NOTE: DON'T COPY PASTE MY STORY ‼️
❌STOP PLAGIARISM ‼️❌
📢 JANGAN LUPA VOTE COMMENT YGY 😊Setelah hampir setengah jam membersihkan noda susu yang menempel di almamaternya, kini Darren berjalan kembali ke kelasnya. Langkah lebarnya begitu terburu-buru, dia takut kalau tidak di izinkan oleh dosen untuk mengikuti pembelajaran.
Ketika sampai di depan kelasnya, ternyata di sana sudah ada dosen yang sedang mengecek kehadiran mereka. Darren memberanikan diri untuk mengetuk pintu kelas itu.
Merasa terganggu dengan suara ketukan pintu, Dosen wanita itupun menoleh. Wajahnya sedikit tidak bersahabat dalam menatap Darren. Sebelah alisnya terangkat, mengisyaratkan berbagai pertanyaan pada pemuda tampan itu.
Melihat respon dosen itu, Darren segera menggerakkan kedua tangannya untuk melakukan bahasa isyarat. Hanya ini yang bisa dia lakukan untuk menjawab maksud dosen itu.
"Apa boleh saya masuk? Maaf saya terlambat, saya dari toilet Bu." Kurang lebih seperti itu arti bahasa isyarat yang di berikan Darren.
Melihat isyarat tangan Darren, dosen itu pun mengerti bahwa pemuda ini tidak bisa berbicara. Wajah yang tadinya tidak bersahabat itu, kini perlahan memudar di gantikan dengan sebuah senyum tulus.
"Baik silakan masuk." Jawab dosen itu.
Darren segera masuk dan melangkah ke kursinya. Setelah itu dia mengeluarkan sebuah buku binder dan bolpoin dari dalam tasnya.
Seluruh mahasiswa/i yang ada di ruangan itu kini memfokuskan perhatian mereka ke pada dosen yang ada di depan sana.
"Baik mahasiswa/i sekalian. Sebelum saya membacakan kontrak perkuliahan kita, saya akan bertanya sekali lagi, apakah ada yang belum saya sebutkan namanya?" Tanya dosen itu.
Darren mengangkat tangan kanannya, karena dia datang terlambat jadi dia tidak tahu apakah namanya sudah di panggil atau belum.
Melihat Darren mengangkat tangannya, dosen itu segera memanggil dia ke depan kelas, untuk menuliskan nama lengkapnya, serta nomor induk mahasiswa nya.
Darren berdiri dan berjalan menghampiri dosennya di depan kelas itu. Dia pun menuliskan nama lengkapnya serta NIM (Nomor Induk Mahasiswa) di kertas yang ada di atas meja itu. Goresan pena itu begitu indah, bahkan dosen itu kagum melihat tulisan tangan Darren. Menurutnya selama dia mengajar belum pernah dia dapati tulisan seindah itu.
"Terima kasih Darren Michael Algara. Sungguh nama yang begitu indah." Puji dosen itu. "Jadi kamu di panggil Darren yah?" Lanjutnya bertanya pada Darren.
Pemuda tampan itu segera menganggukkan kepalanya. Lalu dia dipersilakan kembali ke kursinya. Darren berjalan dengan sangat tenang, semua mata tertuju padanya. Hingga tiba-tiba tepat melewati kursi milik Shine, Darren jatuh tertelungkup. Semua mahasiswa/i di kelas itu menahan tawanya melihat kejadian itu. Mereka takut jika tertawa terbahak-bahak, akan di keluarkan dari kelas di hari pertama kuliah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLINDUMB (ON GOING)
Teen FictionMemiliki wajah yang tampan rupawan bukanlah suatu anugerah bagi seorang Darren Michael Algara. Pemuda yang baru memasuki bangku perkuliahan itu, selalu menjadi korban perundungan oleh para senior dan teman-teman seangkatan nya. Pasalnya dia adalah p...