PART 3

4.8K 433 43
                                    

SELAMAT MEMBACA BABES!!!JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA BABES!!!
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT.
TYPO BERTEBARAN.










Hari ini marco dan team dokter sedang berada diruang rawat untuk membuka perban pria korban tragedi kecelakaan yang melibatkan mendiang putrinya. Selain team dokter beberapa perawat ikut mendampingi disana. Suasana terlihat begitu tegang untuk memulai proses pembukaan perban, ada rasa penasaran bagaimana hasil operasi pada wajah pria tersbeut.Terutama marco ia cemas jika hasilnya tidak sesuai harapan, namun dia juga percaya team medis sudah melakukan yang terbaik.

"tuan, kami akan membukanya sekarang..." ujar salah satu dokter, marco hanya mengangguk dan mempersilahkan.

Dua dokter langsung menghampiri pria muda yang terbaring diranjang, didampingi satu perawat masing-masing. Dari raut wajah dokter tersebut terlihat sedikit gelisah, ini merupakan operasi bedah yang terbesar bagi mereka. Jika hanya membentuk wajah menjadi tampan atau cantik itu sudah menjadi hal biasa. Namun saat ini permintaan client adalah merubah total wajah serta harus semirip mungkin dengan orang yang sudah meninggal. Ragu namun juga sebuah tantangan bagi yang ikut dalam bedah operasi yang sedikit aneh ini.

"perlahan saja yoona..." ujar salah satu dokter pria kepada dokter yang bernama yoona, di sedang memulai untuk membuka perban tersebut.

Tangan dokter yoona sedikit gemetar saat perlahan mulai membuka perban tersebut. Perban yang cukup tebal hampir memenuhi seluruh area wajah pria muda itu. Sehelai demi sehelai perban itu mulai terlepas, tangan yoona sangat hati-hati agar tak melakukan kesalahan. Dia adalah wanita satu-satunya dalam team dokter, termasuk yang paling muda juga.

"tolong gunting bagian ini sus..." pinta yoona pada perawat pendampingnya, kemudian perawat itupun langsung melakukan apa yang yoona tunjukan padanya.

Dari arah depan ranjang, mata marco tidak lepas menyaksikan semua itu. Dia tak berkedip sama sekali, serta memberi tatapan yang sangat sulit diartikan.

"dokter kang bisa bantu saya mengangkat kepalanya...." Pinta yoona lagi kepada dokter yang sedang bersamanya itu. Dokter paruh baya itu mengangguk dan membantu hye kyo mengangkat kepala pemuda yang sama sekali tidak ada pergerakan apapun.

Posisi kepala pemuda itu sudah terangkat sesuai permintaan yoona, kemudian dokter wanita itu kembali membuka perban yang melilit hingga bagian kepala. Wajah pria itu mulai terlihat sebagian, mulai dari kening perlahan turun kemata, dan perban itu terus terlepas hingga sampai memperlihatkan keseluruhan wajahnya. Setelah perban terlepas semua, kepala pria muda itu dibaringkan lagi diatas bantal. Semua mata langsung tertuju dengan ekspresi sama. Speechless melihat wajah tenang yang sedang terbaring lemah diatas ranjang.

Airmata marco langsung menetes melihat wajah itu, dia sangat merindukan putrinya. Walaupun terlihat masih ada bengkak sedikit tapi itu tidak mengurangi kemiripan wajah si pria dengan wajah putrinya.

STRANGER (JENLIM/JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang