NOTE: DON'T COPY PASTE MY STORY ‼️
📢 JANGAN LUPA VOTE COMMENT YGY 😊Di area taman yang terletak di program studi DKV (Desain Komunikasi Visual), seorang pemuda tampan itu sedang duduk termenung. Dia masih memikirkan perkataan gadis yang di temui nya beberapa menit lalu. Apa yang terjadi padanya, dan kenapa dia meminta pemuda itu untuk menjauhinya.
"Al, kamu kenapa? Aku ada salah apa sama kamu? Padahal aku ingin memberikan sesuatu untuk mu." Gumamnya pelan sambil memegang kotak kecil berbentuk bintang itu.
"Eh bukannya itu kak Agam? Sedang apa dia di situ?" Ujar seorang gadis manis itu pada sahabatnya.
"Iya benar dia kak Agam. Udahlah Lit, nggak usah bahas dia aku nggak mau berurusan sama dua gadis jahat itu lagi. Lagian sekarang lagi di skorsing, kita nggak boleh lama-lama ada di kampus ini." Balas sahabatnya.
"Sumpah Vera, aku masih belum terima kita diperlakukan gini. Padahal kemarin jelas-jelas mereka yang nyari gara-gara duluan." Protes sahabat Vera dengan kesal.
"Lita, dengerin aku. Shine dan Stacy bukan tandingan kita, mending kita menghindar aja dari mereka. Oneday mereka pasti akan kena karma atas perbuatannya." Tutup Vera sembari menarik tangan Lita untuk pergi dari sana. Dia takut kalau-kalau bertemu dengan dua iblis jahat itu lagi.
Sementara itu, sosok Agam juga sudah tidak terlihat lagi di taman itu. Entah kemana perginya pemuda itu.
Di lorong penghubung prodi DKV dan gedung kesenian, seorang pemuda tampan berjalan dengan sangat hati-hati. Di tangannya terdapat banyak barang yang akan di masukkan kedalam gedung kesenian. Dia tampak sedikit kesusahan membawa barang-barang itu, apalagi dengan kondisi kaki yang sedikit pincang akibat ulah Shine dan Stacy.
Setelah tiba di pintu masuk, dia berusaha menggapai gagang pintu itu, namun sangat sulit. Ingin minta tolong, tapi suaranya tidak akan terdengar oleh orang-orang di sekitarnya. Mereka juga terlihat apatis terhadap pemuda itu. Orang-orang di sana hanya sibuk dengan ponselnya masing-masing.
"WOY BISU! LAGI NGAPAIN KAMU DI SITU?" Teriak seorang gadis cantik dari arah tangga yang tak jauh dari sana.
Pergerakan pemuda itu tiba-tiba terhenti. Tubuhnya langsung menegang mendengar suara yang familiar untuk nya. "Tuhan tolong Darren. Jangan biarkan Shine mengacaukan hari ku saat ini." Darren merapalkan doa dalam hati.
Di sisi lain, Shine berjalan dengan semangat menghampiri Darren yang terlihat sedikit ketakutan. Senyuman dari wajah cantik itu tidak pernah surut. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya. Orang-orang di sekitar mereka juga ikut menoleh mendengar teriakkan Shine.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLINDUMB (ON GOING)
Teen FictionMemiliki wajah yang tampan rupawan bukanlah suatu anugerah bagi seorang Darren Michael Algara. Pemuda yang baru memasuki bangku perkuliahan itu, selalu menjadi korban perundungan oleh para senior dan teman-teman seangkatan nya. Pasalnya dia adalah p...