Hallo readers siders
Happy readingʕっ•ᴥ•ʔっ flashback on
Sosok gadis tengah tertunduk di taman sembari membaca buku ditangannya, berusaha memasukan imajinasi sembari menikmati nikmatnya angin disore hari yang tengah berhembus hingga rambut panjangnya terkena angin dan menghalangi matanya. Surai panjang hitam pekat miliknya melambai-lambai terkena tiupan angin yang bertiup perlahan membuat gadis itu terus-terusan merapikan rambut hitam panjang miliknya.
"Kau tidak akan bisa menbaca buku seperti itu, [name]"
"Sammy" balas [name] sembari menolehkan pandangannya pada laki laki yang berdiri tepat diujung kursi taman yang ditempatinya. "Ada apa?"
" Ya. Ada yang ingin aku berikan padamu..cantik" ucap laki-laki bernama lengkap Seo Seongun yang dipanggil Sammy itu kini berdiri diujung kursi yang diduduki sang gadis.
"Berhenti memanggilku cantik! Aku bukanlah seorang yang begitu cantik ataupun orang yang berkedudukan lebih tinggi darimu sehingga kau harus memujiku seperti itu." Ucap [name] sembari memalingkan wajahnya kembali menatap kearah buku yang ia baca tadinya
"Tapi menurutku kau cantik.. jadi tidak ada salahnya aku memanggilmu cantik.." balas Seongun sembari tersenyum mengambil langkah untuk duduk disamping [name].
[Name] tersenyum tipis, hatinya menghangat mendengar perkataan pria bertato yang sangat dekat dengannya. Karena berteman dekat dengan Seo, [name] cukup banyak berkenalan dengan orang baru termasuk big deal. Orang-orang didalam grup penjaga jalanan itu sangat menerimanya dengan baik.
"Oh ya aku ingin memberimu ini..." Ujar Seongun sembari memberikan sebuah kotak persegi dengan pita diatasnya.
"Hmm apa itu?"
"Kau boleh membukanya dirumah, [name].."
"Kenapa begitu? Aku tak sabar ingin membukanya.."
Seongun tersenyum, tangan besarnya terulur mengusap pelan rambut panjang milik [name]. Sejak pertama kali melihat sesosok gadis kecil yang menangis disamping rumahnya membuat Seongun tertarik, gadis itu juga tidak takut saat berhadapan dengannya yang notabenenya hanya seorang anak miskin.
Seongun mengakui, setelah bertahun-tahun mengenal sosok gadis penuh kelembutan ini berhasil membuat hatinya menghangat dan merasakan perasaan cinta ketika bersama dengan sosok gadis yang beranjak menjadi sosok sahabatnya.
"Aku ingin kau menyimpan ini. Sampai kita bertemu lagi, [name].."
"Memangnya kau mau kemana?"
Seongun menatap [name] yang sekarang sudah bertatapan dengannya. Sebuah kesedihan tersirat dimanik mata sang gadis kala Seongun melihatnya, sebuah garis mulai muncul memgambarkan sebuah arti penuh makna dari penampilan Seongun kali ini.
"Aku akan pergi ketempat yang lebih tinggi..."
"Lebih tinggi? Apa maksudmu? Kau mau meninggalkanku, lalu bagaimana dengan sekolahmu Seongun?!" Manik [name] berkaca-kaca kala melihat Seongun yang begitu tersenyum seakan tidak ada yang terjadi.
"Kau tidak perlu khawatir, aku akan berkerja sambil bersekolah. [Name].."
"Tap--"
"Kau tidak perlu khawatir [name], setelah ini aku percaya kau akan bahagia bersama Gimyung.."
[Name] merendah, dirinya terasa tercabik begitu mendengar perkataan Seongun. Pria itu seakan tahu bahwa Gimyung sedang mendekati [name] dan yakin akan hubungan mereka. [Name] menggelengkan kepalanya, ia merasakan sedikit tidak nyaman karena perasaannya yang sedikit membingungkan.
"Tidak. Gimyung tidak menyukaiku, Sam.."
"[Name]... Dia menyukaimu, si bodoh itu hanya terlalu bodoh untuk membedakan mana perasaan yang harua ia prioritaskan."
"Tap--"
"Tenang saja, dia tidak akan menyakitimu. Aku akan pergi ketempat yang lebih tinggi dan menemui-mu saat aku memiliki kekuasaan yang lebih banyak. Jadi sampai itu tiba, tunggulah aku dan hiduplah dalam cinta di antara dirimu dan Gimyung.."
ʕっ•ᴥ•ʔっ FLASHBACK OFF
[Name] menyeka air mata yang terus berjatuhan, gadis itu terduduk diatas kloset disalah satu toilet dimall kota. Ia hanya bisa menangisi dirinya sendiri karena terlalu cengeng dalam menghadapi banyak hal.
Sebenarnya ia bisa saja membeli dress lain, tapi entah kenapa melihat tatapan Gimyung yang dingin padanya membuat dirinya merasakan kehilangan kepercayaan diri. Gimyung selalu berlaku seakan dirinya tidak ada saat pria itu bersama Rua, meskipun pria itu memiliki kesadaran yang pasti untuk tidak menyakiti teman dan orang terdekatnya. Tapi, [name] bisa merasakan ketidakadilan pria itu padanya.
Berhubungan bertahun-tahun dengan Gimyung, [name] selalu menjadi nomor 2 diantara segala prioritasnya. [Name] tahu big deal adalah sebuah kelompok yang menjunjung tinggi romantisme dan akan terus membela anggota mereka tampa ragu walaupun tidak ada kesalahan.
[Name] bukannya tidak ingin bersama dengan big deal seperti ia bersama Seo dulu, tapi sekarang Gimyung seakan menjauhkannya dari big deal semenjak Seongun meninggalkan big deal.
Tangan lentiknya mengambil ponsel dari tasnya, mengetik nama seseorang yang tampak memenuhi log pesan dengan banyak pesan baru yang diterima.
Mama
Kamu, jangan ikut mama!
Kamu ikut papa kamu dan selingkuhannya itu!
Pulang nanti kemasi barang kamu![Name] menghela nafas berat, ia sudah menduganya ibunya pasi mengusirnya karena tak terlalu ingin dirinya dirumah membuat perasaannya semakin kacau. Jarinya terulur mengusap nama kekasih dikolom chat mereka.
Gimmy
Kamu masih dimall?
Maaf tadi aku gak belain kamu.
Kamu harus ngerti [name], Rua mau dress itu dan kamu harus kasi itu kedia.
Aku bakalan transfer kamu buat beli dress lain ya?
[Name]..[Name] menghela nafas, nafas berat begitu terasa mengingat kejadian yang baru saja terjadi. Manik-nya serasa malas untuk melihat isi pesan yang dikirimkan kekasihnya, bagaimana bisa pria itu lebih mementingkan Rua dari pada dirinya?
Jari lentiknya beralih mencari nomor seseorang dan mulai menekan tombol call sembari menunggu orang menjawab dari sebrang sana.
"Hallo?"
"Sammy..."
"Kenapa, [name]?"
[Name] menghela nafas berat dengan suara bergetar, "kamu sibuk gak?"
"Kok suaranya begitu, kamu nangis?!"
"Enggak.. jawab dulu Sam.."
"Enggak. Kamu dimana, mau aku jemput?"
"Dimall dekat rumah, kamu taukan?"
"Iya, kamu tunggu disana ya. Mungkin agak lama karena lumayan jauh..."
"Iya.."
[Name] terdiam setelah telefon itu terputus, ia tidak ingin menyusahkan Seo yang jauh jauh dari Gangnam ke Gangseo untuk menemuinya. Tapi, sekarang ia hanya butuh sandaran yang bisa mendengarkannya bercerita akibat rasa sesak didalam dada yang seakan memenuhi tenggorokan yang membuatnya tercekat.
Hallo jangan lupa vote okayy.
Salam manis
Tr.
1 Agustus 2023