𝐏𝐫𝐨𝐥𝐨𝐠

63 7 4
                                    

Suara gerung-gerungan motor terdengar di sebuah jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan banyak orang yang berkumpul untuk melihat balapan motor malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara gerung-gerungan motor terdengar di sebuah jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan banyak orang yang berkumpul untuk melihat balapan motor malam itu. Orang-orang masing-masing mendukung geng yang mereka sukai, dua motor yang ingin melawan tampak sudah bersiap di start jalannya balapan ini.

Setelah bendera diturunkan ke bawah balapan segera dimulai dan kedua motor itu segera saling mendahului. Tampak salah satu laki-laki menyeringai di balik helmnya dan melaju lebih kencang dari lawannya karena motor Kawasaki Ninja H2 Carbon motor yang sangat mahal dan mewah bahkan suara gerungan motornya saja terdengar bagus berbeda dengan lawannya hanya memakai Honda CBR 250. Banyak orang yang datang untuk mendukungnya bahkan bersorak senang bahkan teriakan-teriakan namanya.

"Arzhel!", "Arzhel!"


Arzhel Eros Matteo nama laki-laki tinggi, sering balapan dan ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara, Arzhel biasa di panggil Ar atau Zhel. Ia mempunyai adik yang merupakan kembarannya yaitu Arzael Nevan Matteo. Arzael sering dipanggil Zael oleh orang-orang terdekatnya, Arzael memiliki sikap yang dingin dan memiliki tatapan yang tajam selain itu, ia tidak segan menyakiti orang lain yang menyakiti orang ia sayangi.

Arzhel akhirnya menuju ke garis finish pertama dan memberhentikan motornya sembari mematikan motornya. Arzhel membuka helmnya lalu, menatap lawannya yang baru menyampai garis finish dan tampak wajahnya penuh amarah tidak hanya marah tapi juga malu.

"So? You loser and you're never gonna beat me," ucap Arzhel dingin dan mengejek sembari membuka helmnya lalu mematikan motornya.

"Shut up Arzhel, lu beruntung aja karena motor lu bagus," balas lawannya itu dengan nada marah.

"You lose just accept that," ucap Arzhel semakin mengejek sembari menyeringai.

"F*ck you Arzhel," ucap lawannya itu dan memilih untuk pergi dari sana bersama geng motornya.

Setelah itu beberapa laki-laki lain itu menghampiri dan menepuk pundaknya senang. Bahkan orang lain menghampiri laki-laki itu dan bersorak senang.

"Makan-makan, asik" ucap salah satu laki-laki.

"Arzhel," panggil salah satu laki-laki lain dan Arzhel menatapnya sembari mengangkat alisnya sebelah.

"Good job," ucap laki-laki itu.

Setelah balapan mereka pergi ke salah satu kafe di jalan Metro Pondok Indah yaitu L'amour Cafe yang biasa mereka kunjungi dengan interior yang mewah dan elegan selain itu pencampuran warna hitam dan putih membuat kafe semakin menarik.

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang