Bagian 10

746 72 43
                                    

A/n: full ZiRa (Azizi-Indira) xixixixi
18+🔞

📚💨💨💨

Deru suara sneakers menggema di lorong apartemen, dencitan dari roda koper ikut meramaikan langkah lelaki itu. Ada ramai yang riuh, ada bahagia yang bersorak. Perut ramping dengan masa otot yang bagus-- sudah di kelilingi ribuan kupu-kupu tatkala kaki menjejaki tanah Inggris (UK).

Ini gila!

Semua rasa nya amat membahagiakan. Cuaca pun seolah menyambut nya dengan ribuan daun yang gugur, yang tersebar di hampir jalanan yang ia cumbui. Angin pun tak ingin kalah, sedari tiba di Bandara Gatwick angin sejuk menyapa nya lembut mendayu, mengajak nya untuk semakin berbahagia menyambut hari dimana ia akan menemui sang pujaan hati, setelah sekian lama berpisah.

God, ini sangat sempurna. Hari nya kini semakin cerah dan berbunga. Ia rasa, hari ini tak sekelam sebulan yang lalu, manakala memendam rindu yang menggebu, pada insan yang jauh di negeri seberang.

Langkah berhenti di pintu benomor 124. Senyum itu tak mampu ia sembunyikan lagi, tak kuasa juga membendung air mata yang sedari di perjalanan akan berjatuhan. Tangan nya terulur, menekan bel, dan tak lama pintu terbuka lebar. Saat itu juga koper ia lepaskan, menarik tubuh itu kedalam dekapan. Rasa nya masih sama. Masih hangat, masih nyaman, dan masih ada kupu-kupu yang berterbangan.

Ia merasakan tubuh gadis nya bergetar. Indira menangis di pelukan nya. Rindu mereka ternyata sama besar nya. Sehingga kini, mereka menangis dan menumpahkan seluruh rasa yang mereka pendam dari lama.

Indira mengalungkan tangan, dan Azizi segera mencium bibir manis itu sekejap sebelum menghapus bendungan dipipi gadis nya.

"Terima kasih sudah datang." Jemari itu dengan lembut menghapus juga air mata Azizi.

Azizi cemberut, memanyunkan bibir yang membuat Indira terkekeh.

"Memang sebuah keharusan kamu menemui aku disini. Kenapa nggak bilang kalau kamu hari ini sampai? Aku bisa jemput kamu di Bandara."

"Kejutan." Azizi menarik tubuh itu lagi kedalam dekapan. Ia belum kenyang, masih ingin memeluk pinggang ramping itu pasca LDR panjang mereka.

"Dan aku semakin terkejut waktu kamu peluk aku, tadi. Aku kira kamu orang jahat." Bisik Indira mengecup leher Azizi.

Azizi mengendurkan pelukan sehingga ada jarak diantara kedua nya "Jahat sekali kamu bilang gitu, kenapa memangnya?"

"Kulit kamu hitam sekarang, aku nggak nyangka ternyata sehitam ini."

"Ya... Itu karna aku olahraga hampir setiap hari." Tangan nya di tarik Indira untuk masuk. Ia duduk di sofa sudut dengan pandangan terpaku pada Indira yang tengah menyicikan air minum di dapur terbuka nya. Indira ternyata tak berubah, dan dia masih sangat mencintai gadis nya.

"Setiap hari? Itu terlalu berlebihan, cukup seminggu tiga kali. Itu akan sangat cukup, sayang. Dan kamu nggak pakai tabir surya sebelum dan sesudah olahraga?"

Azizi mengangguk "Terlalu ribet. Adik sudah membelikan-"

"Ya, itu aku yang meminta tolong sama Adik untuk memberikan nya padamu."

"Aku tahu, tapi itu terlalu ribet dan rumit."

"Selalu dengan alasan yang sama." Indira menahan tubuh ketika Azizi akan menarik nya untuk duduk di pangkuan "Enggak untuk sekarang." Desis nya. Duduk di samping Azizi.

"Kenapa? Aku masih rindu." Dan tak ada nafsu juga.

Tepat ketika Indira akan mengatakan sesuatu, seseorang keluar dari kamar Indira dengan wajah yang kaget bukan main. Azizi hanya mengerutkan keningnya melihat wanita yang baru keluar dari kamar Indira seekspresif itu melihat nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIA, SIAPA? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang