12. Taring

2.1K 34 2
                                    

Happy reading
*
*
*
*
*

Biasanya saat waktunya bekerja dzikri akan ogah-ogahan untuk bangun apalagi saat menginap di rumah pacarnya, tapi berbeda dari biasanya jam 7 ia sudah bangun dan bersiap unuk bekerja sementara daffa yang mulai terbangun dari tidur panjangnya kebingungan melihat dzikri yang sudah bersiap.

"cepet banget bangun nya yang?." Daffa bertanya dengan suara serak khas orang bangun tidur dan itu sedikit sexy menurut mimin eh, maksudnya menurut dzikri.

"ya emang kenapa kalau cepet bangun nya, cepetan ihh anterin." Kata dzikri yang sedang memakai kaos kakinya.

"mau ngapain cepet banget, mau caper sama SENIOR lu itu." Ucap daffa dengan sedikit penekanan.

"jangan mulai, masih pagi nih. Kalau engga gua berangkat sendiri."kesal dzikri.

"iya-iya ah elah sensi amat, tunggu gua cuci muka dulu."

Daffa berjalan dengan linglung menuju pintu dan...

Dukkk....

Kakinya tersandung rak besi yang ada di dekat pintu membuat dzikri menahan tawa dengan sketsa komedi daffa di pagi hari dan itu membuat moodnya membaik.

"ANJING BANGSAT SAKIT BANGEN JEMPOL GUA." Teriak daffa heboh, sambil memegangi kakinya.

"pffttttt."

"tawa lu, seneng lihat pacarnya sakit." Kesal daffa.

"hahahaha giling-giling daffa, makanya mata tuh melek hahaha." Tawa dzikri lepas.

Daffa segera pergi meninggalkan dzikri yang masih tertawa histeris sambil guling-guling di kasur.

"hahahaha daffa bego. Sampe geser itu rak hahaha."

---

Motor matic itu berhenti tepat di tempat dzikri bekerja dan ia pun turun sambil memberikan helm yang tadi di pakai nya.

"daffa nanti jemputnya agak cepet ya."

"kenapa?."

"iya katanya hari ini toko mau tutup cepet ada barang masuk, mungkin karena banyak makanya toko di tutup cepet. Tadi baru di kasih tau di grup."

"ya udah nanti kabarin gua aja."

"oke."

"tunggu dulu, inget kata gua tadi." Ancam daffa.

"iya-iya."

---

Pagi ini dzikri datang paling cepat di antara teman-temannya yang lain dan senior rese itu pun belum kelihatan batang hidung nya hal ini membuatnya merasa sedikit tenang dan juga ternyata dzikri membawa kembali makanan ringan yang di berikan oleh seniornya itu.

Dengan niat hati ingin mengembalikannya atau nanti jika tak di terima akan di berikan kepada teman-temannya yang lain.

"DZIKRI KOK GINI SIH, RAPIHIN LAGI YANG BENER. BISA KERJA GAK SIH." Teriaknya sambil membuat menepis tangan dzikri yang sedang merapihkan barang.

Kebucinan Papa PitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang