4. Pelukan

811 68 5
                                    

imnotningning

imnotningning Hidup itu banyak cobaan, kalau banyak saweran namanya dangdutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

imnotningning Hidup itu banyak cobaan, kalau banyak saweran namanya dangdutan.

❤️Liked by imwinter, jongseongPark_20 and 2.125.199 Others.

Komen dinonaktifkan

***
Sepasang kekasih menginjakkan kakinya ke dalam sebuah perusahaan terbesar nomor tiga di China.

"Selamat pagi Mr Huang, dan Mrs Wu." Sapa sang sekretaris dengan sopan sambil menundukkan kepalanya.

Yang disapa hanya tersenyum saja sebagai balasan.

Yiren mendudukkan tubuhnya di sofa yang berada di dalam ruangan. Bibirnya mengerucut kesal, sesekali mengeluarkan gerutuan tidak jelas.

"Kamu kenapa?" Tanya yang lebih tua tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop dihadapannya.

Yiren mendongak, memperhatikan tunangannya yang terlihat sangat sempurna hari ini.

Sungguh, Huang Renjun yang dalam mode serius seperti ini benar-benar berkali-kali lipat lebih tampan dari biasanya. Yiren menyukainya, ia benar-benar menyukai ini daripada aktor film kesukaannya. Tunangannya yang paling-paling tampan.

Deru nafas di wajahnya membuat lamunan akan masa depannya jika mereka menikah, pecah seketika. Yiren mengedipkan matanya beberapa kali dengan lucu, menatap wajah Renjun yang telah berjarak beberapa inci dari wajahnya. "Aku tahu, aku tampan. Tapi, jangan lupa untuk berkedip juga dong cantik." Goda Renjun yang tentu saja, membuat wajah Yiren memerah seperti strawberry.

"Ih, kak Renjun apaan sih, percaya diri banget." Yiren yang masih malu, membantahnya.

Terlambat untuk membantahnya, Renjun sudah melihat kedua pipi tunangannya yang memerah bak seperti strawberry segar siap panen yang ingin sekali Renjun makan hari ini. "Kenapa kamu imut banget hari ini? Aku gemas mau memakan mu." Ucap Renjun acak, yang malah membuat Yiren semakin tersipu malu.

"Kak Renjun ih, berhenti menggoda ku!"

Renjun tersenyum, tangannya bergerak membawa tubuh Yiren naik ke atas pengakuannya. "Kak jangan disini, malu nanti dilihat orang-orang, apalagi pintu ruangan kakak tembus pandang." Yiren bergerak gelisah di atas pangkuan Renjun.

"Tidak akan sayang, kurang kerjaan banget mereka kalau ketahuan lihat kita begini." Ujar Renjun menaruh dagunya  ke atas bahu kecil Yiren.

Yiren memejamkan matanya, menyenderkan kepalanya pada dada bidang sang tunangan. Ia menikmati kebersamaan mereka saat ini.

Dapat Yiren rasakan, nafas Renjun tengah menderu di ceruk leher jenjangnya.

Renjun memejamkan netranya, dan semakin menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher jenjang Yiren. Hidung mancungnya terus menyusuri wangi yang tengah mencoba menggodanya saat ini. Benar-benar sangat candu, Renjun menyukainya lebih dari apapun.

Marriage BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang