26

101 9 0
                                    

Malamnya...

"lohh Razov mana Sha?" tanya Valdo.

"gak tau,"

"eumm aku ke toilet bentar yaa?" pamit Ashel.

"mau aku temenin?"

"hah? ngga perlu lah,"

"haha iyaa iyaa,"

Singkatnya...

"woy," ucap Ashel sambil menepuk pelan bahu Razov.

"hmmm," saut Razov.

"lesu amat bang?" tanya Ashel.

"diem dah," jawab Razov.

"kenapa? lu bisa cerita sama gue,"

Razov menarik nafasnya dalam dalam dan...

"gak pernah minta apapun selain waktu dan perhatian juga masih belum menjamin bakal dicintai dengan layak yaa Cel?"

"hemmm," respon Ashel.

"tadi Marsha putusin gue,"

"terus?" tanya Ashel.

"gak gue hiraukan,"

"bego!!" kesal Ashel.

"gue yakin banget kalo itu cuman emosi dia sesaat,"

"lu gak capek terus terusan jalanin hubungan yang toxic begini? lu pikir slama ini gue gak tau sama apa yang lu rasain?" ucap Ashel menahan emosinya.

"iya Cel gue capek," jawab Razov.

"yaudah akhirin semuanya," ucap Ashel.

"tapi gue masih bisa bertahan Cel," jawab Razov.

"sampek kapan? sampee hati lu bener bener hancur dan lu kehilangan arah karna Marsha? gitu? itu namanya tolol!" emosi Ashel.

"lu tau? ada yang lebih bodoh daripada orang yang lagi jatuh cinta," lanjutnya.

"saha?" bingung Razov.

"gue, udah tau ngasih solusi ke orang yang bulol gak bakal didenger tapi malah tetep gue trobos, bodoh kan gue?" ucap Ashel dengan menatap mata Razov.

Ashel memegang kedua tangan Razov dan berkataa..

"bukan ini yang gue mau Zov, gue sedih ngeliat lu begini, lu sama Marsha tuh sama sama sahabat gue, gue gak bisa berbuat apa apa dengan keadaan yang kayak gini," isak tangis Ashel.

"gue minta maaf Cel tapi serius kok gue gakpapa," cengir Razov.

"lu kenapa sih? kenapa lu selalu terlihat gakpapa padahal aslinya lu terluka? gak suka gue!"

"udahlah lu istirahat aja yaa? kayaknya lu lagi capek, mau gue anterin?" tawar Razov.

"gue takut Zov," ucap Ashel dengan masih meneteskan air matanya.

"takut apaan?"

"gue takut lu bunuh diri," tunduk Ashel.

"hmmm mulutnya minta digeprek,"

Razov langsung berdiri dan memeluk Ashel untuk menenangkannya

"gue akan baik baik aja," ucap Razov sambil mengusap rambut Ashel.

tanpa mereka sadari, dari kejauhan ada seseorang yang tengah memperhatikan keduanya saling berpelukan

"masa lalu memang selalu menjadi pemenang,"






































River ComebackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang