Kay' s POV
" Sialan! " umpat ku.
" Albert itu nyebelin! Masa dia cepaka cepiki sama temen nya tapi gak sempet nanyain ato peduli sama aku sih?! Aku pacarnyakan?! Emang dia gak bisa luangin waktu 2 menit..aja buat nanyain kondisi aku?! Huft nyebelin!!! Gua benci Albert Cyn!!! Benci!!!!!!!!! " curhat ku pada Cyntia.
" Kemaren baru sayang sayangan. Masa sekarang udah marah? Gimana sih lu Kay? " ujarnya dengan sangat santai.
" Cyn! Koq bisa bisanya santai banget sih? Gua terancam putus ini!!! Kasih gua saran kek! Jangan cuma santai aja dong! " bentak ku.
" Hmm, lu lagi pms ya Kay? " tanyanya dengan gaya Sherlock Holmes.
" Ya ampun Cyn!!! Gua gak butuh pertanyaan gak berbobot lu itu okey?! Gua butuh Albert!! " kuluncurkan semua kekesalan ku di wajahnya. Kali ini aku benar benar sewot! Aku sudah tidak peduli lagi dengan semua orang yang ada disini.
"Hmm " dia menatap ku dengan tatapan gak jelasnya itu..
" Tadi lu bilang lu butuh Albert kan? " dia bertanya dengan santai.
" Hm. " jawab ku singkat.
" NAH! KALO GITU SAMPERIN DIA! JANGAN CUMA NGEDUMEL KE GUA! GO! GO! GO! " ujarnya sambil setengah berteriak.
Semua mata memandang bung..
" Pstt, pstt, lari! " bisik Cyntia.
" IYA CYN!! GUA NYARI ALBERT DULU YAAA!!! " ujar ku sambil berlari.
Aku berhenti dan sembunyi di belakang tiang kantin, nencoba melihat apa tindakn Cyntia berikutnya.
Minum jus..
Hanya itu.. Sialan! Aku udah kaya orang gila tadi, dan sekarang dia malah nyantai! Minta maaf napa! Dasar bocah geblek.
" Hayo ngintipin siapa hayoo! " kata pria itu.
" Berisik lu, Al... " kata kata ku terhenti karena mengetahui kalau itu adalah Albert.
" Hai Bebb, lagi nyari siapa? " tanyanya dengan gaya yang manis.
Nah ini nih, ini nih yang bikin gua naksir dia. Tiba tiba aja kayanya aku udah gak sebel lagi deh sama dia.. Hehehe~
" Mau ke kantin gak? " tanyanya.
Kantin... Oh iya! Gua kan lagi sebel sama dia. Bodoh Kay! Bodoh! Bisa, bisanya lu lupa!
" Hm, gak usah. " jawab ku dengan datar. Sekilas terpampang ekspresi marah di wajahnya.
" Lagi pms ya? " tanyanya dengan sangat santai. Huft memangnya gak ada pertanyaan lain yang lebih berbobot apa? Kenapa semua orang nanya kaya gitu?! Mau nya apa coba?!
" Koq diem? "
" Gua baru diem berapa detik aja lu udah maksa gua jawab! Selama ini pas lu lagi "ilang" gua nanya lu kemana lu gak jawab! Dan sekarang lu maksa gua jawab pertanyaan gak berbobot lu?!! " ujar ku dengan sewot.
...
" See?! Lu juga cuma bisa diem kan? Kenapa? Pertanyaan gua selama ini kurang jelas? Ato gak berbobot sampe lu gak bisa jawab?! "
Dia diam seribu bahasa, dia hanya menatap ku. Diam! Kata itu seakan keluar dari matanya.
" Kenapa? Gak bisa jawab? Oh iya, gua lupa kalo lu itu bisu. " maki ku.
" Gak bisa jawab huh? " dia mulai membuka suara.
" Gua punya kepentingan yang lain selain ngurusin lu oke?! " tuturnya.
" Kenapa kamu nembak aku? " skak mat!
" Lu lupa? " tanyanya penuh perhatian.
...dheg...
Ini semua cuma skenario." Gua udah pernah bilangkan? Jangan sampe lu cinta sama gua? " kata kata itu tiba tiba saja meluncur dari mulutnya.
" Sorry " ujar ku dengan singkat lalu menangis.
Ini semua cuma skenario.. Cuma skenario! Jadi buat apa selama ini lu sayang sama dia Kay?! Buat apa?! Ini cuma skenario...
Skenario sialan, yang dibuat oleh Albert yang sialan!! Gua benci lu Albert! Benciiii!Sekarang apa? Aku hanya bisa terus berlari dan menjauh dari dia. Berlari tanpa tau harus kemana, yang penting menjauh, dan jauh dari dia.