IKHLAS

27 2 0
                                    

Seketika itu hanya ada Zera dan dokter bersama perawat yang menyaksikan itu.

Zera memutuskan untuk menginap di rumah sakit itu.

Di sebrang sana ada 2 orang lelaki yang sedang berbincang tentang wanita.

"Ka, jujur aja, saya sedang mengagumi seorang wanita"
Ceplos gus ata saat itu

"Lah saya juga gus"
Jawab azka

Saat itu gus ata mulai menceritakan wanita itu siapa dan mengapa ia mengaguminya.

"Saya sangat kagum dengannya, dia adalah perempuan yang sangat tangguh,sabar,dan pintar dalam akademis, dengar dengar dia kemarin ikut lomba di kairo, ia adalah Zera Alisha"
Gus ata menjelaskan

Deg.

Saat mengetahui bahwa sahabatnya sendiri mengagumi wanita yang sama seperti dirinya, ia berpikir.

"Saya Jujur..., Saya lebih ingin melihat wajah sahabat saya sendiri lebih bahagia dari saya, karna saya tau, sebentar lagi akan ada seorang gus yang akan melamar Zera, daripada saya terlanjur larut dalam mengaguminya maka saya mengikhlaskannya"
Celetuk Azka dalam hati

"Saya tau mengikhlaskan tidak mudah,tetapi saya yakin saya bisa"
Kata kata berat itu keluar dari mulut Azka Al Fatih

Azka sangat yakin bahwa gus ata tak lama akan melamar Zera, di karenakan Usia Zera sudah hampir mencapai usia 20 tahun.

"Lalu siapa yang engkau kagumi ka?"
Pertanyaan polos itu keluar dari mulut seorang gus ata

"S-saya tidak mengagumi siapa siapa gus"
Azka mencoba ikhlas.

"Oh... Baik deh"
Jawab gus ata

Saat dimana Adel sudah pindah ke ruang rawat,Zera pun langsung menghampiri sahabatnya itu.

"Assalamu'alaikum adel"
Gumam zera

"Waalaikumsalam cantiikk"
Jawab adel

Itulah kata kata yang Di rindukan oleh Zera, panggilan khas adel terhadap zera adalah 'cantik'

"Dell, jangan begitu ya?, Gw udah balik loh buat lo, lo mau kan 20 tahun bareng? Ayuu lo cepet sehatt"
Celetuk Zera

"Iyaa cantiikk aku udah mendingan kok!"
Jawab adel dengan ceria.

Saat sudah puas berbincang dengan adel, dan kebetulan waktu besuk itu sudah habis, akhirnya Zera pamit pada adel

"Dell waktu besuknya abis"
Kata Zera dengan nada sedih.

"Iyaa gapapa cantiikk, nanti lagi yaa"
Gumam Adel.

"Syafakillah ya del assalamu'alaikum"
Akhirnya zera berpamitan dengan Adel

"Iyaa, waalaikumsalam cantiikk"
Jawab adel

Saat sedang ingin kembali ke pondok Zera berpapasan dengan dua laki laki itu.

"Assalamu'alaikum ukhti, ingin pulang ke pesantren kah?"
Tanya gus ata

"Waalaikumsalam, Iya gus"
Jawab Zera dengan singkat

"Mau di anterin gak Zer?"
Tanya azka

Azka sudah berani menggunakan nama, entah kenapa Zera menyuruhnya memanggil nama daripada di panggil 'ukhti'.

"Gausah azka, baik saya pamit ya, assalamu'alaikum"
Pamit Zera

"Waalaikumsalam"
Jawab gus ata dan azka

Beberapa hari setelah itu,Saat adel sudah berada di pesantren.

"Emm, umi saya mau izin untuk melamar Adel mi"
Azka pun akhirnya memilih untuk meminang sahabatnya dari orang yang tadinya ia kagumi,Dikarenakan adel ini orangnya sangat sabar dan sopan.

Saat itu zera sedang berjalan dan tak lama ia mendengar kata kata itu.

Sebenarnya dia bingung.

"Loh? Adel mau di lamar?, Harusnya aku seneng! Kenapa ada yang mengganjal ya di hati aku?"
Zera mengoceh dalam hatinya

"Masyaallah, ingin melamar kapan ka?"
Tanya umi

"Eumm..., Saat ini kan adel sudah lulus ya mi, insyaallah 4 bulan lagi mi saat bulan maret"
Jawab azka

Dan tak lama...
Ada seseorang yang meminta ijin lagi pada umi

"Umi, ata minta restu ya?, 4 bulan lagi ata mau ngelamar Zera mi"

Deg.

Umi kaget mengapa 2 sahabat ini melamar 2 sahabat lainnya di waktu yang sama.

"Hm, benerkan?, Lagian gw udh ga mengaguminya lagi kok, gw lebih ingin meminang sahabatnya"
Ia berbicara dalam hatinya.

Prediksi azka benar tentang itu,Benar akan ada gus yang melamar Zera.

Saat gus ata mengatakan ingin melamar sayangnya Zera sudah pergi dengan mata berkaca-kaca sehabis mendengar perkataan Azka tadi.

"Waa! Masyaallah , kalian ini kenapa sih? Kok barengan Mulu, untuk azka menurut umi azka izin kepada abi ya nak untuk melamar adel, karena adel pertanggung jawabannya ada di abi, setara adel sudah ditinggal semua keluarganya"
"Untuk Ata, Ata minta izin ke abangnya Zera yang berada di sulawesi"
Jelas hanifah menyampaikan pesan.

"Baik umi"
Jawab ata dan azka bersamaan.

-PESANN
Heum?, Azka mengikhlaskan seorang Zera?. Apa zera bisa suka sama gus ata ? Setelah mendengar kata kata itu keluar dari mulut azka, Zera tidak baik baik saja.

Nantikan Chapt selanjutnyaa

To Be Continue

Si pintar milik Si ustadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang