WDULM 10

12.7K 826 24
                                    

Neva tak baik-baik saja. Bayangkan jika ada mantan suami yang masih sangat-sangat kau cintai, datang dan menciummu. Kemudian pergi tanpa penjelasan apapun. itulah yang Neva rasakan saat ini. perasaannya campur aduk. Lebih-lebih dia bingung. Semua jadi serba salah.

Bagaimana seharusnya dia menyikapi apa yang terjadi tadi ? yang lebih penting apa yang Bian inginkan padanya sebenarnya ? ingin memberinya harapan lagi ? bukankah itu hal yang cukup mustahil. Laki-laki itu akan menikahi Sasha kakak sepupunya, dan jangan ditanya seberapa laki-laki itu mencintai Sasha. Mereka berhubungan sudah sejak lama.

Apakah Bian mabuk. Tapi, Neva tak merasai alcohol dari bibir laki-laki itu.

Sebenarnya kenapa. Kenapa Bian membuat semuanya rumit seperti ini ?

Akhirnya karena tak mampu menyimpulkan apapun. Neva menangis. Air mata yang entah dia juga telah begitu lelah untuk berfikir kenapa bisa menetes membasahi pipinya.

Bian begitu rumit. Dan otaknya tak mampu memikirkan jalan fikiran laki-laki itu. mirisnya, dia memang tidak mengenal Bian sama sekali.

***

Biarlah ini menjadi rahasianya sendiri, dan bersama Bian, jika laki-laki itu merahasiakannya juga. Lagipula hal itu bukanlah hal yang penting, Bian bersikap seolah tak terjadi apapun, dia masih menatap Neva seolah Neva orang asing dalam hidupnya. Neva hanya harus bersikap sama. Lagipula dia justru ragu, apakah ada yang akan mempercayainya jika dia menceritakan kejadian tadi malam. Karena dia sendiripun masih tidak percaya akan hal itu.

Biarkan saja.

Sudah saatnya dia berhenti memikirkan Bian. Jika tadi malam dia akan berfikir dia masih punya kesempatan. Hari ini dia tahu dia harus bangun dari mimpi dan melangkah ke depan. Bian tak untuknya, tak sekalipun. Anggap saja tadi malam adalah perpisahan atau apapun yang berarti sudah saatnya Neva menutup semuanya.

Neva hanya harus bertekad sekeras baja. Dan semoga Tuhan memudahkan jalannya.

Untuk terakhirnya, dengan luka yang tak sembuh, Neva tahu mencintai Bian hanyalah mendatangkan penderitaan. Tak pernah bahagia. Tapi apa yang lebih sulit daripada menghadapi penderitaan itu. Nyatanya rasa ingin mempertahankan Bian agar tak pergi dari hatinya itu lebih besar dari tekadnya. Dia tak rela Bian pergi dari hatinya, meskipun laki-laki itu sudah begitu jauh dari sisinya.

***

“bagaimana kalau kita makan malam bersama ?”, usulan itu berasal dari Hani, salah satu dari sepupu Neva. Pasangan Rama. Dan siapapun tahu jika Hani menyukai Rama. Dan semua juga bisa menilai Hani bukan tipe Rama sama sekali.

Neva tahu dia tak di undang, karena semua sepupunya tak ada yang memandangnya sama sekali. Hal yang membuat dirinya bertanya-tanya apakah memang mereka sengaja membuat dirinya terasa di asingkan ?

Neva pun sebenarnya sudah punya alasan lain, makan malam sekaligus membicarakan kontrak yang telah diberikan oleh pihak salah satu brand kosmetik itu. melihat bagaimana dia tidak di anggap. Neva merasa dia tidak perlu pamit kepada sepupu-sepupunya itu. malah mungkin jika dia mengatakan dia sudah punya janji makan malam yang lain mereka justru akan mengejeknya, berkata bahwa dia juga tidak mereka ajak. Neva tidak ingin di perlakukan seperti itu lagi. Dia juga tidak ingin berfikir bahwa mereka akan bisa bersikap baik padanya.

Keluar dari Bridal, dengan semua orang telah setuju untuk pergi bersama, Neva berdiri menjauh dari mereka, dia masih berdiri di tepat di beranda Bridal Shop. Tangannya mengutak-atik handponenya saat suara Niko memanggil namanya.

“Mbak Nev, Mbak bareng siapa ?”, laki-laki itu mendekat. Semua orang sudah hendak berangkat dengan mobil masing-masing, dan seharusnya Neva ikut dengan salah satu diantara mereka. Niko sendiri kebetulan memakai sepeda motor dan dia tidak akan mengajak wanita seperti Neva untuk menaikinya tanpa merasa cemas jika Neva bisa jatuh dari motor kapan saja.

Why Don't You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang