu ia letakkan di lantai, dan mengamati sampulnya lekat lekat. Buku itu hanya bersampul coklat tua membosankan tanpa tambahan hiasan apapun. Seperti penulis buku ini tidak tertarik menghias sampulnya.
