TYPOS SPREAD‼️
Nara berjalan malas melewati koridor, ahh ia sedang malas masuk kelas, saat bell istirahat tiba, nara menyuruh temannya untuk pergi terlebih dahulu ke kelas.
Beda dengannya yang dari tadi berdiam diri di toilet setelah istirahat.
Di ingat-ingat bahwa sekarang ini adalah jadwal kelas fisika, oh ya!! itu membosankan.
Nara menghentikan langkahnya "Masuk ga ya? ah tapi males ngitung angka yang kaga ada abis-abis nya!" Nara menggerutu.
Lalu ia berpikir kenapa tidak membolos saja?? ide yang bagus!!
.
Rooftop, tempat persembunyiannya paling ampuh ,jujur saja Nara belum pernah membolos ke Rooftop ,biasanya ia hanya diam di kantin.
Menaiki tangga satu demi satu ,cukup membuat lelah. setelah sampai di atas terlihatlah pintu menuju rooftop,perlahan membuka pintu itu.
Nara masuk dan hembusan angin menyambut nya ,membuat rambutnya berterbangan.
Sebenarnya cuaca nya sangat bagus ,mungkin tadi hanya angin lewat.
Berjalan, Nara melihat kesana kemari ,ia tersenyum. "Bagus ,cuman gue yang ada disini"
Ia menghirup udara, menghembuskan nya dengan tenang .
Menghampiri pembatas dan menatap jalanan dan orang-orang yang berlalu lalang dari atas , orang-orang terlihat kecil, bangunan-bangunan yang menjulang tinggi ,membuat Nara bergidik ngeri.
Ada yang membuat Nara terkejut, tiba-tiba pundak nya di tepuk pelan ,tangan yang menepuknya terasa seperti tangan laki-laki.
Nara membalikkan tubuhnya, setelah berbalik ia kembali terkejut,bahkan sekarang melotot karena ulah laki-laki di depannya itu.
"Kak- hmppp!!
Laki-laki itu membekap mulut Nara, membawa nya ke belakang, seperti bersembunyi.
Nara mencoba melepas tangan laki-laki itu , laki-laki itu melihat Nara yang kehabisan nafas pun melepaskannya.
"Sutt" Nara tidak jadi berteriak ,karena telunjuk pemuda itu mendarat tepat di bibir Nara.
Nara menatap laki-laki itu tak percaya, wah sungguh keberuntungan, menatap laki-laki itu dengan tatapan kagum, sangat tampan.
Laki-laki itu menyadarinya bahwa Nara memerhatikan nya "Jangan natap gue kaya gitu, nanti lo suka"
Seketika Nara mengalihkan pandangan nya ke arah lain.
Ternyata segerombolan siswa berandal datang ,membawa potongan kayu?
Apa mereka akan membuat rumah kayu di rooftop ini?
Beberapa menit, segerombolan itu pergi meninggalkan area rooftop, mereka tidak membuat rumah kayu disini, dari tadi mereka hanya terdiam ,seperti menunggu seseorang.
Pemuda itu menatap sekitar, ya sudah tidak ada siapa-siapa terkecuali mereka berdua, lalu ia menarik nara keluar dari persembunyiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELINQUENT [NEW VERSION]
Teen Fiction"Lo pikir dapetin dia kaya metik daun gitu?" "Anjing lo"