DNV-8

172 19 1
                                    

TYPOS SPREAD ‼️










"Banyak omong anjing, udah salah ya ngaku!" sarkas Karen kepada Dinda, pasalnya gadis itu terus-menerus membela dirinya sendiri, padahal jelas-jelas dia memang salah.

"DIAM KAREN, SAYA TIDAK BERBICARA DENGAN KAMU! DAN TOLONG JAGA BAHASA KAMU!" guru konseling membentak Karen, sedangkan kepala sekolah hanya diam dengan tangan yang di silangkan.

April mengusap pundak Karem agar tenang, sungguh jika tidak depan guru April juga pasti sudah memaki-maki Dinda sedari tadi.

Dinda semakin terisak "Bu saya benar-benar tidak sengaja, ini diluar kawalan saya!"

BRAKKK

"Kak Liam?!" April menutup mulutnya syok, kedatangan Liam membuat suasana hening dan mencekam, aura panas mulai menghiasi ruangan itu.

"Saya! selalu kakak dari ananda Anatasya, menuntut perempuan ini agar dihukum berat!" ucap Liam penuh penekanan.

Dinda lantas menoleh dan nenatap Liam marah "Maksud lo apa?! dateng-dateng! kalo gatau apa-apa mending gausah main hakim sendiri!"

"Denger ya! gue ga bersalah, gue tuh hilaf!" teriak Dinda.

"Hilaf apaan?! jelas-jelas lo ngelakuin penganiayaan itu dengan keadaan sadar dan tidak mabuk!" Karen kembali menimpal ucapan Dinda.

"Apaan sih lo! nyudutin gue terus?! pengen banget gue sengsara iya?! ga ada hati lo!" balas Dinda tak kalah lantang.

April meenghela nafasnya, ia menggertakan giginya dan tangannya mengepal di udara, sontak ia berdiri dari duduknya "Yang ga punya hati disini tuh lo! lo melakukan pembullyan sampai korban kritis di rumah sakit! gimana kalau terjadi apa-apa sama korban?! lo mau tanggung jawab?!" ujar April dengan sangat lantang.

Dinda semakin menggeram marah "PERLU GUE GANTI BERAPA, HAH?! KENAPA HA SEKALIAN AJA MATI DEH TEMEN LO!"

Liam melotot dan hendak mencekik Dinda "Jaga omongan lo! atau gue robek tuh mulut!" nafasnya tercekat tak kuasa menahan gejolak emosi dalam dirinya.

"CUKUP!" kini kepala sekolah bersuara dan sontak membuat semuanya bungkam.

Kepala sekolah atau biasa di sebut Mrs.Shopia itu memejamkan matanya. "Tolong semuanya duduk, kita selesaikan ini dengan baik-baik dan tidak ada sarkasan atau teriakan seperti tadi, tolong jaga kesopanan kalian di hadapan kami! para guru"



"Saya tidak akan memihak siapa-siapa disini, tapi untuk Dinda mohon maaf kamu harus tetap di skors selama dua minggu ini" final Mrs.Shopia.

Dinda melolot seakan tak setuju dengan keputusan Mrs.Lee "Mrs? yang bener aja?!"

"Ini sudah keputusan saya Dinda, karna yang di ucapkan April dan Karen benar, kamu hampir saja membuat nyawa seseorang hilang, dan dengan berat hati kami harus menskors kamu" ujar si kepala sekolah tersebut lalu berdiri dari duduknya.

"Untuk ananda Anatasya yang masih di rumah sakit, saya akan menanggung semua biayanya, semoga Anatasya cepat sembuh"

"Saya permisi" pamit Mrs.Shopia lalu pergi meninggalkan ruangan diikuti dua guru konseling lainnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DELINQUENT [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang