03 : Kabur

209 24 4
                                    

Suguru kebingungan dengan pernyataan Satoru yang menjulukinya dengan sebutan 'Bayangan Hitam' Ia hanya menghela nafas lelah lalu menatap wajah Satoru yang 'Cantik' itu.

"Apa maksud lo? Siapa yang bayangan hitam?"

"Itu lo, bodoh."

"Gajelas lo, aneh bener nih anak untung cantik."

Perempatan imejer keluar didahi mulus Satoru, "Cukup! Jangan panggil gue dengan sebutan 'Cantik' gue ini cowo asli cowo tulen! Kenapa si mereka selalu manggil gue dengan sebutan 'Cantik' seharusnya 'Ganteng' bukan 'Cantik' ngerti?" Satoru berkacak pinggang ia sangat kesal sekarang.

"Tapi lo pretty boy, Satoru"

"Ga! gue itu handsome boy!"

"Pretty boy!" Suguru juga menaiki nada bicaranya, ia juga tidak mau kalah dengan Satoru.

"Handsome boy!!"

"Pretty-" Sebelum Suguru melanjutkan perkatanya ia melihat Satoru sedang berancang ancangkan tanganya untuk siap kapan saja memukul wajahnya.

'Gue gamau kena tonjok yang kedua kalinya, gila tonjokan Satoru bikin mules bekas kemarin juga masih sakit gila' batin Suguru.

Suguru akhirnya menyerah, "Oke fine! Lo pretty-eh handsome boy."

"Nah gitu dong." Satoru terkikik geli dan tersenyum cerah kearah Suguru, Suguru yang melihat senyuman yang sangat manis itu seketika ia langsung mengeluarkan darah dari hidungnya.

Dia mimisan.

'Anjing, inimah pabrik gula bakalan bangkrut' batin Suguru

Satoru menyadari bahwa Suguru mimisan, "Eh, itu hidung lo berdarah."

Suguru yang tersadar dari lamunan nya itu langsung memegang hidungnya dan benar saja hidungnya itu mengeluarkan darah yang sangat banyak. Tiba tiba saja Suguru pingsan, Satoru panik ia kesusahan membopong tubuh Suguru yang besar itu.

"Kenapa pingsan?! Gue gabisa ngangkat lo!" Satoru mondar mandir gajelas dilapangan sekolah tiba tiba saja Nanami muncul dan berlari kearah mereka, "Loh Satoru ngapain masih disini? kenapa ga masuk kelas? kelas udah masuk lima menit yang lalu."

"Hah serius?! Terus lo ngapain kesini?"

"Nyariin lo lah." Satoru menatap Nanami dan pemuda yang dibelakangnya yaitu Haibara Yu "Hm Haibara nyariin Satoru juga?"

Nanami tersentak kaget ketika Satoru mengucapkan nama 'Haibara' lalu Nanami menoleh kebelakang dan benar saja di belakangnya ada Haibara.

"Lo ngikutin gue? Haibara?"

"Eh iya, maaf."

"Ngapain ngikutin gue?"

"Cuma bantu Nanami aja kok ga ada maksud lain! Haibara disini buat nyari Satoru, Kasian kan kalo kamu nyari Satoru sendirian."

Nanami tidak menjawabnya lalu ia memfokuskan kembali pandanganya kepada Satoru, Satoru menyadari perubahan wajah Haibara yang murung itu, "Haibara kenapa?" Haibara tersentak kecil "Uhm tidak apa apa kok Satoru!"

"Oke."

Nanami menatap Haibara tidak suka, Haibara yang mendapati tatapan sinis itu ia hanya menundukan kepalanya. Ia sangat sakit, hatinya perih mendapati tatapan tidak sinis itu dari orang yang disukainya, Haibara ingin menangis saja rasanya namun dia pendam. Ia melihat interaksi antara Satoru dan Nanami itu membuat hatinya sakit.

Haibara menghela nafas ia juga menetralkan sesak di dadanya, 'Nanami aku berharap suatu saat nanti kamu membalas perasaanku, aku tau kamu menyukai Satoru. Tapi bisakah kau kasih kesempatan untukku?' batin Haibara.

In front of the seaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang