PART 24

2.7K 262 23
                                    

Berhubung FF kali ini sepi peminat, jadi sepertinya alur akan aghi percepat saja.

Berhubung FF kali ini sepi peminat, jadi sepertinya alur akan aghi percepat saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT
TYPO BERTEBARAN













Jennie menangis tersedu-sedu setelah mendengar semua cerita lim, menghilangnya lisa benar-benar tak pernah disangka akan seperti ini. Sahabat macam apa dia sampai kabar meninggalnya lisapun tidak tahu? Penyesalan atas makiannya malam itu benar-benar masih membekas jelas diingatannya, jennie sudah berniat akan meminta maaf jika dia bertemu kembali dengan lisa. Tapi apa daya lisa sudah benar-benar tak ada lagi didunia ini. Ditambah saat ini ada sosok yang sangat membingungkan untuk jennie. Limario, pria ini benar-benar dibuat ingin semirip mungkin dengan lisa. Awalnya mengira hanya mirip saja, tapi mendengar pengakuan lim jika wajahnya itu adalah milik lisa membuat jennie semakin sakit. Dan mereka semua sudah membohonginya, jennie tertipu selama ini.

"ma-maafkan aku jennie. Seharusnya aku bisa mencegah semua ini, namun apa daya jen posisiku tak bisa melakukannya..." lirih lim menyesal dengan apa yang sudah dia perbuat.

"hiks..hiks..hiks.. kalian semua jahat." Jennie memangis, dia sudah tak tahu harus menanggapinya seperti apa. Semua orang sedang berpura-pura dihadapannya.

"sebaiknya aku tinggalkan kalian berdua disini. Selesaikan masalah ini dengan baik, aku tak akan ikut campur..." ujar jisoo yang bernjak dari duduknya, dia akan memberi kesempatan untuk jennie dan lim berbicara dari hati ke hati. Dua orang ini tak ada yang salah satupun, mereka hanya korban dari ambisi seseorang yang tak bisa menerima fakta kebenarannya.

Tanpa menunggu persetujuan lim ataupun jennie, jisoopun langsung berlalu pergi meninggalkan ruangannya.

Setelah kepergian jisoo, lim hanya bisa menatap jennie dengan sendu. Dia tak tahu apa yang sedang wanita ini rasakan, marahkah? Sedihkah? Atau kecewa? Atau semua itu sudah menjadi satu saat ini.

Lim kemudian berdiri, setelah itu dia berjalan menghampiri jennie. Lim bersimpuh dihadapan jennie.

"jika kata maaf tidak cukup untuk menebus kesalahanku, aku bersedia menerima hukuman apapun darimu jen..." lirih lim menatap jennie dengan penuh haru, lim sebenarnya tidak perlu melakukan ini dia tidak salah.

Terlihat jennie mengusap airmatanya dengan paksa, kemudian ia menatap tajam kearah lim. Matanya memerah, sangat jelas amarah nampak disorot mata itu.

"aku tak tahu kenapa kalian semua bisa melakukan ini, bahkan berencana balas dendam terhadapku. Apa salahku hingga kalian tega melakukannya? Aku sama sekali tak mengetahui kecelakaan itu, dan sekarang mendengar kabar jika sahabatku sudah tiada. Apa kalian fikir aku senang mendengarnya? Sama sekali tidak! Lisa sahabatku sejak sekolah dulu, kami sangat dekat sudah seperti saudara. Aku memang melakukan kesalahan karena sudah berkata kasar kepadanya, tapi itu tidak bisa kalian jadikan alasan menyalahkanku atas kematiannya." Dengan suara bergetar jennie mencoba berbicara mengeluarkan kekecewaan yang sudah lim dan marco rencanakan kepadanya. Airmatanya kembali lolos, itu sudah tak bisa dicegah lagi.

STRANGER (JENLIM/JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang