A Little Surprise for Hanbin

89 9 0
                                    

Hanbin, Yujin, dan Taerae baru sampai di dorm setelah jadwal live Ig mereka untuk ulang tahun Hanbin.

Hanbin sangat senang hari ini. Ulang tahun pertama yang dilalui sebagai member ZB1. Walaupun ia tidak bisa merayakannya bersama keluarga, Hanbin puas bisa merayakan dengan member ZB1 dan zerose.

Pergantian hari tadi pagi, semua member langsung memberikan ucapan selamat kepadanya karena mereka baru saja tiba di dorm dari bandara sepulangnya dari Jeju. Gyuvin yang pertama memberi selamat begitu hari berganti. Hao yang berada di sebelah Hanbin langsung memeluk sambil memberi selamat, diikuti Matthew, Yujin, Gyuvin, Jiwoong, Ricky, Taerae, Gunwook. Semua mengelilinginya.
"Hyung, nantikan hadiah dari kami saat IG live nanti, ya. Hyung harus menebak hadiahnya dengan benar." Kata Gunwook saat itu.

Handphonenya tidak berhenti berbunyi tepat mulai pukul 12. Menunjukkan notifikasi masuk dari keluarga dan teman-teman yang mengucapkan selamat ulang tahun. Ahreum berhasil menjadi orang pertama yang mengiriminya pesan. Para trainee Bopeul seperti Hoetaek, Yedam, Park Hanbin, Kuanjui, Keita, Haruto, para rekan dancer, senior dan junior dari universitas, staf dari agensi, mnet, beberapa produser acara yang dikenalnya semua memberi ucapan. Julukan Hanbin si social butterfly memang bukan hanya omongan saja.

Sore hari, mereka berkumpul di kantor Wake One. Hanbin si birthday boy akan menjadi pemeran utama IG live hari ini. Yujin maknae kesayangannya menemani. Taerae dengan honey voicenya hadir untuk memastikan aliran live berjalan lancar bersama Hanbin. Dekorasi untuk Hanbin bernuansa toko bunga. Penuh dengan berbagai macam bunga yang cantik.

Acara live berjalan lancar. Taerae dan Hanbin membawa acara dengan baik. Yujin melempar komentar-komentar polos di sini dan di sana.

Hanbin bisa menebak siapa saja yang memberi hadiah untuknya. Sebagai leader, dia berusaha mengenal baik kepribadian dan kebiasaan para member. Jadi Hanbin bisa merasakan siapa yang memberi berdasarkan kata-kata di surat atau jenis hadiah yang ia terima. Atau itulah yang Hanbin pikirkan, meskipun ternyata Hanbin hanya berhasil menebak hadiah dari Matthew, Hao, Taerae, dan Ricky. Jiwoong dan Gyuvin bekerja sama untuk mengerjainya. Hanbin salah menebak hadiah dari Yujin dan Gunwook, membuat Yujin sedikit merajuk.

Mereka tidak punya jadwal lagi setelah Live IG jadi Hanbin, Yujin, dan Taerae langsung kembali ke dorm untuk istirahat.

Mereka tiba jam 10 malam. Jiwoong menyambut mereka dari ruang tengah. Ia, Hao, Matthew, dan Gunwook sedang menonton tv. Gyuvin dan Ricky tidak tampak, sepertinya sudah di kamar masing-masing.

Hanbin menyilakan Taerae dan Yujin untuk menggunakan kamar mandi terlebih dahulu, ia lalu berjalan menuju kamarnya. Hao yang melihatnya ikut beranjak dari kursi mengikuti Hanbin. Begitu ia membuka kamar, matanya terbelalak. Di meja tulis samping tempat tidur, terdapat buket bunga mawar besar yang cantik. Mawar merah dikelilingi oleh baby breath. Hanbin segera melangkah masuk dan mengambil buket tersebut, mengagumi dan mencium wanginya. Hao masuk juga, duduk di tempat tidurnya memperhatikan reaksi Hanbin sambil tersenyum.

"Cantik sekali." Hanbin masih tidak bisa mengalihkan pandangan dari buketnya. Ia lalu melihat ada amplop kecil yang menempel di buket itu, mengambilnya dan membukanya.
Hanbin mengenal dari hati, tulisan siapa yang tertulis di sana.

Dear Hanbinnie, my soulmate, my family whose not tied by blood.

Happiest birthday for you.
Keberadaanmu tidak tergantikan bagiku. Terima kasih selalu berada di sisiku dan menjadi pilar support-ku, my laughing button, and my partner in crime. Semoga kita bisa terus merangkai kenangan dan momen indah bersama sekarang dan seterusnya.
Aejonghanda.

Begitu selesai membaca, Hanbin langsung menoleh menatap Hao, yang masih memperhatikan reaksinya.

