CHAPTER 06

46 37 12
                                    

NOTE: ❌DON'T COPY PASTE MY STORY ‼️❌
📢 JANGAN LUPA UNTUK MENEKAN TOMBOL VOTE & COMMENT YGY 😊

NOTE: ❌DON'T COPY PASTE MY STORY ‼️❌📢 JANGAN LUPA UNTUK MENEKAN TOMBOL VOTE & COMMENT YGY 😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 18:05 menit, pemuda tampan itu baru saja sampai di rumahnya. Rumah yang terlihat minimalis dan sederhana, di kelilingi oleh pagar besi. Di halaman nya terdapat berbagai macam bunga dan pohon yang terawat dengan baik. Setelah membuka pintu pagar nya, Darren kemudian memasukkan motornya.

Dari teras rumah terlihat mama dan papa nya sedang duduk sambil meminum teh menanti kepulangan Darren. Benar-benar keluarga yang harmonis.

Sesudah memarkirkan motor kesayangannya, Darren menghampirinya kedua orang tuanya lalu menyalami mereka. Terlihat raut wajah bahagia dari papa dan mama nya.

"Ya ampun Darren, kok bisa pulang kemalaman begini nak?" Tanya mama nya.

"Mungkin di jalan lagi macet kali, Ma. Iya kan Darren?" Sambung papa nya, mewakili Darren.

Sedangkan putra tampan mereka itu hanya menganggukkan kepalanya. Melihat respon Darren mama nya langsung tersenyum hangat. "Ya sudah kalau begitu, Darren mandi dulu. Habis itu baru kita makan malam. Mama sudah memasak tumis kangkung dan rendang favorit Darren." Kata mama nya dengan wajah bahagia.

Dia benar-benar terharu melihat semangat Darren yang tidak pernah pupus dalam mengejar cita-cita nya. Kedua paruh baya itu sangat bersyukur memiliki putra seperti Darren.

Mendengar perkataan mama nya, Darren langsung masuk ke dalam rumah itu. Dia berjalan sedikit terseok, karena tertindih motor nya tadi. Melihat anaknya yang berjalan seperti itu, mama Darren tidak bisa menahan rasa penasarannya.

"Ren, kaki kamu kenapa nak?" Langkah Darren terhenti ketika mendengar pertanyaan itu. Dia memutar otak untuk mencari alibi, Darren tidak ingin membuat orang tuanya khawatir.

"Ren, di tanya tuh sama mama. Kamu nggak boleh bohong ya." Sambung papa nya, melihat anaknya yang hanya diam mematung d depan pintu masuk.

Akhirnya Darren memutuskan untuk menceritakan hal yang menimpanya saat di perjalanan pulang tadi. Dia menceritakan segalanya, menggunakan bahasa isyarat. 19 tahun hidup bersama putra mereka, membuat pasangan suami istri itu mengerti bahasa isyarat. Setelah mengetahui bahwa putra mereka penyandang tunawicara, mereka dengan giat belajar bahasa isyarat. Hal itu di lakukan agar mereka bisa memahami tumbuh kembang anaknya.

Usai menyimak penjelasan Darren, kedua paruh baya itu tampak kaget. Mereka mengkhawatirkan keadaan putra mereka itu. Namun Darren dengan santai menenangkan kedua orang tuanya itu.

"Ya sudah, kalau begitu habis mandi kamu kompres dulu kaki kamu nak. Nanti bengkak nya semakin parah." Kata mama nya dengan raut khawatir.

BLINDUMB (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang