Fyn' s POV
Semua ini salah benar benar salah. Tidak seharusnya aku menuruti kemauan ego ku, ini hanya akan membuat kita semua sakit hati. Tekat ku sudah bulat, aku akan menemuinya dan menyelesaikan semua ini.
Tapi bagaimana kalau semua ini gagal, bagaimana kalau Albert menolaknya? Aku akan malu. Tidak, aku harus meneylesaikannya dengan cara ku sendiri., tapi..
" Oi, lagi galau ya kak? " kata kata Zoe menyadarkan ku dari lamunan ku.
" Eh, anak kecil diem! " bentak ku. Aku paling tidak suka kalau ada yang mencampuri urusan ku.
" Hellow, aku bukan anak kecil, oke?! " dengan nada alay dia mengretak ku.
" Zoe, stop atau gua bakal lempar lu keluar jendela " ancam ku dengan nada tinggi.
" Emangnya aku anak kecil apa? Dilempar keluar jendelalah? Huh, gak mempan! " balasnya.
" Zoo!! " ucap ku dengan nada tinggi, mencoba mengretaknya.
" Apa?! " sahutnya, kini mata coklatnya tengah menatap ku dengan tatapan menantang.
" Denger, gua gak akan mukul cewek, itu prinsip gua. Jangan sampe karena lu gua bakal ngggar itu " lagi lagi aku mencoba mengretaknya.
" Aku gak takut oke?!! " ujarnya dengan nada menantang.
" Arghh!!! " teriak ku sambil membanting pintu kamar ku dan pergi meninggalkannya.
Aku benar benar tidak bisa menahan emosiku. Sekarang apa? Aku tidak bisa melakukan apa apa. Mereka pasti sedang kencan, atau apalah itu. Sedangkan aku? Aku hanya bisa menatap langit dan meratapi semua hal bodoh yang aku perbuat. Kau benar benar bodoh Alfyn, benar benar bodoh. Garis bawahi itu, bodoh!____________________________________
Mode Netral
" Dek, " tiba tiba Albert menyeletuk ditengah tengah perpustakaan.
" Woi ini perpus, kalo mau ngomong mending kita keluar. " tutur Kay dengan perlahan dan menjaga volume suaranya.
" Temenin gua nyelesaiin ringkasan ya. " ujar Albert dengan santai.
" Kita mau kerja dimana? Disini? Nggak kan? " cletuk Kay. Mata coklatnya yang indah kini menatap Albert dengan tatapan hangat. Sulit untuk dijelaskan, ya.., tapi inilah mereka.
" Kenapa lu baek banget sama gua? Di saat cewek lain minta ditemenin belanja, lu? Lu malah mau aja gua minta lu nemenin gua " ujar Albert dengan sangat santai.
" Emang aneh ya? " tanya Kay dengan perasaan gugup setengah hidup (kalo mati dia gak ngomong).
" Gak sih, hahaha " tiba tiba saja Albert tertawa..,
Dheg..
Senyumnya itu loh, manis banget!!! Siapa sih wanita yang bisa ngenolak Albert." Kay, " tiba tiba saja Albert berhenti dan menatap Kay dengan tatapan yang dalam.
" ya " jawab Kay dengan singkat.
" Lu boleh sayang sama gua, tapi,.. " Albert berhenti. Tiba tiba Fyn menyelip di antara mereka.
" Fyn! " ucap Kay penuh antusias, belakangan ini Kay benar benar kahwatir dengan keadaan Fyn. Dia banyak mendengar laporan dari Zoe tentang Fyn.
*flashback*
(Cafe)
" Hai kak, sori loh ganggu " kata bocah itu di awal pertemuan kami.
" Gak papa koq, aku malah seneng bisa jalan sama kamu " ujar ku sembari menghumbar senyuman ku.