"Hao.." Hanbin masih tidak mampu berkata-kata, ia sangat terharu. Isi suratnya sangat mengena di hatinya. Terlebih lagi buketnya, Hanbin sering memberi bunga untuk orang-orang yang disayanginya. Ibunya, ayahnya, adiknya, dan Matthew saat berulang tahun 2 minggu lalu. Akan tetapi, ia jarang menerima bunga. Perasaan bahagia saat menerima bunga yg ia katakan di dalam pesan surat untuk Matthew, Hanbin merasakannya dengan penuh saat ini. He feels giddy.

Senyumnya pun mulai merekah lebar, whisker dimplenya muncul. Hao menyerap semua ekspresi itu ke dalam ingatannya.
"Happy birthday sekali lagi."

"Hadiah yang kuberikan saat live adalah versi family friendly. Tetapi aku ingin memberikan hadiah dan ucapan yang sungguh dari dalam hati untuk dongsaeng kesayanganku." Hanbin tertawa mendengarnya. Mereka tahu, jika Hao memberi hadiah buket mawar saat live, semua Zerose bisa heboh dibuatnya.

Hanbin selama ini selalu terbuka dengan perasaannya di depan umum. Seperti saat live tadi dan interview 1st look, Hanbin tidak ragu menyebut Hao sebagai my other half. Sedangkan Hao lebih suka jika hanya orang terdekatnya saja yang tahu. Hao memastikan bahwa Hanbin mengetahui perasaannya, ia juga tidak pernah menutupinya dari para member. Akan tetapi, untuk publik, Hao tidak pernah menyebutkan nama Hanbin secara spesifik. Seperti di interview 1st look, saat ditanya mengenai lirik lagu favorit, Hao menyebutkan bagian bridge Here I Am.

You know it, I am full of scars
But I'm okay because you are here to hold me tight
Thank you, I'll be here only for you
I'm here for you.

Orang yang Hao maksud di interview itu, tentu saja Hanbin. Hanbin mengetahuinya karena Hao pernah mengatakannya saat mereka berlatih bersama menjelang final Bopeul.

Ucapan selamat Hao yang dibacakan saat live Ig tadi juga tidak jauh berbeda dengan yang Hao tulis untuk Matthew dan Ricky.

Akan tetapi, Hanbin sekarang memegang kartu berisi ucapan yang lebih personal dari Hao hyung-nya. Juga hadiah yang spesial. Hanbin merasa senang sekali.
"Hao, apa kau tahu bahasa bunga mawar merah?"

Passion, romance, and true love.

"Tentu saja. Aku memikirkan baik-baik bunga apa yang akan kuberikan untukmu. Mawar warna merah."

Hanbin menunduk, wajahnya memerah tersipu masih memegang buket bunganya. Bulu mata panjang dan lentik, pipi semburat pink, dipadukan dengan merah gelap bunga mawarnya. What a view. Pikir Zhang Hao.

Zhang Hao kemudian berdiri, mendekati Hanbin dan menariknya untuk memeluknya. Hanbin langsung membalas, melingkarkan tangannya yang masih memegang buket mawar di pinggang Hao.

"Aejonghanda." Hao mengatakannya langsung. Ia pertama mendengar kata itu dari Hanbin. Berteman dengan Hanbin selama ini, membuat Hao kurang lebih memperdalam Bahasa Koreanya dari Hanbin. Satu nilai plus lagi bagi Hao. Banyak orang berkata bahwa Hao mulai terpengaruh gaya bicara dan kosakata yang digunakan Hanbin. Hao bangga dengan hal itu, karena baginya Hanbin sangat baik dalam menyampaikan kata-katanya. Tutur katanya selalu lembut dan penuh makna.

"Aejonghanda, Hao Hyung."

"Kau senang?"

"Aku bahagia sekali hari ini. Ulang tahun terbaik seumur hidupku. Semua kerja kerasku selama ini mulai membuahkan hasil. Setiap langkah yang kuambil, menuntunku untuk mencapai titik ini. Bisa debut di ZB1, bisa menjadi bagian dari 9 orang yang luar biasa, dan yang lebih spesial lagi, bisa bertemu denganmu."

Hao mengangguk menyetujui, "Aku tidak sabar menghabiskan hari-hari kita bersama setelah ini. We'll be great. I know will be."

"Me too."

"Aku membelikan 22 tangkai mawar sesuai usiamu."

"Benarkah?" Hanbin mulai menghitung bunganya. "Wah, benar. Hyung is the best. This is the most special birthday present I ever receive. I'll treasure it."
Hanbin masih tidak berhenti mengagumi buketnya. Hao yang melihatnya merasa sangat puas. Dengan begitu Hao bisa memastikan bahwa Hanbin mengetahui kalau Hao menghargainya sebanyak, bahkan lebih daripada Hanbin menghargai Hao.

"Lebih spesial dari kursi Tayo dan megaphone yang kamu terima tadi?" Mata Hao berbinar iseng "Dongsaeng kita memang luar biasa, aku tidak bisa menandingi mereka."

Hanbin tertawa terbahak-bahak mendengarnya.

Really my best birthday ever

Short Story After the FinalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang