CHAPTER 3 | Zhico Sakit

32 8 22
                                    

Yuhu guys balik lagi...
Pada kangen sama Zhico gak nihh??
Btw ada yang tau penyakitnya Zhico gak?
Kira-kira apaan yaa???

Oke langsung aja yok baca ceritanya!!!
Seperti biasa sebelum mulai membaca Vote,ikuti dan komen dulu ya guyss
.
.
.
"LIJDEN"
.
.
.
***

Pagi ini, Zhico sudah bersiap untuk berangkat ke rumah sakit. Saat ini dia tengah mengenakan baju kaos hitam dibalut dengan kemeja merah dan celana jeans panjang.

Zhico berjalan keluar rumah sambil mendorong motor sportnya bewarna hijau. Saat dia membuka pagar rumahnya, dia terkejut melihat sosok yang sedang berdiri didepan pagar tersebut sambil melipat tangannya didepan dada dan bersandar di atas motornya.

"Tung lo ngapain disini?" tanyanya saat melihat Nando malah berdiri didepan rumahnya dan sudah rapi dengan baju polos bewarna hitam dan dibalut dengan jaket kebanggaan TMM.

"Coba liat chat terakhir gue!" Perintahnya.

Zhico menaikkan alisnya, dia bingung ada apa dengan chat terakhir yang diberikan oleh Nando. Tak ingin berlama-lama Zhico pun segera mengambil hp nya didalam saku celananya. Ia segera membuka aplikasi WhatsApp dan benar saja ia mendapatkan pesan terakhir dari Nando semalam sesudah 10 menit dia mematikan data selulernya.

 Ia segera membuka aplikasi WhatsApp dan benar saja ia mendapatkan pesan terakhir dari Nando semalam sesudah 10 menit dia mematikan data selulernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zhico menyeringgit menatap Nando. "Lo mau ikutan juga?" tanyanya.

Nando berdehem "hmm..."

"Nanti yang izinin gue siapa?"

"Anak TMM kan ada," ungkapnya.

"Terus nanti kalau Bunda Nadia tau Lo bolos gimana?" Zhico takut kalau Nadia (Bundanya Nando) mengetahui jika Nando bolos sekolah untuk menemani Zhico ke rumah sakit.

"Kalau Lo kena marah gimana? Terus Bunda juga marah ke gue gimana? Nanti Bunda Nadia merajuk gak mau masakin gue lagi gimana? Kan gue juga yang kena imbasnya," lanjut nya.

Nando memukul kepala Zhico pelan "bawel banget lo, gue udah izin ke Bunda dan Bunda udah izinin gue buat temani Lo".

"Affa Iyya?" Ujar Zhico seraya menaikkan kedua alisnya.

"Telfon aja kalau enggak percaya,"

Zhico merangkul pundak Nando "iya-iya percaya kok kalau sama patung hidup".

***

"Semoga Zhico suka dengan masakan gue," ujar Alya mantap kotak bekal makanan yang sudah dia siapkan khusus untuk Zhico pagi tadi.

Alya berjalan menuju kelas XII IPS 1 yang berada tepat disebrang kelasnya. Di kelas XII IPS 1 juga ada kakak/kembarannya Alya yang bernama Nova Ahmad Tamimi. Pagi ini Alya berencana untuk membuat nasi goreng dan memberikannya kepada Zhico.

LIJDEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang