PART 15

3K 303 50
                                    

Kalau mau aghi rajin double up, bantu votenya juga dong. Semakin banyak vote, semakin aghi rajin double up. 😏😏
Yang baca apa susahnya klik bintang dipojok bawah kiri 🤪🤪

 😏😏Yang baca apa susahnya klik bintang dipojok bawah kiri 🤪🤪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT
TYPO BERTEBARAN
















JENNIE POV

hari ini aku benar-benar tidak bisa fokus bekerja, kejadian semalam membuatku tak bersemangat melakukan apapun. Wanita yang bersama L semalam dengan jelas memanggilnya Lisa, dan seketika membuatku shock. Aku masih belum yakin jika L adalah lisa, tapi ucapan wanita itu masih terngiang di kepalaku. Jika memang L bukan lisa, Lalu dimana lisa berada? Secara kebetulan L muncul disaat lisa menghilang entah kemana. Jikalau lisa melakukan operasi gender rasanya mustahil bisa sesempurna itu. Aku sendiri yang sudah membuktikannya jika L bukanlah transgender. Namun walaupun begitu kejadian semalam malah semakin membuatku bingung.

Apa perlu aku menceritakan masalah ini kepada irene dan rose? Sampai sekarang aku belum memiliki keberanian untuk mengatakannya. Aku takut mereka beranggapan yang tidak-tidak padaku. Apalagi posisiku saat ini sudah memiliki kekasih, mereka pasti akan menjugde langsung jika aku sudah mengkhianati hanbin.

"tok..tok..tok..." terdengar suara pintu ruanganku diketuk, ini masih jam kerja dan memang biasanya aku akan menutup rapat pintu ruanganku.

"masuk..." teriakku menatap kearah pintu.

"ceklek..." tak lama pintupun terbuka dan menampilkan kedua sahabatku yang tercenggir bodoh menyembulkan kepalanya disana. Panjang umur sekali, baru saja aku memikirkan mereka.

"tumben sekali, ada apa kalian kesini?" tanyaku saat keduanya berjalan menghampiriku, memang jika jam kerja irene ataupun rose jarang sekali datang kesini. Kita akan sibuk dengan perkerjaan masing-masing.

"sebelum menjawab pertanyaanmu, bolehkah kami duduk terlebih dahulu..." pinta irene dengan sangat formal sekali, mendengarnya aku langsung menaikkan sebelah alisku. Aneh sekali, fikirku.

Dan tanpa aku persilahkan keduanya langsung duduk saja dihadapanku, ck dasar aneh.

"kalian tidak ada pekerjaan?" tanyaku lagi, bisa-bisanya disaat jam kerja mereka bebas berkeliaran.

Bukannya menjawab pertanyaanku, keduanya malih saling lirik. Benar-benar aneh sikap mereka kali ini.

"hey jika kalian tidak ada kepentingan dan hanya ingin mengganguku lebih baik kembali keruangan masing-masing..." tuturku karena tak satupun dari mereka yang menjawab pertanyaanku tadi.

"ck, sabar jen kita sedang memikirkan kalimat yang tepat untuk berbicara denganmu..." sahut irene menatap kearahku. Sementara aku langsung dibuat bingung dengan ucapannya. Biasanya juga kalau mau berbicara langsung saja tanpa perlu memikirkan kalimatnya segala.

STRANGER (JENLIM/JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang