PART 41

2.3K 179 11
                                    

SELAMAT MEMBACAJANGAN LUPA VOTE DAN COMMENTTYPO BERTEBARAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT
TYPO BERTEBARAN






















Hari semakin gelap, lim terlihat berdiri menatap keluar jendela. Sedari tadi dia terus mengusir siapapun yang akan masuk kedalam ruangannya. Lim perlu waktu sendiri saat ini, dia ingin merenungkan semua yang sudah menimpa dirinya.


LIMARIO POV

Hari ini, dunia berputar dengan irama yang berbeda. Rasa syukur dan kebingungan berdampingan dalam diriku. Aku, Limario, hidup dengan salah satu organ yang bukan milikku.

Bagaimana aku harus menyikapinya? Senang, karena masih diberi kesempatan untuk menghirup udara ini, melihat pancaran sinar rembulan yang mulai terlihat menyinari gelapanya malam, dan melihat senyum orang-orang yang kucintai? Ataukah aku harus merasa sedih, karena aku merasa seperti seorang penumpang tak diundang dalam tubuhku sendiri?

Ini adalah jantung orang lain yang berdetak di dalam tubuhku. Aku tidak akan pernah bisa melupakan ini. Aku harus menjalani hidup dengan kenangan yang bukan milikku, dengan rasa bersyukur yang teramat dalam. Tapi juga dengan rasa sedih yang tak bisa dihindarkan. Dengan menarik nafas dalam-dalam dan memegang dadaku sendiri, mencoba merasakan kedekatan dengan organ yang bukan milikku ini. Apa ini seperti ini jantung lisa berdetak? Dengan sangat jelas aku bisa merasakannya.

Semakin larut, akupun memutuskan untuk kembali berbaring diranjang. Entah sudah berapa lama aku berdiri disini.

Perlahan akupun menaiki ranjang dan memejamkan mata. Berharap besok aku bisa lebih baik dalam menyikapi semua ini.

Baru saja aku memejamkan mata, tiba-tiba seseorang membangunkanku.

"limario bangun..." suara itu sangat asing dipendengaranku, dengan mata yang sangat berat aku berusaha untuk membuka mataku.

Saat mataku sudah terbuka aku langsung terkejut, wanita cantik duduk disampingku. Dia tersenyum manis menatapku, seketika aku kembali terkejut.

"ya tuhan, ka-kamu....." aku terbata tanpa mampu melanjutkan ucapanku, dan langsung terperanjat duduk dengan sedikit ketakutam.

"hey tenanglah aku tak akan memakanmu..." dia terkekeh memandangku. Ini benar-benar gila, apa aku sedang bermimpi?

"bu-bukannya kamu sudah meninggal, bagaimana kamu bisa hidup lagi?" ya wanita yang duduk dihadapanku ini adalah lisa, orang yang sudah memberikan jantungnya padaku. Lebih tepatnya diambil secara paksa mungkin.

"bisakah kau tenang dulu, bagaimana aku bisa berbicara jika kau ketakutan seperti ini..." ujarnya dengan mendesis. Ck, bagaimana tidak takut dia kan sudah meninggal, apa dia akan mengambil jantungnya kembali. Astaga semoga ini hanya mimpi saja.

"a-apa yang kau inginkan?" tanyaku lagi, aku benar-benar ketakutan sekarang.

"rileks limario, aku tak akan melakukan apapun padamu..." jawabnya menyuruhku untukku tenang.

STRANGER (JENLIM/JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang