Setelah Nanami pergi meninggalkan Haibara sendirian didalam gudang ia melangkah menjauh, ia sedang memikirkan tentang dirinya yang mencium kening Haibara?
Ia mengusap kasar permukaan wajahnya dan menghela nafas, "Sial." ia berhenti dan memijat pelipisnya lalu ia memutarkan tubuhnya berbalik arah dan berjalan kembali menuju gudang.
Nanami membuka pintu gudang dan dia melihat Haibara yang tergeletak dengan mata tertutup. Ia segera menghampirinya dan berjongkok di depan Haibara.
Nanami mengusap helaian rambut Haibara yang basah dan lepek akibat keringat, Ia menatap wajah itu lekat lekat dan pandangan nya beralih ke bawah.
Ia sedikit meringis ketika melihat lubang Haibara yang robek dan ada darah, sperma miliknya yang mengalir keluar. Nanami segera membuka tali di tangan Haibara, dan benar saja terdapat luka memerah pekat di pergelangan nya.
Nanami memakaikan jas milik Haibara ke tubuhnya lalu ia memakaikan celana kepada nya, ia mengangkat tubuh Haibara dan keluar dari gudang itu.
Merasa bersalah? entahlah. Dia juga tidak tau.
Nanami berjalan keluar melewati lorong sekolah sambil menggendong Haibara, ia sedang menuju UKS.
Sesampainya di UKS, Nanami segera membaringkan tubuh Haibara di kasur. Lalu ia mengambil P3K. Nanami mengambil kursi dan duduk, ia segera membuka kotak P3K dan mulai mengambil beberapa salep dan perban.
Nanami mulai mengolesi salep luka di pergelangan milik Haibara dan ia segera memperban nya, setelah itu Nanami melepaskan celana milik Haibara sambil melirik lubang nya.
Nanami pergi sebentar untuk mencuci tangan lalu dia kembali duduk, ia memposisikan kedua jarinya kearah hole dan menyelinap masuk kedalam lubang Haibara. Nanami mulai menggerakan kedua jarinya yang didalam untuk mengeluarkan sisa-sisa sprema yang tertanam didalam Haibara.
"Panas.", Nanami masih fokus mengeluarkan sprema miliknya, tanpa menyadari Haibara yang perlahan mulai sadar.
Haibara terbangun lalu ia menatap sekitar dan bergumam pelan, "Ohh UKS.."
Haibara tersentak kecil ketika merasakan sesuatu di bawah, lalu ia melirik dan mendapati Nanami sedang meliriknya.
"Apa?", tanya Nanami.
"Kamu sedang apa huh?"
Nanami tidak menjawab pertanyaan nya ia masih fokus membersihkan sisa sperma, Lalu Haibara berbicara dengan nada gemetar dan gugup.
"Nanami mau ngelakuin itu lagi? aku gamau."
Nanami menatapnya tajam, "Yang mau ngesex sama lo itu siapa? gue cuma mau ngeluarin sprema gue di dalam lo."
Haibara hanya menatap Nanami lalu ia sesekali meringis menahan rasa sakit, "Gue ngebersihin sprema gue di dalam lo bukan gue perhatian atau kasian sama lo. gue cuma gamau nanti lo sakit aja."
'Brengsek ngomong apasih gue?', Nanami berdecak kesal dalam hati.
Setelah ia mengeluarkan semua sprema dari dalam Haibara, ia segera mengelap tanganya dengan handuk kecil. Nanami memulai membuka salep dan mengoleskan nya di area tersebut.
Nanami membereskan sisa-sisa kapas itu dan segera membuangnya di tong sampah, ia pergi menuju kamar mandi untuk mencuci tangan lalu ia kembali lagi dan menatapnya, "Pake celana lo, terus oh ya lo jangan bilang sama siapapun kejadian tadi terutama sama Satoru, ngerti?"
"Iya tau."
"Bagus."
Lalu Nanami pergi begitu saja, Haibara menatap punggung lebar milik Nanami dengan tatapan sendu lalu ia segera memakai celananya dan ia menarik selimut keatas hingga menutupi setengah tubuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
In front of the sea
Roman d'amourPemuda berambut putih itu sedang berjalan pelan melewati gang kecil itu dengan raut wajah gelisah, pasalnya ia melewati gang kecil itu di tengah malam sekitar pukul jam setengah sebelas malam. ia menggigit ibu jarinya pelan sial perasaan nya tidak e...