Sekolah yang terkenal akan kekuatan dan auranya yang suram itu terlihat para muridnya melakukan aktivitas seperti biasa, bertengkar. Sudah tidak terkejut lagi orang-orang yang berada di sana ketika melihat pertengkaran yang diakibatkan oleh hal sepele, akibat mood mereka sendiri saja mereka bisa bertengkar.
Tetapi hari itu sepertinya tidak akan seperti biasanya, karena suara langkah kaki milik tiga orang perempuan yang terdengar di koridor gedung laki-laki membuat para murid lelaki yang lain tidak berani menganggu waktu mereka untuk berjalan menuju atap gedung laki-laki. Ketiga perempuan itu jarang sekali datang ke gedung murid laki-laki, karena itu murid lelaki yang lain memilih untuk membiarkan dan menonton saja apa yang akan terjadi nanti.
"Menurutmu, masalah apa yang dilakukan fraksi itu?" Bisikan murid laki-laki terdengar di sepanjang koridor.
Mengabaikan murid lelaki yang ramai bergosip dan berteori di bawah sana, ketiga perempuan itu dengan cepat berjalan menuju atap gedung, tempat markas fraksi Lao.
BRAK
"Sialan! Kaget, anjing?!" Pekikan Kansuke, lelaki kelas dua itu terdengar. Ia terlihat bertumpu kepada Kamui, lelaki kelas dua juga yang gemar mengenakan masker di wajahnya.
Mercy, lelaki dengan kacamata di atas kepalanya berjalan menuju mereka bertiga yang telah masuk ke atap gedung sekolah laki-laki itu. Ketiganya menatap tajam mercy yang juga menatap mereka.
"Kenapa ini? Ada murid laki-laki yang membuat masalah?" Tanya Magoroku yang sedang duduk di salah satu bangku di atap sembari mengunyah permen karetnya.
Sayaka dan Akemi, salah satu dari tiga orang perempuan itu mendorong Aoi, perempuan satu lagi untuk maju dan menjelaskan. Aoi melirik sekilas kedua temannya yang menyuruhnya dengan sinis, pertemanan macam apa yang mereka anut?
"Kalian semua! Gara-gara kalian nyeret kami bertiga di pertempuran tidak jelas yang ternyata untuk membantu sekolah lain?! Sekarang BANYAK ORANG YANG TAHU KAMI!" Jelas Aoi sambil menunjuk satu-persatu anggota fraksi Lao yang berada di sana.
Mereka kesal bukan hanya kesal, semenjak fraksi Lao tidak sengaja membuat mereka bertiga ikut campur dalam pertarungan dengan sekolah Senomon kemarin akibat Magoroku yang menyapa ketiganya saat akan menuju ke Senomon, namun karena panik mendengar Lao, ketua fraksi Lao menyuruh untuk bergegas, membuat Magoroku tidak sengaja menarik Akemi. Tentu saja, kedua perempuan yang lain panik dan mengejar Akemi yang ditarik oleh Magoroku. Lalu berakhir lah dengan mereka bertiga yang ikut bertarung di pertarungan Senomon kemarin.
Setelah itu, ketiganya menjadi dikenal oleh banyak orang. Aoi sudah muak melihat banyak murid sekolah lain membicarakan mereka ketika mereka lewat di jalan, bahkan ada yang dengan berani menantang mereka. Ketiganya muak karena biasanya mereka hidup dengan tertutup, damai, dan tenang, tiba-tiba menjadi dikenali dan rusuh.
"Kan udah pada minta maaf?!" Protes Binzo, lelaki berambut acak-acakan itu sambil berjalan menuju ke depan mereka bertiga, melihat itu Aoi menjadi semakin kesal ia juga ikut maju seakan-akan ia ingin memulai duel dengan sosok di depannya itu.
Dengan panik, Sayaka dan Mercy menahan keduanya yang seperti sudah siap saling memukul wajah satu sama lain. Mereka berdua menarik pelan lengan Aoi dan Binzo untuk menghindari pertengkaran, karena Mercy ingin mendengar penjelasan terlebih dahulu. Bisa jadi masalah kalau malah mereka berdua duluan yang bertengkar, bisa-bisa tidak pernah ada perdamaian di antara fraksi Lao dan mereka bertiga.
"Jadi sekarang masalahnya adalah gara-gara kami tidak sengaja membuat kalian ikut campur di pertengkaran kemarin, kalian jadi dikenal orang-orang?"
Lao bertanya sembari menghampiri yang lainnya, diikuti Kansuke dan Kamui di belakangnya. Ia terlihat bingung juga tampak raut merasa bersalah di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suzuran Girls
FanfictionTiga perempuan yang terbiasa hidup tenang dan damai di Suzuran meskipun mereka adalah petingginya terpaksa harus ikut campur ke dalam permasalahan Fraksi Lao dan segala sekolah yang mengenal fraksi tersebut. Apakah ketiganya berhasil kembali ke kehi...