5. Pesan Tak Terduga

143 21 2
                                    

Seperti yang sudah Sayaka duga, keesokan harinya ia akan diomeli oleh Aoi dari pagi hingga siang hari. Perempuan itu sangat khawatir kemarin ketika ponsel milik Sayaka tidak dapat dihubungi, ia sampai menghubungi seluruh kenalannya, bahkan Yamato dan Cobra juga ia tanyai perihal Sayaka meski Aoi tahu perempuan itu tidak mungkin ke sana karena tidak mengenal keduanya. Untungnya Sayaka menghidupkan kembali ponselnya saat akan bertukar nomor dengan Tsukasa membuat Aoi bisa menghubungi perempuan itu. Kemarin akhirnya Sayaka pulang setelah Aoi meneriakinya melalui telepon, membuat Sayaka segera berlari menuju stasiun dengan Tsukasa yang menemaninya. Sampai di Toarushi, perempuan itu disambut dengan raut wajah kesal Aoi dan wajah khawatir Akemi. Sepanjang perjalanan pulang kemarin, Aoi hanya diam. Akemi saja yang berbicara, menanyai Sayaka tentang kemana ia pergi tadi. Melihat Aoi diam, Sayaka jadi yakin jika besok adalah saat dimana ia akan dimarahi habis-habisan oleh Aoi.

Dan benar saja, bahkan sampai jam makan siang, Aoi tidak berhenti mengomelinya. Membuat Sayaka hanya bisa menundukkan kepalanya, sedangkan Akemi cukup puas dengan pemandangan di depannya, terlihat dari tawa yang terus keluar dari mulutnya.

"Sudah lah, aku lelah memberitahumu ini itu lagi. Awas saja jika kau seperti itu lagi! Kasihan Ibumu dan Ayahmu jika kau kenapa-kenapa, mereka berdua menitipkanmu padaku!" Akhirnya Aoi memberikan omelan penutup untuk Sayaka yang membuat perempuan itu menghela nafas lega, ia lalu mengangguk dan memeluk Aoi sembari mengucapkan maaf. Akemi yang tidak diajak segera bergabung ke pelukan mereka dengan sendirinya.

___________________________________________

Di sisi lain

"Airi-chan... gimana ini?"

Seorang perempuan dengan seragam Suzuran terlihat sedang menarik pelan baju temannya, ia tampak khawatir juga bingung. Wajah temannya juga tidak kalah khawatir, perempuan yang dipanggil Airi segera mengelus lengan teman yang memegang bajunya.

"Tenang, Rui-chan. Mungkin Nanami-chan sedang ada masalah..." ujarnya pelan untuk menenangkan perempuan yang bernama Rui itu.

Rui segera menatap Airi, ia terlihat memiliki ide.

"Kita lapor tiga Dewi!"

"RUI! Kita tidak tahu ini hanya masalah Nanami saja atau bukan, jadi sebaiknya kita tunggu sampai lusa."

Rui menundukkan kepalanya, ia lalu mengangguk pelan. Sepertinya kedua perempuan itu memiliki suatu masalah yang lumayan penting atau mungkin tidak?

___________________________________________

Seminggu setelah kejadian Sayaka diomeli oleh Aoi, ketiganya sekarang sedang sibuk memilih jajanan apa yang akan mereka beli di minimarket dekat sekolah mereka setelah pulang sekolah. Ketiganya telah berencana untuk pergi menuju apartment Akemi untuk menonton film melalui laptop milik perempuan itu, film dengan aktor kesukaan mereka bertiga telah ada di aplikasi untuk menonton dengan logo merah itu. Selepas membeli beraneka macam jajanan, ketiganya segera berjalan menuju ke apartment Akemi yang letaknya tidak terlalu jauh dari minimarket yang mereka kunjungi.

"Tiga Dewi!"

Langkah ketiganya seketika terhenti, mereka lalu dengan serempak berbalik ke belakang di mana asal suara itu berasal. Aoi mengernyitkan dahinya melihat Rui dan Airi yang merupakan adik kelas mereka sedang menghampiri ketiganya dengan raut wajah yang terlihat sangat panik.

"Hey, kalian kenapa?" Akemi memegang lengan Rui yang gemetar itu, perempuan yang merupakan adik kelasnya itu terlihat menangis.

Sayaka segera merangkul bahu Airi yang juga terlihat sangat panik, ia mengelus bahu adik kelasnya itu untuk menenangkan dirinya.

Suzuran GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang