5

24.8K 1.5K 19
                                    

Di hari minggu kebanyakan orang akan bersantai dan menghabiskan waktu bersama keluarga tapi tidak dengan Natha, jadwalnya di hari minggu sama saja seperti hari sekolah, dia harus mengikuti berbagai macam les yang sudah di jadwalkan orang tuanya. Natha baru saja keluar dari tempat les nya, dia menghampiri Aska yang menunggunya di mobil "habis ini ada les apa lagi?" Tanya Natha setelah masuk ke dalam mobil.

"Ada les matematika setelah itu anda ada latihan basket dengan teman-teman anda" jawab Aska.

Natha menghela nafasnya pelan "ayo jalan nanti kita telat samapi tempat les nya" ujar Natha. Dia pernah telat datang sekali dan sampai rumah dirinya di tegur dengan Jayendra.

"Masih ada waktu satu setengah jam lagi tuan muda, istirahatlah dulu" ucap Aska melihat wajah Natha yang terlihat begitu kelelahan.

"Jalan aja nanti di depan berhenti sebentar gua mau beli kue yang ada di sana" balas Natha, dia sangat menyukai kue keju yang di jual di toko roti itu.

"Baiklah tuan" patuh Aska lalu mereka pergi menuju toko roti yang di maksud Natha, sesampainya di sana Natha membeli satu kue keju dan satu yang coklat "temenin gua makan" ujar Natha memberikan kue coklat itu pada Aska.

Aska menerima kue pemberian Natha "terima kasih tuan muda" ucpa Aska lalu mereka menikmati kue itu di meja yang sudah di sediakan toko itu, setelah menghabiskan kue yang tadi di belinya mereka melanjutkan perjalanan menuju tempat les matematika "nanti gak usah tungguin gua langsung pulang aja gau pergi sama teman gua" ujar Natha, saat ini mereka sudah sampai di tempat tujuan.

"Tapi tuan muda-"

"Gua mohon kali ini aja, lagian ini hari libur semua les juga udah selesai tinggal ini doang" sela Natha ia hanya ingin menikmati waktu bersama teman-temannya lagi pula latihan basket bukan bagian dari jadwal yang di atur Jayendra.

"Baiklah tuan muda saya akan menjemput anda di lapangan basket tempat anda latihan" putus Aska, tidak masalah kan sekali-kali membiarkan tuan mudanya bermain bebas bersama teman-temannya.

"Makasih" ucap Natha lalu turun dari mobilnya karena sebentar lagi jam les matematika nya.

Sementara itu di mansion Ardi sedang menemani sepupunya bermain "bang kok bang Natha belum pulang ya?" Tanya anak perempuan berusia 10 tahun itu, dia adalah Dila sepupu Natha.

"Sebentar lagi pulang, kenapa kamu mau main sama bang Natha?" Ujar Ardi menusap rambut panjang milik Dila.

Dila menganggukkan kepalanya "iya dari kemarin aku di sini bang Natha gak mau nemenin main, mumpung hari libur aku mau main sama bang Natha" ucapnya antusias.

"Tunggu sebentar lagi bang Natha pasti pulang" ujar Ardi. Karena seharusnya sebentar lagi adiknya sudah selesai les.

"Aku mau tunggu abang Natha di depan boleh kan bang?"

"Di sini aja nunggu-"

"Om Aska" panggil Dila berlari menghampiri Aska "abang Natha mana?" Tanyanya melihat ke belakang Aska mencari keberadaan Natha di sana.

"Tuan muda masih ada latihan basket nona" jawab Aska tersenyum ramah pada Dila.

"Yah,.... padahal aku udah nungguin dari tadi" ucpa Dila dengan wajah sedihnya, dia berjalan menghampiri Ardi "abang suruh abang Natha pulang dong" pintanya pada Ardi.

"Hari ini bukannya hanya ada dua jadwal les Natha?" Tanya Ardi pada Aska yang masih berdiri di tempat yang sama "iya tuan tapi tadi saat di jalan teman-teman tuan muda mengajaknya untuk latihan basket" jawab Aska.

"Jam berapa Natha pulang?" Tanya Ardi lagi.

"Mungkin sedikit terlambat karena tuan muda ingin bermain sebentar dengan teman-temannya"

"Hiks, abang Natha gak sayang aku, gak mau temenin aku main hiks huaaaa, abang suruh abang Natha nya pulang" tangis Dila pecah sudah dari kemarin ia ingin bersama Natha, tapi Natha selalu saja sibuk tidak ada waktu hanya sekedar menemaninya bermain sebentar saja.

..............

Setelah latihan basket kini Natha dan Angga sedang menikmati makan malam mereka di pinggir jalan, mereka memesan nasi goreng "lo sering makan di sini Nat?" Tanya Angga yang baru pertama kali makan nasi goreng di pinggir jalan seperti ini.

"Iya sering, kenapa lo baru pertama kali?" Balas Natha sambil menikmati nasi goreng miliknya.

Angga menganggukkan kepalanya "iya gua baru kali ini, gua kira lo gak pernah makan di pinggir jalan gini secara lo kan anak orang kaya"

"Makan di mana aja pernah gua cobain yang belum pernah gua coabin makan di tengah jalan"

"Mau coba sekarang gak?" Tawar Angga yang mendapatkan pukulan di belakang kepalanya dari Natha.

"Lo nyuruh gua bunuh diri! Lo aja sana yang cobain"

"Bercanda dong elah..... Lo serius amat" balas Angga menepuk pundak Natha "gua perhatiin lo sibuk banget" lanjutnya lagi, dirinya penasaran dengan kesibukan temannya itu yang tidak pernah bisa di ajak bermain lagi.

"Jadwal di luar sekolah gua pdat, jadi gak sempet main" jawab Natan.

"Udah kaya pejabat aja lo Nat, padahal masih sekolah"

"Ya gitu lah, calon orang sukses di masa depan"

"Sukses gak stres iya Nat, di sekolah udah pusing sama pelajaran di luar di tambah lagi belum kalau ada PR dari sekolah bisa mendadak gila gua Nat" ujar Angga tak habis pikir dengan kegiatan di luar sekolah Natan, bahkan di hari libur saja masih di minta untuk belajar lalu kapan waktu dia bersenang-senang.

"Lagian tuh ya Nat, kenapa lo gak bilang sama orang tua lo buat ngurangin kegiatan lo di luar, seenggaknya di hari libur lo bisa istirahat" sambungnya lagi.

"Gua udah banyak istirahat, udah banyak main-main juga jadi sekarang gua tinggal ngikutin apa kata orang tua gua, karena mereka udah ngasih gue kebebasan selama setahun tahun" ujar Natha, dulu saat tidak tinggal bersama dengan orang tuanya hidupnya bebas, dia bebas bermain sampai larut malam jadi wajar saja jika kali ini dirinya tidak lagi bisa bermain-main seperti dulu, karena sudah saatnya dirinya mengikuti peraturan kedua orang tuanya.

"Terserah lo lah Nat ngomong sama batu susah, habis ini lo mau pulang apa gimana?" Tanya Angga, percuma menasehati Natha tidak ada gunanya karena yang akan di dengar hanya kedua orang tuanya.

"Gua mau pulang tapi sebentar lagi" ujar Natha, dia malas mendengar ocehan sepupunya yang selalu memintanya untuk menemaninya bermain, sedangkan dirnya masih banyak pekerjaan yang harus di kerjakan jadi ia memilih untuk pulang ke mansion sebentar lagi, setidaknya tunggu sampai jam tidur sepupunya itu.

"Nanti mau gua anterin pulang atau si Aska jemput lo?"

"Aska jemput gua di lapangan basket tadi kita latihan, lo kalau mau pulang duluan juga gak papa"

"Gua masih waras Nat, yakali gua ningalin temen gua sendiri apa lagi tadi gua yang ngajak lo buat latihan basket, gua temenin lo sampai Aska jemput lo" ujar Angga. Mana mungkin dirinya setega itu meninggalkan Natha sendirian.

"Kalau gitu bantuin gia habisin nasi gorengnya dong" ujar Natha menuangkan nasi goreng miliknya ke piring Angga yang sudah kosong "dikit amat lo makan? Tadi kan lo persennya setengah posisi Nat" ujar Angga yang melihat porsi makan Natha yang sedikit.

"Nanti gua bisa makan di rumah kalau lapar lagi, tapi ini kalau gak habis kan sayang katanya kita gak boleh buang-buang makanan" balas Natha yang sebenarnya dirinya tidak nafsu makan hanya saja ia menemani Angga untuk makan malam.

Natha Aleron Murai (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang