ZB1 rewatching final night

189 18 2
                                    

Pengumuman rank 1 dan 2
"Ah, momen legendaris." kata Gunwook.
Setelah rasanya menunggu untuk waktu yang sangat lama, wajah Hanbin dan Zhang Hao terpampang di layar besar itu.

Semua member melihat saat mereka mulai berpelukan.

"Kalian tahu, di twitter momen ini diabadikan dalam 360⁰ sisi, Hao hyung kamu kelihatannya benar-benar seperti mencium leher Hanbin hyung." Matthew dengan ucapannya yang tanpa filter melemparkan bom.

Yujin tampak tersedak. Gyuvin dan Gunwook hanya menyeringai.

"Ah, aku juga lihat. Bahkan ada satu portal berita luar yang memberitakannya." Ricky menambahkan.

"Kita bahkan bingung mau menyelamati kalian karena kalian langsung berpelukan." Ucap Taerae.

"Haha, coba lihat Seungon hyung yang langsung balik badan lagi." Gyuvin menimpali

Hanbin tertawa agak malu dan wajahnya mulai memerah.

"Apakah tampak seperti aku mencium Hanbin? Aku tidak bermaksud. Aku hanya melihat Hanbin yang menangis sambil memegang tanganku jadi aku langsung memeluknya dan menghiburnya. Aku sendiri sangat lega wajah kami yang terpampang di layar itu." Ujar Zhang Hao yang entah bagaimana selalu bisa melewati percakapan canggung dengan wajah yang datar.

"Eyy, jangan berbohong." Goda Jiwoong

Hanbin hanya tersenyum diam tidak berkomentar. Yang dikatakan Hao benar, tetapi ketika Hao berbicara sambil memeluknya, bibirnya memang menyentuh lehernya sedikit jadi tidak salah juga kalau kelihatan sebagai ciuman.

"Yujin, apa yang ada di pikiranmu saat itu?" Gyuvin bertanya.

"Ahh, Yujin." Hanbin bereaksi.

"Bahkan sebelum wajah Hao hyung dan Hanbin hyung ditayangkan, kupikir ini sudah berakhir untukku. Peringkat 1 dan 2 pasti mereka."

"Kita tidak pernah tahu, kan. Bisa saja aku dan Yujin, atau Hao hyung dan Yujin. Pengumuman seperti ini tidak bisa diprediksi. Lihat pengumuman acara Produce dan GP sebelumnya. Saat peringkat interim, rank-ku juga turun. Wah, saat itu seperti ada suara sangat keras di kepalaku. Waktu seperti berjalan saaaangat lambat sampai wajah kami muncul di layar." Hanbin mengenang. "Kalian ingat kan, saat itu satu stadium meneriakkan nama Yujin."

Yujin tersenyum malu.

"Betul, saat pengumuman peringkat 3. Semua yang hadir meneriakkan nama Yujin. Kupikir sudah berakhir untukku." Matthew berkata, Hao mengangguk setuju di sebelahnya.

Momen pengumuman peringkat 1.
"Peringkat 1 adalah.... Zhang Hao!!!"

"Hahaha, Hao-hyung masih tidak percaya dia yang peringkat 1." Goda Yuujin melihat wajah bengong Zhang Hao di layar.

"Berapa kali kamu mengonfirmasi ke Hanbin?" Jiwoong menambahkan.

"Tidak.. tapi saat itu benar-benar terasa surreal. Aku mendengar namaku dipanggil, dan aku tahu Minhyun sunbae mengatakan kalau yang dipanggil adalah peringkat 1. Tetapi di kepalaku, Hanbin pastilah yang peringkat 1 jadi butuh beberapa lama untuk kenyataan itu meresap." Ujar Zhang Hao

"Rui hyung menangis sampai berlutut, Jay juga menangis." Ricky berkomentar. "Semua teman G group kita sangat terkejut dan bangga padamu."

"Master One Star sangat lucu reaksinya." Taerae menanggapi

"Ini sejarah baru, untuk seorang asing memenangkan acara reality show di Korea. Kamu hebat Hao hyung. Aku sebagai anggota G group ikut merasa bangga." Matthew menambahkan.

"Kalau dipikir-pikir, Hao hyung perfect score ya!!! Original all star, center G group, tidak pernah keluar dari top 9, peringkatnya selalu naik, selalu nomor 1 di setiap evaluasi dan memenangkan benefit, killing part final song. Wow, hyung, standar yang kau buat tinggi sekali." Seru Gunwook bangga.

"Model trainee." Tambah Hanbin

"Selamat sekali lagi." Semua member kembali mengucapkan selamat sambil menepuk pundak atau mengusap punggung Zhang Hao. "Selamat... selamat"

Zhang Hao menatap layar lama, sambil mengingat kenangan tak terlupakan hari itu.

"Hao luar biasa!! Tetapi aku juga ingin memberi apresiasi ke Hanbin. Ekspresimu tidak jatuh sedikitpun saat namamu tidak dipanggil. Kalau aku di posisimu, mungkin aku tidak akan bisa berekspresi sama. Senyumku mungkin memudar." Jiwoong berkata kagum.

Hao mengangguk-angguk menyetujui, juga member lainnya.

"Hyung, kalau itu aku, mungkin ekspresiku sudah tidak terkontrol. Sepanjang acara selalu peringkat 1, tetapi saat akhir turun ke peringkat 2, kayaknya aku akan tantrum di panggung." Gyuvin dengan polos menambahkan.

Hanbin hanya tersenyum saja, tetapi tidak berkata apa-apa.

"Wow, benar-benar speech 4 bahasa. Yeokshi Hao hyung." Ucap Taerae.

"Hahaha Minhyun sunbae, sudah mau melanjutkan." Seru Gyuvin.

"Kalian ingat saat Jaehwan sunbaenim datang menyampaikan misi lagu final, dia memberi nasihat supaya kita mempersiapkan speech kita agar tidak ada yang terlewat dan kita bisa menyampaikan semua yg ingin kita sampaikan? Tampaknya hanya Taerae hyung, Hao hyung, dan Hanbin hyung yang mendengarkan anjuran itu." Kata Gunwook sambil tertawa.

Yang lain langsung tertawa mendengarnya.

"Tetapi semua fans bisa melihat reaksi natural kita." Jiwoong membela diri.

Lanjut ke speech peringkat 2 Sung Hanbin.

Gunwook yang masih penasaran bertanya, "Hyung, bagaimana perasaanmu yang sebenarnya saat tahu kalau kau peringkat 2. Sayang sekali, momen legenda tidak terjadi." Tanya Gunwook, tetapi ia cepat-cepat menambahkan  "Ah, maaf Hao-hyung, bukannya aku tidak senang Hyung yang peringkat 1."

Hao mengangguk mengerti, lalu menatap Hanbin. Ia teringat percakapan mereka beberapa hari yang lalu.

"Bohong kalau aku bilang tidak merasa kecewa. Aku juga ingin menyanyikan lagu solo di album debut kita." Kata Hanbin cepat sambil tersenyum. "Sebenarnya perasaanku campur aduk saat itu. Untungnya saat Hao hyung menyampaikan speech-nya, aku bisa menenangkan diri sambil berpikir tentang apa tujuan awalku. Akhirnya, sama seperti yang aku tulis di lembar pengenalan trainee, goal-ku adalah debut. Aku tidak menulis peringkat karena aku tidak peduli asalkan aku debut. Dan jika aku tidak menjadi peringkat 1, aku senang orang yang mengalahkanku adalah Hao hyung."

Mereka semua mendengarkan dengan seksama. Merasa kagum dengan kebesaran hati seorang Sung Hanbin.

Zhang Hao juga merasa terharu mendengar pengakuan Hanbin.

"Ah, saat aku menyampaikan ucapan terima kasih ke orang tuaku. Hao hyung ikut menunduk menyapa mereka. Momen yang cute sekali." Hanbin mengalihkan topik pembicaraan menjadi lebih ringan.

"Benar, aku juga lihat. Hao hyung sopan sekali." Gunwook menimpali.

"Mereka ada di depanku, masa aku tidak memberi salam?" Hao menjawab

Setelah mereka berdua selesai menyampaikan speech dan bersiap menaiki tangga.

"Kalian tidak melihat staf yang memberi tanda untuk naik masing-masing? Lucu sekali melihat noona staf pasrah dengan kelakuan kalian." Jiwoong berkata.

"Biasanya, Hanbin hyung akan naik duluan, baru Hao hyung sebagai peringkat 1." Taerae menambahkan. "Tapi aku lebih suka karena kalian naik bersama-sama."

"Tentu aku melihat noona staf, tapi aku tidak peduli. Setelah semua yang terjadi, aku ingin menaiki tangga itu bersama Hanbinnie, jadi aku mengajaknya naik tangga bersama." Seru Zhang Hao.

"Aku terharu saat Hao hyung mengajak menaiki tangga bersama." Kata Hanbin, "Awalnya aku agak takut juga menentang kemauan staf. Tapi, aku juga tidak peduli. Ini momen sekali seumur hidup kami."

"Fans bilang ini seperti upacara pernikahan kalian." Kata Matthew memasang tampang cemberut.

Semuanya tertawa.

"Matthew, kamu kan punya Jiwoong hyung." Ricky membalas.
Mereka semua kemudian lanjut mengobrol sampai larut malam, mempererat bonding.

Short Story After the FinalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang