2. Menuju Oya

218 25 6
                                    


Aoi and Akemi's side

Mereka berdua telah bersiap pergi ke kota S.W.O.R.D setelah Aoi menjemput Akemi di depan rumahnya dengan motor hitam kesayangannya, Aoi sebenarnya belum memiliki lisensi, tetapi ia memang sudah nekat sejak dulu. Masih menunggu satu tahun lagi untuk mendapatkan lisensi, Aoi yang tidak sabar akhirnya dengan nekat mengendarai motor tanpa lisensi. Ditemani Akemi yang menjadi penumpang setia motor milik Aoi.

"Sudah siap?" Tanya Aoi sambil memastikan sahabatnya duduk nyaman di jok belakanh motornya.

Akemi mengangguk sembari membenarkan helm yang ia kenakan, "siap!"

"Tolong buka maps setelah keluar dari toarushi, aku cuma tahu arah ke kota SWORD. Untuk ke sekolah Oya aku kurang tahu, bisa kan?"

Mendengar permintaan Aoi, Akemi segera mempersiapkan ponselnya untuk ia taruh di tas milik Aoi yang ada di hadapannya agar ia dapat mengambil ponselnya dengan cepat.

"Oke!"

___________________________________________

Sayaka's side

"Binzo mana sih? Lama banget, brengsek."

Sayaka menghela nafas kasar, ia lelah mendengar suara Magoroku yang menggerutu. Ia sebenarnya lebih lelah menunggu sosok Binzo yang belum terlihat bahkan kereta mereka tiga menit lagi akan datang, tapi sosoknya belum muncul. Sayaka bahkan bisa melihat Kamui dengan panik menghubungi ponsel milik Binzo.

Sekilas, Sayaka bisa melihat Lao sebenarnya juga panik, tetapi ia tutupi dengan wajah datarnya. Aslinya Mercy sudah mengatakan untuk Binzo ditinggal saja, tetapi Kansuke berkata akan susah nantinya jika Binzo merajuk. Oleh karena itu, akhirnya mereka menunggu sosok lelaki dengan rambut acak-acakan tidak jelas.

Satu menit sebelum kereta datang, akhirnya sosok lelaki itu datang dengan santainya. Ia berjalan santai menghampiri yang lain sembari tersenyum tanpa menyadari kesalahannya, melihat itu Magoroku sudah ingin maju untuk memukul wajah tanpa dosa Binzo. Untung saja kereta datang sebelum Magoroku akan memukul Binzo, jadi kerusuhan di stasiun terhindarkan.

Ketika masuk ke dalam kereta ternyata lumayan sepi, tetapi bangku yang tersisa hanya ada satu. Sayaka menoleh ke arah Binzo dengan kesal, ia sudah merasakan bahwa kursi tersebut akan diduduki oleh lelaki itu. Namun, sebelum Binzo menduduki kursi itu. Lao sudah menarik kerah belakang Binzo seperti menarik seekor kucing, ia menarik Binzo hingga ia mundur. Lalu Lao menatap ke arah Sayaka.

"Kamu duduk sana." Ujarnya sembari menunjuk kursi kosong itu dengan dagunya.

Sayaka yang melihatnya langsung tersipu, ia duduk sembari menenangkan debaran kencang di dadanya. Ia merasa beruntung memilih menaiki kereta bersama dengan fraksi Lao, walaupun harus meninggalkan kedua sahabatnya. Bahkan ia sekarang bisa menatap Lao diam-diam dengan leluasa, karena suasana di kereta cukup ramai dan Lao sedang fokus menghadap samping kanan, ke arah Mercy yang sedang melihat ke arah ponselnya, sepertinya ia sedang berkirim pesan dengan anak Oya yang lain.

Sungguh indah sekali hari ini bagi Sayaka, ia akan menyimpan memori menatap Lao dengan bebas saat ini. Jadi mari kita lupakan sisi Sayaka yang masih menikmati visual Lao.

___________________________________________

Aoi and Akemi's side

"Akemi, ini lewat mana? Lurus atau ke kanan?"

Keduanya telah sampai ke perbatasan wilayah S.W.O.R.D, Aoi yang belum pernah mengendarai motor sampai kota ini menjadi bingung. Ia bertanya kepada Akemi yang membaca peta di ponselnya.

Suzuran GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang