***
Sepanjang perjalanan menuju rumah Rania. Mereka hanya diam, sambil menikmati langit yang tadinya warna biru berubah menjadi warna jingga.
Jujur saja, Rania nyaman dengan kondisi ini, ia tidak merasa canggung sedikit pun, karena Rania memang menyukai keadaan yang tenang, diam dan tidak ribut, apalagi kala itu langit senja sangat indah, Rania sangat menikmati perjalanan pulang bersama Zakry untuk pertama kalinya.Motor berwarna hitam pekat itu tiba di depan gerbang rumah Rania. Zakry berhenti tepat di depan gerbang rumah Rania.
"Zak, makasi banyak udah anterin aku pulang!"Rania berterimakasih seraya melepaskan helmnya.
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Zakry hanya mengangguk pelan.
Sekali lagi, Rania pamit dan langsung berlari kecil kemudian membuka gerbang rumahnya dan masuk.Zakry terkekeh pelan di balik helm fullface-nya."imut"gumam Zakry.
Tanpa berlama-lama lagi di depan gerbang rumah Rania, Zakry langsung menghidupkan mesin motornya dan melesat laju menjauh dari gerbang rumah Rania.
"Sejak kapan lo disana?"ucap Rania saat menyadari ada seseorang, selain dirinya.
"Sejak lo dianter cowok itu?"
Rania berdecak, merasa kesal dan malu karena seseorang di depannya ini melihat kalau ia baru saja diantar oleh seorang cowok.
"ck, pura-pura ga liat aja!""Lagian lo ngapain disini?pulang sana!"lanjut Rania
"Buset ngusir nih?sepupu sendiri loh Ran, tega amat"
"Brisik gas, lo kemana tadi?minimal ajak gw pulang bareng, lo ga liat gw baru pulang?gada tega-teganya ama sepupu sendiri"cerocos Rania.
Ya, seseorang di hadapan Rania adalah sepupunya sendiri, sepupunya yang bernama Agas Reynand Alvaro. Rania dan Agas bersekolah di sekolah yang sama yaitu, SMA Universe, hanya saja mereka beda kelas. Rania berada di kelas X.1 sedangkan Agas di kelas X.5
Sejujurnya Rania tidak terbiasa menggunakan kata "gw" dan "lo" tapi, entah kenapa menggunakan kata itu dengan Agas rasanya nyaman, di bandingkan aku-kamu yang membuat Rania bergidik ngeri, ketika menggunakan kata itu kepada Agas."Lo sendiri ngusir gw, ga tega tuh?"
"Ga, cowok kek lo ngapain di kasihanin?"
Agas berdecak kesal sambil melengos masuk ke dalam rumah.
Rania terkekeh pelan sambil mengikuti Agas yang masuk ke dalam rumah, karena puas telah membuat Agas kesal.***
"Agas, tumben lo masi disini?"tanya Rania membuka pembicaraan.
"Ck, lo ga suka liat gw disini?"tanya Agas.
"Ga gitu Agas, biasanya lo ga sampai malam disini, gw cuma heran"
"Gw gabut, mau nginep aja malam ini, besok lo berangkat bareng gw deh"ujar Agas
"Siap kapten"
***
Rania memasuki kamar Agas. Rania berdecak kesal karena Agas masi pulas dalam tidurnya.
"Ck, AGAS BANGUN, UDAH TELAT INI, KALO GA GW TINGGAL, GW BILANGIN TANTE KALO LO MASI TIDUR, BIAR DIMARAHIN"Agas yang masi pulas dalam tidurnya sontak terbangun apalagi suara Rania bisa bangunin sekampung. Untungnya mama Rania kala itu sudah pergi kerja. Kalau tidak bisa habis mereka berdua kena marah.
"Rann, jangan teriak-teriak napa!?telinga gw masi berfungsi tau!cukup bangunin pelan-pelan aja!"kesal Agas.
"Gw dah bangunin lo 5 kali, dan lo masi pulas, makanya gw pake cara ini!udah jam 6.30 Gas!cepet siap-siap atau gw tinggal!"
"What!?"
Agas buru-buru lari ke kamar mandi.
Rania yang melihat itu tertawa puas, melihat sepupunya yang buru-buru karena takut telat.
"Padahal kan masi jam set 6 wkwk"batin Rania.***
Rania sedang menikmati sarapannya sambil membaca novel yang minggu lalu dibelinya.
"Lo bohongin gw ya Ran, jelas-jelas masi jam 6.15"ucap Agas kesal.
"Biarin"ucap Rania sambil menujulurkan lidahnya tanda mengejek Agas.
"Awas ya Rania Luvly Adishla"
"Udah ah, ga baik marah-marah Agas, bagus lo sarapan habis itu kita berangkat biar ga telat"
Agas hanya berdehem karena masi kesal dengan sepupunya itu.
"Agas, ayo berangkat udah jam 6.30"
"Iya-iya, bawel lo"
Rania terkekeh pelan melihat sepupunya itu, biasanya Agas yang akan bawel pagi-pagi, apalagi sepupunya itu kelakuannya di luar nalar dan suka menjahili Rania. Tapi sekarang malah kebalikannya Agas, masi ngambek soal tadi pagi, itu membuat Rania gemas. Hanya kepada Rania Agas bisa bawel, tapi tidak dengan orang lain. Bahkan teman dekat Agas sekali pun tidak pernah melihat Agas berkelakuan seperti itu. Agas sendiri selalu ada buat Rania, apalagi Rania anak tunggal membuatnya merasa senang akan kehadiran Agas.
"Ayo, Ran"ajak Agas
"Ayoo"
***
Motor milik Agas berhenti di parkiran sekolah. Rania turun dari motor, kemudian melepas helmnya. Kemudian Agas dan Rania berjalan masuk ke dalam pintu gerbang SMA Universe.
Dikarenakan gedung kelas yang berbeda, mereka harus berpisah di tengah jalan."Dah Agas, belajar yang baik ya, kalo bisa anterin gw pulang ntar"ucap Rania sambil melambaikan tangannya
"Iya"
Rania kemudian melanjutkan jalannya menuju kelas X.1. Namun, seseorang menghalangi jalannya.
"Lo datang sama siapa?""Oh?sama supir kok, aku duluan ya bye"
Zakry hanya menatap punggung Rania yang mulai menjauh.
Zakry bertanya bukan tanpa alasan, ia bertanya karena melihat Rania datang bersama seorang cowok. Dan mereka terlihat dekat, apalagi Rania terlihat sangat nyaman.
Zakry berdecak ia tau Rania berbohong.
Tapi, ia jadi bertanya-tanya kenapa harus peduli akan itu?"Ngapain juga ngurusin dia dateng sama siapa"batin Zakry.
Zakry akhirnya memutuskan untuk kembali ke kelas dan melupakan apa yang baru saja ia pikirkan.
***
Jiakh jealous kah bang?
Wkwkw gmn² chap kali ini?:^^
Agas sepupunya Rania ya dan emng mereka deket dari kecil gitu
Visual Agas😇
sama yang lain cuek, sama Rania beda, mereka bestie wkwk.
Segitu dulu bye😇
Monyumanayo~~
KAMU SEDANG MEMBACA
EX-CRUSH (On Going)
Teen FictionIni adalah kisah tentang masa-masa SMA. Dimana Rania bertemu mantan gebetannya, Zakry Mahendra Aldigre. Sejak mereka bertemu lagi banyak yang dilaluin dan Rania mendapatkan pelajaran dari masa SMA-nya. Original by:Ghessava Kirana masih pemula banya...