CHAPTER 6| Sandwich & Susu ultra milk

10 2 0
                                    

SEBELUM MULAI MEMBACA, JANGAN LUPA VOTE & KOMEN YA!!!

"Happy reading"

.
.
.

"LIJDEN"

.
.
.

•••

Setelah kurang lebih seminggu dirawat, akhirnya Zhico sudah diperbolehkan pulang. Kondisinya juga sudah baik-baik saja, atau bisa dikatakan sangat baik.

Lihat saja buktinya, dia sudah bisa lari-larian lagi dengan 4 sejolinya di koridor sekolah.

"CEPETAN WOI!!! ENTAR KANTIN RAME NGANTRI PANJANG KITA," teriak Zhico menggelegar di sepanjang koridor.

"JANGAN LARI-LARI, CO! LO BARU SEMBUH!" perintah Aditya. Mendengar itu Zhico langsung memelankan jalannya dan menjajarkan langkahnya dengan Aditya dan Nando.

Setelah sejajar dengan mereka berdua, lebih tepatnya di samping Nando. Cowok itu langsung mendapat geplak kan dari sahabat tercintanya itu.

"Bandel," ujar Nando singkat yang langsung mendapatkan cengiran dari Zhico.

Sesampainya di kantin, mereka bertiga langsung duduk dipojok kantin tempat biasanya mereka duduki. Disana sudah ada Rio, Ilham, Kevin, dan Octa yang sudah menyantap makanannya masing-masing.

"Lambat lo, Co. Liat antrian kantin udah ramai kan!" Tunjuk Rio kearah antrian kantin yang panjang.

Brakkk...

Zhico mengerutkan keningnya, bingung. Saat melihat kotak bekal yang dilemparkan Nando ke depan mukanya. "Apaan nih, Tung?."

"Bekal dari bunda," ujarnya singkat.

"Buat gue?" Tanya Zhico memastikan.

"Kalau bukan buat lo, kenapa gue nyodorin kedepan muka lo?" Setelah mengatakan itu Nando kembali fokus memainkan handphone nya.

Zhico tersenyum lebar. Tanpa berfikir panjang, Zhico pun menyantap bekal yang berisi nasi goreng itu sampai habis tak tersisa.

"Buat Zhico aja nih?" Buat kita kagak ada?" Tanya Ilham yang mungkin sudah mengiler melihat nasi goreng yang Zhico makan.

Nando menaikkan kedua bahunya tanda tidak tahu. "Kalau mau bikin sendiri!" Balas Nando yang masih betah memainkan benda pipihnya itu.

Melihat jawaban itu, keempat temennya menghela napas kasar. Zhico hanya terkekeh melihat wajah kesal keempat temannya.

"Hai Zhico..."

Terdengar suara perempuan memanggil Zhico. Zhico berbalik arah melihat ke belakangnya yang sudah terdapat seorang perempuan cantik tas senyum lebar dengannya sambil membawa sebuah kotak bekal berwarna biru.

Ia menarik kedua ujung bibirnya membentuk sebuah senyuman tipis.

"Alya? Ngapain kesini?"

Cewek yang bernama Alya itu berjalan mendekati Zhico Dan meletakkan kotak makan berwarna biru itu kemeja tempat di depan Zhico.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LIJDEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang