🐾07😽

588 87 29
                                    

Marah?

Pagi-pagi di rumah sudah ribut. Apalagi kalau bukan Hanbin dan ollie yang sedang berebut sosis. Padahal mama Zhang sudah menyuruh untuk bagi dua, tapi tidak ada satupun dari mereka yang mau mengalah.

"Ihhhhhhh! Ollie!! Ini kan punya binnie!!" Kata Hanbin yang masih berusaha merebut sosis itu dari Ollie.

"GAK MAU HAMYANGI!!" Ollie juga tidak mau kalah, dia masih mencoba merebut sosis itu dari Hanbin. Hingga finally, Ollie yang mendapatkannya.

Hanbin mencebikkan bibirnya, dia menatap Zhang Hao dengan tatapan memelas,

"Hao~, binnie ingin sosis." Ucapnya sambil cemberut.

Tapi Zhang Hao tidak menghiraukannya nya, dia dengan segera menghabiskan makanannya dan beranjak dari duduknya. Dia mengambil susu yang ada di atas meja dan meneguknya, setelah itu mengambil tasnya dan menyampirkannya? Di pundak.

Zhang Hao menghampiri mamanya, "ma, Hao duluan." Setelah Salim, Zhang Hao mengambil jaket dan kunci motornya.

Kemudian terdengar suara mesin yang semakin lama semakin menghilang.

Hanbin menunduk sedih, kenapa Hao mengabaikannya??

Sementara Ricky, tangan kucing tampan itu mengepal marah saat melihat raut wajah Hanbin yang terlihat sedih.

★★★

Hao sampai di sekolah.

Semua orang langsung menatap pemuda tampan yang dijuluki sebagai Beta kulkas 17 pintu.

Yup benar, hanya Taerae dan orang-orang di rumahnya yang mengetahui bahwa Zhang Hao adalah seorang alpha. Di luar itu orang-orang mengenal Zhang Hao sebagai sosok Beta yang dingin dan sulit didekati.

"Hao!!" Itu Taerae, pemuda manis itu berlari menghampiri Hao dan memeluk namja tampan itu.

Inilah yang membuat orang-orang heran, bagaimana bisa orang seperti Taerae bisa sangat dekat dengan Zhang Hao yang bahkan di sapa pun tidak menjawab.

"Iya ada apa?" Tanya Hao sambil tersenyum dan mengusak surai coklat pemuda manis itu.

Dan senyuman Hao itu membuat siswa siswi terpesona, ini pertama kalinya mereka melihat seorang Zhang Hao tersenyum.

"Tidak apa-apa. Aku hanya merindukan mu." Kata Taerae sambil tersenyum manis,

ZhangHao terkekeh,dan lagi-lagi itu membuat siswa siswi terpesona, "haha, kau ini, bukankah kemarin kita baru saja bertemu?" Taerae mengangguk dengan bibir mengerucut,

"Umm! Iya, tapi itu kan hanya sebentar..." Hao terkekeh, dia menggandeng tangan mungil pemuda manis itu, "ayok kekelas!" Ajaknya, lalu mereka jalan beriringan menuju kelas.

Tanpa mempedulikan seseorang yang mengepalkan tangannya "cih, Lo salah main-main sama gue rae..."

.
.
.

Balik lagi ke rumah Zhang family, hanbin lagi ngesed boi. Ricky di sebelahnya pun jadi khawatir. Hanbin itu tidak boleh sampai stress, nanti dia bisa sakit.

"Binnie, ayok main." Ajak Ricky, tapi Hanbin masih bengong, masih bergelut dengan pikiran negatif yang menghantuinya.

Apakah Hao marah padanya?
Tapi kenapa?
Hanbin perasaan tidak ada salah kepada Hao.
Lantas, mengapa pemuda itu mengabaikan nya??

Asik melamun Hanbin dikagetkan dengan Ricky yang tiba-tiba mendekapnya.

"Hamyangi, jangan terlalu memikirkan itu. Sudah lupakan saja. Mungkin Hao sedang ada acara di sekolahnya sehingga harus buru-buru dan segera berangkat ke sekolah."

"Maka dari itu, sekarang ayok main~ iky bosan~" katanya dengan bibir mengerucut, Hanbin terkekeh, dia menepuk kepala sahabatnya itu,

"Baiklah. Ayok! Abin mau mobil derekkkkk !!!" Ricky melebarkan matanya, mobil derek kan punyanya

"Tidak boleh Hanbin! Itu punyaku!!" Setelah itu terjadilah acara rebutan mobil yang membuat Ricky pada akhirnya mengangguk karena Hanbin menangis.

Emang ya, air mata buaya Hanbin adalah senjata untuk mendapatkan apa yang dia mau, awokawokawok:')

.
.
.

Zhang Hao melangkahkan kakinya menuju rumah, dia lelah, setelah beraktivitas seharian di sekolah, menjadi ketua OSIS itu tidak mudah tauk.

Zhang Hao membuka pintu rumahnya dan berjalan dengan gontai kedalam, "ZHANG HAO PULANG!!" Teriaknya, dia mendekati sofa dan merebahkan tubuhnya di sofa.

Sementara Hanbin yang mendengar suara tuan nya pun beranjak dari acara duduknya, dia berlari ke lantai bawah dan langsung melompat menindih tubuh pemuda tampan itu,

"Aaaaa!!" Zhang Hao kaget dong.

"Hao~ binnie kangen~" dia memeluk Hao menyamankan kepalanya di dada bidang pemuda itu,

Zhang Hao memasang raut terganggu, dia mendorong Hanbin menjauh, kemudian mengubah posisinya menjadi duduk menghadap kucing manis yang menatap nya dengan tatapan heran itu, "ada apa Hao?" Tanya Hanbin, biasanya Zhang Hao akan memeluknya balik ketika dia memeluk Zhang Hao,

Zhang Hao memutar bola matanya, "huh, aku lelah bin. Sana bermain dengan Ricky dan jangan ganggu aku." Usirnya,

Hanbin masih terdiam.

"Kenapa?" Tanyanya beberapa menit kemudian ,

"Masih bertanya? Sudah ku bilang aku lelah, kenapa kau malah datang dan mengganggu ku?" Hanbin tersenyum,

"Tapi kan biasanya tidak apa-apa, jadi-

-SUDAH AKU BILANG AKU LELAH! KENAPA KAU TIDAK PERGI SAJA!?!?" Nafas Zhang Hao memburu, mood nya sedang jelek dan Hanbin malah mengganggunya seperti itu,

Zhang Hao menatap tajam Hanbin yang terlihat ketakutan, sekilas ingatan buruk mampir di kepala kucing manis itu,

Hanbin mundur perlahan, menjauh dari Hao, sedang kan Zhang Hao jadi merasa bersalah dengan Hanbin, dia hanya sedang emosi.

"Hanbin, Hao tidak ber-

-hiks Hao jaat, Hanbin benci Hao!" Kucing manis itu pergi berlari meninggalkan Zhang Hao yang merutuki kebodohannya.

Zhang Hao mengusap wajahnya kasar, "huh. Kenapa malah seperti ini??..." Lirihnya.

.
.
.

Deabinni33 ryssa_nath nah aku apdet,
Btw makasih 70 foll nya:)

Deabinni33 ryssa_nath nah aku apdet,Btw makasih 70 foll nya:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai janji

Aku bakal pub Can I See You Again, Tapi gak sekarang ya? Soalnya tugas numpuk:')

Makasih dah mampir,
See u next chapter 🤠
Salam tetet markutet 😝😜🤪

Oh My Cute kitty Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang