Memiliki wajah yang tampan rupawan bukanlah suatu anugerah bagi seorang Darren Michael Algara. Pemuda yang baru memasuki bangku perkuliahan itu, selalu menjadi korban perundungan oleh para senior dan teman-teman seangkatan nya. Pasalnya dia adalah p...
NOTE: DON'T COPY PASTE MY STORY ‼️ 📢 JANGAN LUPA VOTE COMMENT YGY 😊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di sebuah tempat pangkalan siomay di area prodi DKV (Desain Komunikasi Visual) dia orang berbeda gender itu sedang memesan siomay mang Joni yang biasa mangkal di sana. Mereka larut dalam obrolan diselingi canda tawa.
Sementara itu, dari arah tangga yang tidak jauh dari pangkalan siomay itu Shine dan Stacy sedang memperhatikan interaksi antara kedua orang di sana. Terlihat raut wajah kesal di tujukan oleh Shine kepada gadis yang ada di samping pemuda itu.
"Kurang ajar, ternyata gadis itu belum jera juga. Awas aja." Desis Shine sembari mengepalkan tangannya.
"Ngapain si kuman itu, dekat-dekat sama kak Agam sih!" Sambung Stacy sembari mengompor-ngompori sahabatnya itu.
Shine melangkah ke arah dua orang itu, sambil menghentak-hentakkan kakinya, disusul oleh Stacy di belakangnya.
"Kak Agam, kita ketemu lagi." Sapa nya dengan senyuman manis kepada pemuda tampan itu. Sesaat kemudian Shine beralih menatap gadis di samping Agam dengan tatapan sinis.
"Ehh, kamu yang kemarin di resto itu kan?" Balas Agam, sedikit mengerutkan kening mengingat wajah dua gadis di depannya.
"Iya kak. Kita kemarin yang ketemu di restoran itu. Ngomong-ngomong, mungkin kak Agam belum tahu nama kami, jadi perkenalkan Aku Stacy, dan ini Shine." Sambung Stacy sambil memperkenalkan diri mereka.
"Oh iya, aku Agam. Mungkin kalian sudah kenal, perkenalkan ini Alicia dia juga satu angkatan sama kalian." Kata Agam memperkenalkan gadis di sampingnya itu.
Stacy mengulurkan tangannya ogah-ogahan untuk menjabat tangan gadis itu. Sementara Shine dengan senyum manis nya menjabat tangan Alicia. Namun, berbeda dengan raut wajahnya yang terlihat senang, tangan Shine menjabat erat tangan Alicia, bahkan disertai dengan remasan yang membuat gadis itu sedikit meringis.
Puas dengan hal itu, Shine berpura-pura tidak tahu, dan meminta maaf pada gadis itu, namun Alicia tidak menggubris nya.
"Al, kamu kenal mereka kan? Mereka ini juga ada di prodi kita, satu angkatan sama kamu." Tutur Agam sambil menepuk pelan pundak gadis itu.
"I-iya kak. Ngomong-ngomong aku ke toilet dulu kak." Kata Alicia sangat buru-buru. Bahkan siomay yang di piring nya belum habis.
Agam sedikit bingung dengan sikap gadis itu. Sedangkan Shine dan Stacy, tersenyum puas sambil bersedekap dada.
Agam menceritakan sedikit detail tentang diri Alicia kepada kedua gadis di hadapannya itu. Dia mengenal Alicia pada saat awal PKKMB, gadis itu sangat sederhana, dia menyukai kepribadian Alicia hingga akhirnya mereka jadi akrab seperti sekarang. Mendengar perkataan Agam, emosi Shine semakin mendidih. Namun dia harus bisa berakting agar supaya Agam bisa menjadi miliknya.
