22. Rasa Yang Terlupakan [Bonus Chapter]

404 36 27
                                    

Jika aku diberikan kesempatan sekali lagi mungkin aku tidak akan menyia-nyiakan perasaanmu padaku.

Namun maaf, sepertinya memang sudah saatnya untukku pergi.

Jaga dirimu baik-baik, Jeonghyeon. Berbahagialah tanpaku.

-----

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----

10 Years Later...

"Jeong, wah akhirnya kau berhasil diangkat menjadi ketua divisi juga ya" Ujar Junhyeon yang senang mendengar kabar sahabatnya itu perlahan akan naik jabatan.

Jeonghyeon pun mengangguk, "Iya, syukurlah akhirnya perjuanganku disini tidak sia-sia"

"Oh iya, bagaimana kabar Hee dan Reika? Mereka kan dalam divisimu" Tanya Jeonghyeon padanya.

"Ya, begitulah. Bekerja lembur bagai kuda, hahaha" Junhyeon tertawa karena memang itulah faktanya. Bekerja di suatu perusahaan hanya akan memakan banyak tenaga dan waktu.

Reika dan Hee masihlah pegawai tetap dan satu divisi dengan Junhyeon, sementara Junhyeon sendiri sudah lama diangkat menjadi ketua disana. Lain hal dengan Jeonghyeon yang berbeda divisi dengan mereka bertiga.

"Oh iya, aku pergi dulu ya. Masih banyak pekerjaan yang harus ku urus" Jeonghyeon menggangguk sebagai balasan dan membiarkan Junhyeon pergi meninggalkannya sendirian di kantin kantor.

Benar-benar sendirian-

atau mungkin tidak?

Ternyata ada seorang pemuda lain yang juga ikut makan diujung sana tapi wajahnya tak terlihat sebab menggunakan tudung hoodie berwarna hitam dan menunduk.

Kenapa dia sendirian makan disitu?

-----

"Eomma! Aku sudah bilang aku tidak mau ikut kesini!" Seorang pemuda manis dengan tinggi semampai kini tengah berkacak pinggang dan mempoutkan bibirnya lucu saat sang ibu menyuruhnya untuk pergi bersamanya.

"Kenapa memangnya?"

"Tidak ada yang kukenal disini!"

Sang ibu hanya terkekeh pelan melihat tingkah anaknya yang masih seperti anak kecil padahal dirinya sudah hampir berkepala tiga.

Mungkin dikarenakan faktor pasca koma yang dialaminya beberapa tahun yang lalu membuat sarafnya tidak bisa berkembang dengan baik dan membuat pertumbuhan saraf otaknya tertahan.

Insane (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang