"WOI ZAK!" Teriak Zikri memanggil nama sahabatnya itu.
Zakry yang diteriaki namanya pun tidak merespon sahabatnya itu. Ia sibuk tenggelam dalam pikirannya akan kejadian kemarin.
Sambil berkacak pinggang Zikri menatap Raffa yang berada di sebelahnya, seolah-olah berkata tanpa suara "kenapa tuh anak". Raffa mengedikkan bahunya sebagai balasan.
Karena melihat Zakry yang larut dalam pikirannya, Raffa berniat mengerjai Zakry dengan melempar bola basket ke arah Zakry.
Bugh
"Shit" batin Zakry.
Sambil mengedarkan pandangannya mencari pelaku yang melempar bola basket kepadanya. Terlihat Raffa nyengir sambil mengacungkan kedua jarinya*peace.
Dengan raut wajah kesal ia mengambil bola basket tersebut dan melemparnya kembali ke Raffa. Raffa meringis kesakitan akibat lemparan bola basket beserta amarah Zakry."Shit. tega amat lo Zak" ringis Raffa.
"Bacot. Lo duluan"
"Aelah lagian si lo Zak Melamun aja. Mikir apa si?"tanya Zikri.
"Kepo lo"
"Main basket kali! mumpung lapangan lagi sepi" ajak Zikri
"Ya. Sabar"ucapnya ketus.
"Marah-marah mulu lo. PMS ya"
"Diem. Lo ngomong sekali lagi. Gue sumpel mulut lo pake bola basket"
"Aelah iya-iya salah mulu gue mah" batin Zikri.
Sejak saat itu senyum Zikri menjadi pulsa.***
Lapangan basket yang tadinya sepi entah kenapa kini ramai dengan penonton. Padahal mereka bertiga hanya bermain biasa bukan sedang bersaing. Ya, sebenarnya karena para siswa perempuan tertarik dengan ketiga wajah tampan tersebut. Apalagi mereka bertiga jago basket. Terutama Zakry, yang bisa dibilang starboy dari kelas X.1. Sudah tidak heran apalagi relasi pertemanan Zakry di kelas-kelas lain banyak, belum lagi ia banyak prestasi. Itu semua juga disebabkan karena rata-rata anak SMA UNIVERSE berasal dari SMP yang sama dengan Zakry.
Sejujurnya Zakry sudah terbiasa sejak SMP, tapi tetap saja diperhatikan oleh banyak orang rasanya tidak nyaman untuk bergerak bebas.
Sambil men-dribble bola basket Zakry berdecak.
"Ck. ini alasan gue malas main basket di sekolah"Dengan raut muka yang sudah kelihatan kesal, rasanya ia sudah tidak mood lagi dan ingin mengakhiri bermain bola basket yang baru dimulai 10 menit lalu.
"Ck gue udahan. Kalian main aja berdua"
"Yaelah jangan gitu Zak. Ga seru kalo berdua doang!"
"Bodo amat" ucapnya acuh tak acuh sambil melangkahkan kakinya.
Deg
Zakry berhenti melangkahkan kakinya. Matanya menangkap seorang cewek. Itu Rania. Zakry memalingkan wajahnya, mengurungkan niatnya untuk udahan. Dia berbalik arah kembali melangkah ke arah lapangan."Ga jadi, tiba-tiba mood gue balik"
Zikri dan Raffa hanya mengernyit heran melihat kelakuan sahabatnya ini.
"Temen lo bukan si Raf?""Gatau. Ga kenal gue jir"
"Moody-an banget kek cewe"
"Berisik" sahut Zakry tiba-tiba.
"Mau tanding ga lo pada? Lo bedua lawan gue. Kalo kalian menang gue traktir dah apa mau kalian. Begitu juga sebaliknya"
Raffa dan Zikri hanya bisa saling pandang heran. Tidak biasanya Zakry mengajak mereka tanding. Mereka tahu pasti kalau Zakry tidak suka dengan hal itu. Apalagi dengan teman dekatnya. Karena menurutnya itu bisa merusak pertemanan, dan Zakry tidak suka dengan kekalahan.
![](https://img.wattpad.com/cover/341723770-288-k161382.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EX-CRUSH (On Going)
Teen FictionIni adalah kisah tentang masa-masa SMA. Dimana Rania bertemu mantan gebetannya, Zakry Mahendra Aldigre. Sejak mereka bertemu lagi banyak yang dilaluin dan Rania mendapatkan pelajaran dari masa SMA-nya. Original by:Ghessava Kirana masih pemula banya...