Follow Instagram @wp.indahyuuv
*・゜↝__V__O__M__E__N__ ↝ *・゜
~☆~
"Lah ngapain ke sini?"Salsabila agak bingung karena Evan memberhentikan mobil di depan toko buku, tempat Salsabila bekerja.
"Kamu mau beli buku lagi?"
Evan menggeleng, "Gua mau baca buku."
Salsabila sempat ingin berdiam diri di mobil, karena moodnya untuk membaca buku tidak ada. Ya, dia terkadang suka membaca. Apa itu buku fiksi maupun non-fiksi, tapi itu semua tergantung mood itu sendiri.
"Aku di mobil aja," ucapnya ingin membuka pintu mobil tapi berhasil dihalang oleh Evan.
"Temenin, ya?" Evan memohon seperti anak kecil, dimana letak wajah cuek nya sekarang?
Salsabila sebenarnya benci jika dipaksa, tapi saat Evan memaksanya seperti ini. Ia justru menyukainya, entah karena apa Salsabila menyukai sisi lain dari Evan, yang tak begitu cuek dan menyeramkan.
Gadis itu mengiyakannya, ia biarkan tangan itu mengandeng tangannya menuju ke dalam toko.
Suasana nyaman dan sunyi, menjadi sambutan rikala Salsabila masuk ke sana. Tidak tahu kenapa, ia lebih nyaman berdua dengan Evan dibandingkan sendiri.
Kali ini Evan tak mencari buku non-fiksi, ia justru mencari buku novel yang sudah berjejer rapi di sana. Ia mengambil dua buah novel, salah satu ia berikan pada Salsabila.
Mereka berdua membaca buku itu secara bersama-sama, sebenarnya Evan tak ingin membaca novel sekarang. Ia hanya menunda-nunda waktu, agar pesta di rumah Adam bisa terselesaikan tanpa diketahui oleh Salsabila.
Pemuda itu sesekali mengintip ke gadis di depannya, yang kini matanya tengah asik melihat deretan kalimat-kalimat. Terkadang ia melihat Salsabila tersenyum sendiri, sangat menjiwai seluruh ceritanya.
Dan, brak ...
"Dasar lelaki enggak tau diri!"
Evan yang memandangnya dengan lekat harus berhenti seketika. Kala Salsabila menggebrak meja dengan kencang.
"Lo galak banget, kayak Kak Ros." ucap Evan yang melihat Salsabila yang tumben sekali seperti ini
"Diem. Aku lagi marah, nanti aku makan kamu!"
Evan sedikit meringis, "Iii, serem. Lo ternyata kanibal, suka makan orang."
Salsabila membuang mukanya, "Lama-lama kamu kayak Adit, Jamet!"
"Yaudah, gua diem." balasnya, tidak tau kenapa. Saat Salsabila berkata seperti itu, membuat Evan sedikit tantrum.
Salsabila melihat Evan yang mengembalikan buku ke rak, lalu membuka ponselnya tanpa melihat ke arahnya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evan Mahendra [ Revisi ]
Teen Fiction🎀FOLLOW SEBELUM MEMBACA🎀 Rasa kesal, marah dan juga benci menjadi satu di hati pemuda bernama Evan Mahendra. Iya, Evan Mahendra si cowok cuek, irit bicara, tapi sekali bicara bisa membuat lawan bicaranya tak berdaya. Sampai-sampai ia mendapat julu...