Petaka

25 2 0
                                    

Saat mereka sedang berfikir apa yang sebenarnya terjadi. Nurul,Siti,Reza,Dimas, dan Zulfian pun pulang.

"Kalian lagi ngapain kayaknya lagi mikirin sesuatu" tanya Dimas

"Ini tadi Mansur nemuin sebuah foto, didalem foto itu ada kakaknya Rian dan temen-temennya, saat Rian tanya sama kakaknya, kakaknya seperti menghawatirkan sesuatu gitu, terus dia mau nemuin kita, tapi sebelum itu dia berpesan jangan sampai kita masuk kedalam kamar itu" jawab Vina panjang lebar

"Kayaknya kakak lo tau semuanya Yan, apa yang sebenarnya terjadi sama kamar itu sehingga gak boleh dimasukin sembarangan orang, kan tadi Vina bilang kakak lo seperti menghawatirkan sesuatu berarti kakak lo ada sangkut pautnya sama misteri ini" ucap Nurul

"Mungkin, tapi kenapa kakak gue gak pernah cerita ya sama gue" Tanya Rian heran

Sementara itu kak Ria sedang mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, ia tak mau kehilangan adiknya seperti teman-temannya dulu.

"Semoga lo gak memasuki kamar itu Yan, kakak khawatir sama lo, kakak gak mau kehilangan lo"

Dirumah pak Haris mereka semua memikirkan kenapa kamar itu gak boleh dimasukin.

"Gue masih bingung ya kenapa kamar itu gak boleh dimasukin" Tanya Siti

"Gue juga,, ada apa sih sebenarnya sama kamar itu?" Tanya Reza kembali

"Semua jawabannya ada di kakaknya Rian, kita tinggal tunggu aja" ucap Atun yakin. Semuanya mengangguk tanda setuju.

"Eh Pin temenin gue kekamar yuk, gue mau ngambil handphone" ajak Rian ke Zulfian

"Yaudah ayok" ucap Zulfian

Saat dilantai dua Rian mengambil handphonenya, sedangkan Zulfian menunggu diluar kamar. Zulfian yang sedang gabut menunggu Rian pun memasuki kamar yang paling ujung, ia lupa akan larangan untuk tidak memasuki kamar itu. Saat Zulfian didalam kamar itu, tiba-tiba pintu kamar tertutup sendiri dengan kencang. Zulfian mencoba membuka kembali pintu tersebut tetapi tidak bisa, tanpa disadari seluruh benda dikamar itu beterbangan dengan sendirinya.

"Tolongg gue kekonci didalem, tolong" pinta Zulfian tetapi tidak ada yang mendengar

Saat Rian keluar dari kamarnya, ia tidak menemukan Zulfian diluar, Rian mengira Zulfian meninggalkan nya. Rian pun turun ke lantai bawah, baru saja Rian sampai menemui yang lain, Mansur menanyakan keberadaan Zulfian.

"Eh Yan Upin mana, tadi kan bareng elo?" Tanya Mansur
"Haah bukanya udah turun duluan yah" jawab Rian heran

"Gak ada tuh" ucap Siti

"Kemana ya dia" tanya Rian bingung

Mereka yang sibuk menyari keberadaan Zulfian pun mendengar kegaduhan dilantai atas, merekapun menuju ke sumber suara itu.

"Suaranya dari kamar ini" ucap Rian sambil menatap pintu kamar larangan itu, tak lama kemudian terdengar suara Zulfian lirih, meminta tolong didalam.

"Eh gais kalian dengar gak ada suara orang meminta tolong" tanya Reza

"Itukan suara Upin" ucap mereka dengan cemas
mereka pun mencoba membuka pintu tersebut tetapi tidak bisa, akhirnya mau tidak mau Rian dan Mansur mendobrak pintu tersebut.

Sesampainya di dalam kamar, mereka dikejutkan dengan pemandangan kamar yang berantakan dan Zulfian tergeletak tak berdaya di lantai dengan berlumuran darah.

"Upin lo kenapa bisa begini" tanya Siti dengan panik tetapi tak ada jawaban dari Zulfian, setelah dicek Upin ternyata sudah meninggal.

Putri yang sedari tadi diam, akhirnya membuka suara.
"Gaiss mereka marah karena kita telah memasuki kamar ini" ucap Putri dengan lirih

"Oh my God sepertinya kita dalam bahaya" ucap Nurul dengan panik

Kemudian mereka dikejutkan dengan pemandangan hantu perempuan yang menyeramkan, kepalanya hampir putus, dileher nya ada kapak yang menancap. Ia mencoba mencelakai mereka semua.

"Kalian semua harus matiii" ucap hantu tersebut
Mereka yang panik pun ingin keluar tetapi apalah daya pintunya tiba-tiba tertutup.

"Mau kemana kalian, kalian semua harus matiii" ucap hantu tersebut. Hantu itu pun mengambil kapak yang tertancap di lehernya dan mengarahkan ke mereka.
Mereka semua pun sudah pasrah, tetapi saat kapak ingin mengenai Mansur,muncul sesosok perempuan menyelamatkan mereka.

"Maria kenapa kamu ingin membunuh mereka, mereka tidak tau apa-apa" Tanya ucap sosok wanita tersebut

"Zila, sampai kapan kamu mencoba menolong orang, kau saja lemah begitu, apakah kamu tidak mengingat kejadian 10 tahun lalu, kau ikut terbunuh saat membantuku" ucap hantu tersebut ke Zila

"Kau tidak menjawab pertanyaan ku Maria, seharusnya kamu membalaskan dendam mu kepada Bima bukan mereka" jawab zila

"Jangan sebut nama pria sialan itu, dan kalian semua harus matiii" marah Maria. Mendengar nama Bima Siti sedikit terkejut.

"Bima, apakah yang mereka maksud kak Bima??" Tanya Siti dalam hati

Maria lalu ia melemparkan kapak itu ke arah mereka
"Aaaaaa tolong" ucap mereka yang ketakutan, mereka berhasil mengelak.

Misteri Rumah Tua Where stories live. Discover now