P R O L O G + C A S T

76 11 28
                                    

HAI RAEDERS 👋👋
AKU BAWAIN CERITA BARU LAGI NIH, TAPI SEBELUM MULAI MEMBACANYA ALANGKAH BAIKNYA DI VOTE DAN KOMENTAR DULU YA!!

DAN JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW SOSMED AUTHOR
IG/TIKTOK:@dskptrii_

.
.
.

"LIJDEN"
.
.
.

•••


"Janga pergi Ma!" Rengek bocah laki-laki berusia 5 tahun itu. Dia memeluk erat tubuh sang Mama, berharap mamanya tidak akan pergi meninggalkannya.

"Coco gak mau Mama nanti gak pulang pulang kayak Papa," ujarnya semakin menjadi-jadi.

Ika memegang bahu putranya, dia berusaha menenangkan dan menguatkan putra satu satunya itu. Dia tau bahwa putra nya itu masih trouma atas kepergian Papanya yang tidak pulang pulang sampai sekarang.

"Zhico...Mama pergi cuman sebentar,gak lama kok. Mama juga sekalian mau cari Papa, Zhico mau kan Papa pulang dan kita hidup bersama kayak dulu lagi?".

Papanya Zhico (NOFRIANDI) pergi keluar negri untuk mencari kerja saat zhico berumur 3 tahun. Sampai sekarang Zhico berumur 5 tahun Papanya itu tidak ada kabar dan tidak pulang pulang. Itu sebabnya Ika nekat untuk menyusul Nofriandi ke Hongkong.

Zhico mengangguk sebagai jawaban.

"Kalau Zhico mau papa pulang, izinin mama ya buat cari papa di Hongkong. Mama janji bakal pulang secepatnya dan selalu kirimkan Zhico uang," pintanya.

Zhico menggeleng. "Mama gak perlu kirim Coco uang, cukup mama kirim kabar mama setiap harinya ke Coco!" Perintah Zhico, Ia tak mementingkan uang akan tetapi kabar dari sang Mama nya.

Ika tersenyum hangat kearah Zhico. Dia sangat bersyukur dan bahagia mempunyai malaikat kecil seperti Zhico. "Iya nanti Mama bakal sering telfon Zhico ya".

Zhico mengangguk sebagai jawaban. Dia memeluk kembali tubuh Ika. "Mama jangan lupain Coco ya!" Pintanya.

Ika membalas pelukan hangat dari Zhico "Mama gak bakal lupain kamu sayang" dia mencium kening putranya.

"Zhico harus jadi anak yang baik selama Mama pergi, jangan suka merepotkan Kakek dan Nenek,okee?".

Sekarang Ika menitipkan Zhico kepada kedua orangtuanya. Tidak ada lagi keluarga dan saudara mereka yang tinggal disana karena banyak keluarga mereka yang merantau juga keluar negri.

Zhico hormat kepada Ika "siap, Coco janji bakal menjadi anak yang baik dan tidak merepotkan Kakek sama Nenek" ujarnya seraya menatap kakek dan neneknya yang berada di belakangnya.

Ika mengacak rambut Zhico gemas. "Anak pintar, nanti pulang dari Hongkong mama belikan kamu miniatur pesawat ya,"

Mata Zhico langsung berbinar. Dia sangat menyukai miniatur pesawat, Zhico juga bercita-cita tinggi menjadi seorang pilot.

"Janji ya ma?" Tanya seraya menjulurkan jari kelingkingnya.

Ika membalasnya dengan mengaitkan jari kelingkingnya juga ke jari kelingking kecil putranya itu. "Janji.."

"Yaudah kalau gitu Mama berangkat dulu ya," pamit Ika kepada putranya.

Zhico langsung menyalami dan mencium tangan sang Mama. "Hati hati ya Ma, pokoknya nanti Mama harus pulang berdua dengan Papa!" Perintahnya.

"Iya sayang..."

Ika masuk kedalam mobil taksi. Dia melambaikan tangannya dari balik jendela mobil.

Zhico membalas lambaian tangan tersebut. Dia tersenyum bahagia berharap Mamanya akan pulang bersama papanya. Dan dia juga akan mendapatkan miniatur pesawat setelah mamanya pulang dari Hongkong.

LIJDEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang