Sebelumnya cerita ini saya tulis sebagai sudut pandang dari dalam diri saya, Ayah yang saya impikan tertuang pada sosok ayah Jaya disini, namun kembali lagi pada realita Ayah saya tidak akan bisa menjadi sosok seperti yang saya mau, namun yang saya tahu semua Ayah akan mencintai anaknya dengan cara mereka, semua Ayah di dunia ini pasti memiliki rasa sayang yang amat sangat besar kepada anak mereka.
Sekeras apapun sikapnya pada anak, amarahnya juga bentakannya hanya tersulut rasa sayang pada buah hatinya, Ayahku hebat.
Dan cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama alur dan karakter itu hanya kebetulan saja, saya akui cerita ini murni hasil dari karya dan ide saya.
selamat membaca..
Malam itu malam yang menyeramkan, Ayah pulang larut malam, dan kami di telantarkan serta di asingkan oleh ibu kami.
Kami hanya bersama pengasuh kami yang bahkan usianya sudah tidak muda lagi, waktu itu kami hanya bisa menangis tersedu-sedu mengharapkan kehadiran sosok ibu karena Surya sakit.
"Pak den Surya sakit pak tolong cepat pulang , saya uda nelfon nyonya tapi nga di angkat pak" Aku hanya bisa diam saat itu melihat pengasuhku menggendong surya sambil menangis.
Menelfon ayah kami dengan suara parau, aku yang masih berusia 2 tahun jelas tidak tahu kenapa beliau menangis tapi yang aku tahu saat itu Surya hampir tidak bernafas.
Brak!!!
Aku terkejut ketika pintu terbuka lebar, aku menangis ketika melihat aunty terburu-buru menghampiriku dan memelukku yang menangis saat itu, tubuh kecilku tidak bisa memberontak."Bawa ke mobil budhe" Aunty berlari membawaku masuk mobil.
Tak lupa rumah ia kunci ,aku yang masih kecil sama sekali tidak tau apa yang mereka bahas yang jelas aunty terlihat marah, aku takut.
>>>>
>>>>
>>>>
>>>>
Jaya , panggil saja Jay.
Lelaki itu berlari sekuat tenaga sampai menuju ruangan milik anaknya, hatinya hancur melihat tangan yang begitu kecil itu terinfus dan terpasang kabel rumah sakit yang pasti amat sangat sakit baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA SURYA.
Novela Juvenil"Ayah itu gasuka sama nama jingga" "kenapa?" "Karena itu nama mama, ayah gasuka" Jaaya kamu harus melindungi dua malaikatmu sendiri, dengan kedua sayap hebatmu, aku yakin dengan jalan ini mereka akan tumbuh lebih baik dan lebih terdidik. Untuk Ayah...