WDULM 2

12.9K 782 18
                                    

Pesta pertunangan yang meriah. Itulah kesan yang di dapat Neva saat kakinya telah menginjak Ballroom hotel mewah yang tak akan dilupa Neva sebagai tempat pesta pernikahannya 3 tahun yang lalu.

Tapi langkahnya tak gentar, beberapa orang yang tahu bahwa dia adalah mantan Nyonya Fabian, sang pemilik acara tampak menatapny tak percaya, dan jelas-jelas wajah itu menunjukkan minat yang besar padanya. Mungkin mereka sedang berharap ada drama yang tercipta malam ini.

Tidak, Neva tak seperti itu. Dia adalah model bukan pemain sinetron. Lebih dari  itu dia datang sebagai anggota keluarga pihak perempuan. Sepupunya.

Disebelahnya, Farrel nampak setia menemani, agaknya cemas akan adiknya. Mengingat betapa adiknya mencintai Bian. Setidaknya beberapa tahun yang lalu. Farrel ingin menguatkan adiknya, dia ingin menjaga adiknya, agar tak lemah.

Farrel memang cukup dekat dengan Bian. Dan memang dia tak bisa menyalahkan pria itu atas perceraiannya dengan sang adik. Bian jelas dari awal mencintai Sasha, tidak tertarik sedikitpun pada Neva. Neva lah yang menginginkan Bian. Dan akhirnya tertolak.

Pernikahan ? Adiknya yang keras kepala yang memaksa menikah dengan Bian. Memancing reaksi keluarga besar yang menyudutkan Neva yang sudah merebut kekasih Sasha saat wanita itu berada di Amerika mencoba mengejar mimpinya menjadi model taraf internasional. Begitukah kenyataannya ? Mengingat Bian yang tidak mencintai Neva, mustahil rasanya Neva bisa merebut Bian dari sisi sasha. Raganya memang sempat dia miliki, jiwa ? Tak pernah untuk sedetikpun.

Sosok pertama yang Neva lihat yang langsung membuatnya antusias adalah seorang pria yang lengannya sedang dirangkul oleh seorang wanita cantik yang tak Neva kenali. Dan senyumnya merekah saat sang pria juga menatap padanya dan bergegas mendekati pria itu bersama Farrel yang mengekorinya dibelakang.

"Tama", sapanya tapi urung untuk memeluk pria yang adalah sahabatnya itu karena ada seorang wanita yang kemungkinan bisa saja salah paham dengannya.

"Nev", Tama awalnya terlihat shock melihat Neva hadir di hadapannya dan hadir di pesta pertunangan ini. Tapi berikutnya pria itu memeluk Neva tanpa canggung sama sekali.

I miss you" ucapnya saat merenggangkan pelukannya kembali.

"Kangen sih kangen, tapi lihat tuh yang disebelah kamu udah melotot gitu. Aku jadi nggak enak", Neva mengendik pada wanita yang merupakan pasangan Tama yang terlihat tidak menutupi raut tidak sukanya pada Neva. Mungkin karena pelukannya.

"Kenalin ini, Laras. Tunanganku"

Tama kemudian mengenalkan wanita yang berada disampingnya itu. Dan Neva tak berfikir dua kali untuk mengulurkan tangannya. "Hai, aku Neva. Sahabatnya Tama dari SMA", ucapnya memperkenalkan diri.

"Laras. Tunangan Tama", terdengar jelas bagaimana wanita bernama Laras itu mempertegas kata tunangan Tama saat berkenalan dengan Neva. Seolah menegaskan bahwa Tama adalah miliknya. Dan Neva maklum, memang kekasih-kekasih Tama tak pernah menyukainya di awal pertemuan mereka. Karena mengira Neva membahayakan posisi mereka. Tapi saat sudah mengenal Neva dan melihat kedekatan Tama dan Neva yang murni hanya sahabat saja, mereka justru berbalik ramah dan baik pada Neva.

"Kapan kamu pulang, kenapa nggak ngasih tahu ?"

"Kemarin. Aku kasih tahu, nanti kamu minta oleh-oleh macam-macam lagi. Tapi aku ada beli sesuatu kok buat kamu. Oh, iya. Lilian diundang juga ?"

"Mana aku tahu, kan bukan aku yang punya pesta"

"Tapi kan seenggaknya kalian ada kontak-kontakkan gitu"

"Kalau aku kontak-kontakkan sama Lilian, udah lama aku dimutilasi suaminya"

Mendengar hal itu, Neva langsung tertawa mengingat suami Lilian yang posesif sekali. Yang kadang sering dikerjai Neva.

Why Don't You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang