Bagian 1

1.6K 148 16
                                    

HOLLA KAKAK KU TERCINTA!

SELAMAT DATANG DI KARYA KU YANG KE-4
IMAJI SEMU TAK BERUJUNG 🕊️

Ternyata pindah haluan juga otak ku wkwkwkw
Tadi nya mau DALAM DIAM BERSUARA [NON JKT48]
Eh, tengah jalan malah kepikiran sama judul ini, tadi nya juga bukan JKT48, sifat nya universal. Dan setelah dipikir-pikir lagi... Sayang juga sama readers ku yang pencinta JKT48, jadi lah aku ganti pemeran.
KALAU YANG MAU BEDA NAMA TOKOH ADA KOK, AKU BIKIN AKUN WP YANG NON JKT48
BIAR SEKALI MENDAYUNG DUA EMPAT DUNIA TERLAMPAUI.

OKE, SELAMAT MENJELAJAH TULISAN DARI
PENULIS DUNGU.
(☞^o^) ☞
☜ (↼_↼)
(☞^o^) ☞
☜ (↼_↼)
(☞ ͡° ͜ʖ ͡°)☞

Dering bel sekolah berbunyi nyaring. Hampir di setiap kelas para guru menyudahi kegiatan mengajar, tentu saja, siswa-siswi yang sudah penat belajar sontak bersorak-sorai sembari merapihkan buku dan alat tulis masing-masing untuk di masukan kedalam tas, ada juga yang memasukan nya ke dalam laci meja dengan tujuan: besok juga sekolah, nggak perlu repot-repot bawa buku pelajaran kerumah.

Setelah memberikan salam hangat untuk guru di depan, beberapa murid ada yang langsung bergegas keluar dari kelas, ada juga yang masih sibuk bercengkrama, serta membersihkan ruangan kelas dengan kata lain piket. Dan juga...

"BAYAR UANG KAS NGGAK LO, RENDI!"

Ya... Menagih uang mingguan kelas yang seharusnya di bayar tepat waktu dan tidak di waktu pulang menagih nya.

"WOY BUDEG LO YA REN!"

Teriakan cempreng itu berasal dari kelas 11 IPS 3, siswi bername tag Marsha Lenathea Rimba Andriani. Perempuan yang menegakkan tubuh di muka pintu, bersungut-sungut pada teman lelaki sekelasnya.

Pemiliki ciri tatanan rambut panjang belah tengah terurai rapih, juga samar terdapat poni tipis menutupi jidatnya, memakai kalung emas berliontin kupu-kupu yang tersampir indah di leher putih nan jenjangnya, ia juga berpakaian rapih dan sangat menarik. Sangat berseka juga.

"Besok gue bayar, tenang aja!" Sahut lelaki itu yang terlihat duduk di kolidor musholla yang jauh dari kelas dan juga Marsha.

"PARAH LO MASIH NANTI-NANTI AJA, LO UDAH NUNGGAK 2 BULAN! 40 REBU LO BAYAR LUNAS BESOK!"

"Iya bawel lu!"

"YEUH! LO NGGAK BAYAR GUE YANG NOMBOK!"

Perkataan nya tak di gubris Rendi, teman sekelas nya itu melenggang begitu saja sambil merangkul pundak murid lelaki kelas lain.

Marsha masih gembor emosi, selain PR yang membuat nya pusing, menjadi bendahara kelas juga menjadi beban tersendiri bagi nya. Setelah menarik udara ke rongga dada emosi nya perlahan mereda dan tak lama tepukan seseorang di pundak membuat nya berbalik menghadap sang empu "Apa?!" Kesal nya.

"Buset! Masih ngegas aja Lo,"

Dia mencebik "kesel gue sama si Rendi, susah banget bayar uang kas, kalau buat jajan royal banget!" Gerutu nya.

Yessica Tamara Putri Gundala, atau yang lebih sering di panggil Chika memutar mata dan mengejek wajah Marsha yang beringsut "Pulang deh kita," ajak nya.

"Ya ayo, siapa juga yang mau nginep di sini."

"Kali aja Lo mau nemenin kun--"

"--diem Lo anjir! Hari Jum'at nih!" Selak nya.

Chika malah tertawa terbahak-bahak mendengar kalimat Marsha yang menggelikan di telinga nya, sembari menyamakan langkah dia berkata, "Lo percaya sama cerita mistis turun temurun di sekolah ini?"

DIA, SIAPA? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang