4. Sayaka (1)

153 23 4
                                    

Setelah acara di Oya kemarin, besoknya tiga Dewi seperti biasa berangkat menuju ke sekolah secara bersama. Aoi tentu saja tidak mengendarai motor miliknya, melainkan ia berjalan kaki menghampiri kedua sahabatnya itu. Rumah Akemi lebih dekat dari Rumah Sayaka, membua Aoi datang menjemput Akemi terlebih dahulu. Ketika menjemput Sayaka, Aoi bisa melihat kondisi mata Sayaka yang berbeda dari biasanya. Perempuan itu tampak tidak tidur semalaman, dan entah mengapa Aoi bisa merasakan kesedihan dari perempuan berambut hitam itu. Aoi segera merangkul bahu sahabatnya yang berada di sisi kirinya.

"Ada apa denganmu? Matamu terlihat kacau." tanya Aoi sembari mengelus rambut Sayaka.

Akemi yang mendengar pertanyaan Aoi menjadi ikut penasaran, perempuan yang berada di kanan Aoi segera berlari menuju kiri Sayaka untuk memeriksa kondisinya.

"Matamu sembab." Akemi mengerjapkan matanya saat menatap mata Sayaka.

Sayaka yang merasa diperhatikan segera melepas rangkulan Aoi dan berjalan terlebih dahulu, "Tidak apa-apa, ayo bersikap biasa saja!"

Seketika Aoi dan Akemi saling bertatapan, keduanya bingung dengan sikap Sayaka yang aneh itu. Kemudian keduanya menuruti perkataan Sayaka dan berjalan menuju ke Suzuran seperti biasanya, tidak membahas Sayaka lagi.

___________________________________________


"Oit, Yashiro!"

Aoi seketika menghentikan langkahnya ketika sedang berjalan menuju ke gedung sekolahnya bersama dengan Akemi dan Sayaka tentu saja. Ketiganya berjalan masuk dari gerbang tengah yang berada di sebelah taman tengah, sekolah mereka memiliki tiga gerbang yaitu, gerbang depan dekat gedung laki-laki, gerbang tengah yang berada tepat di sebelah taman tengah, dan gerbang belakang dekat dengan gedung perempuan. Gerbang depan hanya diperbolehkan untuk murid laki-laki dan gerbang belakang hanya diperbolehkan untuk murid perempuan, sedangkan gerbang tengah diperbolehkan untuk semuanya.

"Ada apa, Mercy?" tanya Aoi sembari berjalan menghampiri Mercy yang berada di dekat tangga luar gedung laki-laki.

Mercy menunjukkan jari telunjuknya ke atas, "ayo ke atap, kami memanggilmu." setelah mengatakan itu, Mercy berjalan menaiki tangga untuk menuju ke atap yang tentu saja diikuti tiga Dewi yang terlihat bingung. Sayaka lebih bingung lagi, tetapi rasa bingungnya masih kalah dengan rasa sedihnya bertemu dengan Lao. namun sayang, mereka tetap pergi menuju atap. Sayaka tidak mungkin menolak, karena ia takut kedua sahabatnya menjadi khawatir.

"Kenapa memanggil kami?" tanya Aoi mewakili kedua temannya ketika tiba di atap dan bertemu fraksi Lao kecuali Binzo yang entah mengapa tidak ada di sana.

Kansuke mengangkat sesuatu yang tampak familiar di mata Akemi, dengan segera perempuan itu berlari ke arah adik kelasnya dan mengambil barang yang Kansuke angkat tadi. Akemi lalu dengan bingung menatap tajam Kansuke yang tidak tahu mengapa kakak kelasnya itu terlihat kesal kepadanya.

"Gelangmu ditemukan Nakaoka kemarin, semalam Fujio datang kemari dengan Tsukasa dan Jamuo untuk mengembalikan gelangmu, tapi aku pikir mereka juga sedang iseng pergi ke sini juga." penjelasan dari Mercy membuat tatapan Akemi ke arah Kansuke tidak lagi tajam, perempuan itu malah berterima kasih dengan Kansuke.

"Ah, baiklah. Terima kasih telah membantu Akemi mendapatkan kembali gelangnya, sekarang sudah kan?" tanya Aoi setelah melihat urusan mereka bertiga sepertinya telah selesai di atap gedung laki-laki itu.

Magoroku melemparkan sekotak susu ke arah Aoi yang langsung ditangkap dengan sempurna oleh perempuan itu, wajah bingung terbit di wajah tegas milik Aoi. Ia memandang bngung ke arah Magoroku yang terlihat mengabaikan tatapan milik Aoi.

Suzuran GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang