2

30K 2K 30
                                    

"Di mana Natha?" Tanya Ardi pada Aska yang baru saja masuk ke dalam mansion.

"Sudah pergi ke sekolah Tuan muda, saya baru saja mengantarnya" jawab Aska, dirinya baru saja kembali setelah tadi mengantar Natha ke sekolah, tadinya Natha mau membolos sekolah lagi tapi dengan paksaannya akhirnya anak itu mau berangkat sekolah juga.

"Pindahkan kucing yang ada di dalam kamarnya, dia alergi sama kaya Mama" ujar Ardi melihat bintik-bintik merah di lengan adiknya semalam.

"Maaf Tuan, bukan saya tidak mau masalahnya pintu kamar Tuan muda Natha di kunci dan dia minta agar tidak membukanya sampai dia kembali dari sekolah" jelas Aska. Tadi di jalan Natha berpesan pada dirinya agar tidak membuka pintu kamarnya karena nanti Hana bisa keluar dari kamarnya dan menyebabkan kekacauan, jadi Natha mengunci kamarnya membawa kunci itu bersamanya.

"Jika tidak ada lagi yang ingin ada bicarakan saya permisi" pamit Aska lalu pergi hadapan Ardi.

Ardi mengalah nafas lalu mendudukkan dirinya di sofa ruang keluarga, mengingat kejadian semalam saat adiknya menolak ajakannya pergi ke rumah sakit untuk mengobati alerginya, mereka sedikit berdebat semalam hingga berakhir Natha meminta Aska untuk membelikan obat alergi untuk dirinya, Natha juga mengatakan pada Ardi agar tidak terlalu memperdulikannya karena dia akan mengurusnya dirinya sendiri. Ardi menatap foto keluarga yang di pajang di dinding ruang keluarga di foto itu tidak ada adiknya hanya ada dirinya dan kedua orang tuanya, dan dalam foto keluarga besarnya juga sama tidak ada Natha di sana "Aku sudah mengatakan kejadian yang sebenarnya dulu tapi Papa bilang untuk melindungi dirimu kita harus berjauhan untuk sementara tapi kenapa saat kamu kembali ke mansion ini, kamu masih begitu jauh juga? kita saudara bukan?" Monolognya.

Dulu saat dirinya tersadar di rumah sakit ia mencari keberadaan sang adik, Mama-nya mengatakan jika adiknya ada di rumah bersama Papa, saat itu dirinya berpikir jika Papa-nya sedang menghukum adiknya ia menceritakan kejadian yang sebenarnya pada orang tuanya jika dirinya jatuh dari tangga karena terpeleset bukan karena adiknya, lalu Mama-nya mengatakan untuk saat ini kita harus berjauhan dulu dengan Natha karena ini untuk kebaikannya, setelah itu ia tidak tau apa-apa lagi karena sebelum Natha kembali orang tuanya melarangnya untuk tidak membahasnya, dan saat dirinya kembali ke mansion semua pekerja di mansion sudah di ganti dengan orang baru semuanya.

Sementara itu di sekolah Natha sedang duduk santai di belakang sekolah bersama teman-temannya, Natha tidak pergi ke kantin sekolah lebih memilih jajanan pinggir jalan dari pada di kantin sekolah yang menunya tidak sesuai dengan seleranya.

"Eh,... Nat lo mau ikut basket gak, kalau iya nanti kita daftar bareng" ujar Angga teman sekelas Natha.

"Atau mau sama gua ikut karate" sahut Nanda.

"Lo ikut karate?" tanya Natha pada Nanda.

"Iya di suruh sama Mami" jawab Nanda menang ibunya yang memaksa dirinya ikut karate katanya agar bisa menjaga dirinya sendiri.

"Lo ikut apa Sam? tanya Natha pada Samudra.

"Belum tau" jawab Samudra dirinya masih bingung untuk memilih ekskul yang mana.

"Sama gua juga, nanti deh gua pikir-pikir sekalian ijin sama orang tua boleh gak nya" balas Natha mungkin nanti dirinya akan ikut basket atau futsal.

"Nanti pulang sekolah kita nongkrong dulu yuk" ajak Selina pada teman-temannya.

"Nongkrong di mana?" tanya Nanda.

"Nongkrong di tempat biasa aja, pusing gua di rumah nyokap ribut mulu sama bokap gua" balas Selina.

"Boleh juga kita nongkrong dulu, lo ikut gak Nat?" Tanya Samudra.

"Gua harus langsung pulang hari ini nyokap bokap gua pulang soalnya" jawab Natha, tadi Aska memberi tau dirinya jika kedua orang tuanya akan pulang hari ini jadi Aska meminta pada dirinya agar tidak pergi bermain bersama teman-temannya hari ini.

Natha Aleron Murai (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang